Sudah beberapa hari sejak kejadian dimana Raya diantar oleh Geral yang disaksikan langsung oleh Darren,
Darren semakin bersifat dingin pada Raya dan Geral yang tak henti hentinya mendekati gadis periang itu.Seperti sekarang, gadis bermata kelam itu tak pernah absen untuk mendatangi kelas Darren,Raya menunggu jam istrht di kelas cowok most wanted galaksi.
Hari ini kelas gadis cantik itu sedang jam kosong, guru yang harusnya mengajar sedang melakukan rapat untuk kelas sebelas dan duabelas yang akan melakukan Turing disebuah perbukitan yang terdapat Villa milik keluarga adianata.
Sudah beberapa menit Raya berdiri di taman dekat kelas Darren memegang kotak hijau dan sebotol aqua di tangannya, namun tak ada tanda tanda kelas akan berkhir.
Raya melihat Revan Dan kevin keluar menghampirinya,dengan seragam acak acakan menambah kesan bahwa mereka adalah baddboy.
"Haiii Rayaa Tambah cantik aja" Kevin datang dengan wajah rianganya merangkul pundak Revan.
"Sendiri aja Ray? Sipendek kok gak ngikut?" Kini Revan yang berbicara menanyakan Keberaadaan Luna.
Luna dan revan memang tak pernah akur sedari dulu. Bahkan Luna tak mau repot repot menemani raya kekelas Darren yg juga kelasnya Revan, ia tak mau jadi bahan bullyan lelaki itu.
"Wetss,.. loh kangen yah sama Si Squisyi?" Kevin lagi yg bersuara menyenggol Lengan Revan.
Bukan apanya si luna di anggap boneka squisyi oleh Kevin,gadis itu memang sangat mirip dengan squisyi, ia lucu apalagi pipinya yang gembul membuat siapapun ingin memegang skuisyi hidup itu.
Revan berdehem "Ray lo dari tadi yah nungguin Darren?"Ujar Revan mengalihkan pembicaraan.
Raya mengangguk kemudian mengangkat kotak hijau di tangannya "mau nganterin bekal buat kak Darren"Jawabnya tesenyum menampakkan gigi giginya yang rapih.
Revan dan kevin tersenyum pias. Kedua lelaki itu tahu bagaimana perjuangan Raya mendapatkan hati Darren,namun Darren selalu menjauh dari gadis cantik itu, bahkan Daren lebih memilih dea yang jelas jelas adalah gadis jahat selama ini.
"Mmm maaf yah Rayy, Tapi kalau gue boleh kasih saran, Lo gak udah terlalu segitunya sama Darren, masih banyak kok lelaki yang kepengen perjuangin loh sekeras lo perjuangin Darren "Kata kata Kevin menusuk dihati Raya namun gadis itu tetap tersenyum.
"Makasih kak yah kak, tapi prinsip aku tuh sebagaimanapun kerasnya batu, ia akan tetap hancur jika ditetesi dengan rintik air" Raya menjawab dengn suara tenangnya "Lagi pula hatinya Raya udah ada anti goresnya jadi biarpun berkali kali dibanting,tetap akan kuat juga" Canda Raya disertai dengan kekehan diakhir kalimat.
Kedua lelaki itu tersenyum mendengar jawaban dari gadis dihadapannya, mereka tahu Raya pandai mnyembunyikan luka dihatinya.
"Mmm kalau gitu semangat yah Ray"Ujar Kevin menyemangati Raya yang tersenyum cantik di hadapannya.
Sedangkan Revan memperhatikan ponsel di genggannya"Gua sama kevin cabut dulu yah Ray, Biasa mau ketemu si pendek"ujar Revan yg dianggukkan oleh Raya.
"Siap kak"
Raya sendiri lagi,Ia seperti orang bodoh yang sedari tadi berdiri tegak menunggu lelaki dingin pemilik separuh hatinya...
Raya menunduk memperhatikan Sepatu kets hitam membungkus kakinya.dan pandangan Raya beralih pada sepatu sport hitam didepan sepatunya.
Raya mendonggak "Kak Geral?" ujar Raya tersenyum "Kak Dava sama kak darren belum keluar yah" Tambah Raya melirik sesutu dibelakang punggung Geral.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Oke
Teen Fiction#1 in senior (8/10/19) #2 in lovestory (18/10/10) "Kau akan tau jika kau berada di posisiku saat ini. Saat di mana kau berjuang namun yang kau perjuangkan tak pernah melihat perjuanganmu sedikitpun" -Raya Ganesya Putri-