"Dava kok ngak masuk sih hari ini?" Tanya Revan pada 2 sahabatnya itu.
"ntah!! Ngak ada kabar juga" balas kevin yang masih memainkan ponsel yang ada di genggamanya.
Daren hanya mendengar omongan dua sahabatnya itu tanpa mau berkomentar.
"Jika Dava tidak kesekolah maka raya jalan kaki. jika Raya jalan kaki maka Dava tdk kesekolah" ucap Revan menirukan gaya guru Matematika saat memberikan rumus premis.
"Kegayaan Lo jadi ontah" sarkas Kevin kemudian menyimpan hp nya dikantong seragamnya "tadi pagi Raya turun dari mobilnya Dea" lanjut kevin lagi.
Daren yang tadinya acuh tak acuh kemudian memfokuskan pendengarannya.
"Tapi yang jadi pertanyaan gue nih yah" ucap kevin lagi seraya mengecilkan suaranya.
Daren dan Revan Yang tadinya tak menatap kevin kemudian terfokus pada Cowok yang mencondongkan wajahnya itu.
"Raya tadi mukanya mur-"
"Kak Darenn!!" Potong Seorang gadis yang tersenyum ceriah dengan kotak hijau ditangannya mendekati ke 3 cowok yang sedang membicarakan dirinya tanpa ia ketahui.
"Tu orangnya udah datang" ucap Revan menunjuk raya dengan Dagunya.
Daren yang tau persis suara melengking wanita manja itu tidak menoleh sedikitpun saat namanya disebut di kelasnya yang masih ramai itu.
"Si raya tuh cantik bener dah"
"Bening bener tuh cewek"
"Ha sok cantik bnget tuh cebong"
"Kalau bukan adeknya dava Udah gue Daprak tuh cewek"
Dan masih banyak lagi pujian serta hinaan yang di tunjukkan pada gadis cantik itu, namun tak ditanggapi olehnya. Yah itulah kelebihan Raya, merasa Bodoamat dengan orang orang di sekelilingnya.
"Hai Raya.." ucap kevin dan Revan saat melihat Raya mendekat pada Bangku mereka yang berada paling belakang.
"Hay kak Revan, kak Kevin" balas Raya masih dengan senyuman.
"Gak capek tuh Bibir senyum mulu..?" Di sana Vio Berbicara dengan suara agak dikeraskan bermaksud menyindir Raya yang tak henti hentinya tersenyum, membuat gadis tukang bully itu merasa muak.
"Vio jangan gitu" ujar pelan Dea namun masih direngar oleh Raya.
Daren yang masih fokus pada ponsel yang ia genggam kini menyimpannya saat ia merasakan tatapan wanita itu tertuju pada dirinya.
"Apaan?" ucap Darren saat Raya menyodorkan sebuah kotak hijau yang isinya sudah ia hapal betul diluar kepala.
"Bekal buat kakak!"
"Kok Lambat ngasihnya Ray?? Loh telat yah" ujar Revan pada Raya yang masih menyodorkan kotak bekal pada Darren yang hanya terdiam enggan menerimah.
"Tadi gue juga lihat Lo turun dari mobil Dea? Kok bisa si ray?" Itu suara kevin.
"Ehh satu satu yah kak" ucap raya menyengir.
"Tadi pagi kak Dava ngak sempet nganterin soalnya dia ada janji sama temen lamanya gitu, dan insiden aku sama kak dea itu karna kak dea liat aku di jalan pas lagi mau berangkat jadi kak dea ngasih tumpangan deh" ucap raya menyelesaikn kalimat terkhirnya dengan suara pelan.
"Oh gitu" Ucap revan dan kevin menganggukan kepalanya tanda mengerti.
"Kak Darren sibuk gak Hari Ini?"ucap Raya bertanya pada lelaki yang belum mengambil kotak di tangannya. Raya pegel kak!. Namun hanya suara batin Raya yang berteriak.
"Gue sibuk!"
Singkat dan jelas. Raya harusnya mengerti, lelaki dihadapannya memiliki kesibukan sendri.
"Oh yaudah gak pp kok .Ni di makan yah kak" dengan raut yang tadinya sedih kini bergantikan senyum yang teramat manis kemudian menyondorkan lagi kotak bekal itu.
Belum sempat Daren menyentuh Kotak bekal yang ada di tangan raya, seseorang telah menjatuhkannya..
"Ups Sorry Ray Gue ngk sengaja" ucap wanita itu dengan tatapan yang mengarah pada raya.
"Maksud loh apaan sih Vio" sarkas Kevin membela Raya.
"Guekan udah bilang ngak sengaja. Budeg loh ya!" balas Wanita yang di panggil Vio itu menunjuk Wajah kevin.
"Ngak usah ngegas neng" Revan menimpali.
"Maafin vio yah, Dia ngak sengaja kok" gadis kedua datang dengan rambut pendek dan suara lembutnya.
"Ah gak pp kok. kak vio juga gak sengaja" senyum Raya kemudian menunduk bermaksud mengambil kembali Sisa makanan yang berjatuhan di atas lantai kelas itu.
Daren yang ingin membantu Raya tiba tiba ditahan oleh tangan Dea.
"Ren.? kamu sibuk gak hari ini?" Tanya Dea memegang tangan Daren.
Raya yang masih menunduk masih bisa mendengar ucapan Dari Dea anastasya kakak kelasnya yang mengapit lengan kekar Darren.
"Aku udah Pesan tiket nonton di bioskop. Itu film mau banget aku nonton bareng kamu. mau yah?"
"Jangan bilang iya kak, kumohon jangan" Batin Raya memejamkan matanya.
"Oke. Gue jemput " ucap Daren memperhatikan Raya yang masih menunduk.
Daren tahu ucapnya pasti menyakiti Gadis manja itu. Harusnya seperti ini hingga Raya benar benar pergi dalam kehidupannya. Darren berfikir Raya akan menangis setelah ini dan..-
Wanita yang tadinya menunduk kini berdiri mempelihatkan senyum tulusnya pada cowok yang masih menatap lekat pada dirinya.
"Aku kekelas dulu yah kak maaf kelasnya jdi kotor heheh" Ucap Raya tersenyum manis kemudian memperhatikan Daren.
"Kak Daren Jangan Lupa Makan" ucap Raya melirik jam di pergelangan tangannya "Masih bisa kekantin kok"
Hening tak ada tanggapan.
"Ray Gue antar lo kekelas yah??"ucap Revan kemudian yang melihat Raya dengan tatapan iba.
"Emang dia tuan Putri? pake acara diantar segala" Komentar Vio dengan suara yang sinis.
"Hehe gak usah kak Revan, gak akan ada yang mau nyulik cewek kayak aku. aku pamit "Ucapnya kemudian berbalik, namun belum sempat Raya melangkah, tangannya telah di tarik oleh cowok Dingin itu.
"Ikut Gue!!" tukasnya dengan penuh perintah.
Raya hanya pasrah saat tangannya di tarik oleh Lelaki yang mencuri hatinya itu.
"Darren!!" Teriak Dea yang tak di tanggapi oleh cowok itu.
"Semangat bro" ucap Kevin kemudian ditatap sinis oleh kedua wanita di sampingnya itu.
"Kantin yuk Revan, di kelas panas banyak Jinnya" Ucap kevin lagi bermaksud menyinggung dea dan Vio.
"Hhh iya banyak yang sok baik tapi munafik" balas Revan kemudian berjalan melewati ke dua gadis itu.
"Shiit" dea berdesis saat revan dan Kevin meninggalkan kelas.
"Udah lah Dea, Kita buat tu cewek ngak bisa lagi berharap sama Daren"
"Maksud Lo apaan?"tanya Dea dengan suara di pelankan.
"Nanti loh tau sendiri kok" dengan senyum miring wanita itu kini keluar dari kelasnya.
Tbc.
Fadillahh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Oke
Teen Fiction#1 in senior (8/10/19) #2 in lovestory (18/10/10) "Kau akan tau jika kau berada di posisiku saat ini. Saat di mana kau berjuang namun yang kau perjuangkan tak pernah melihat perjuanganmu sedikitpun" -Raya Ganesya Putri-