Raya masih terdiam di taman dengan rintik hujan membasahi sebagian tubuhnya.
Tawa sumbang terdengar dari mulut gadis itu "gue beneran ditinggal"ucapnya pada hamparan rumput basah di depannya.
Sekarang Gadis itu meratapi nasib sialnya,ditinggal demi wanita lain, hujan membasahi bajunya, lupa membawa handphone dan ia tak tahu jalan pulang. lengkap sudah penderitaannya dihari minggu ini.
Raya seperti anak hilang ditengah kota yang terguyur hujan siang ini. Setetes bening air mata kini membasi pipi putihnya "Kak Dava, Ra–Raya dingin banget" ucap gadis itu gemetaran karena dinginnya hujan, Raya menunduk mengusap air matanya.
Namun, rintik hujan kini tak menyentuh tubuhnya barang sedikitpun. Sebuah Sepatu dan tangan kokoh memegang sebuah payung membuat gadis dengan rambut basahnya kini mendongak menatap retina cerah lelaki yang tersenyum ke arahnya.
"Hai!...kenapa main hujan?" Suara Bariton Khas lelaki terdengar di gendang telinga Raya, yang masih menatap Gadis dengan Mata berkaca kacanya.
Raya masih menatap wajah cowok dihadapannya tanpa menjawab sapaan cowok yang berdiri menjulang dihadapannya.
jaket Navi mendarat di punggung gadis itu, sebuah kehangatan dirasakan Raya saat cowok itu menganggam tangannya.
"Sorry Gue lancang tapi lo bisa sakit kalau begini" ucapnya membawa Raya Kesebuah Mobil Sport Hitam diujung jalan.
Raya masih terdiam mendapat perlakuan seperti itu pada cowok yang baru iya lihat sekarang. Andai Kak Darren sehangat ini, Batin Gadis itu menatap cowok yang baru memasuki pintu kemudih dan memasang Seat belt pada tubuh ringkihnya.
"Kamu Gak papa kan???"ucap cowok itu memegang kening Raya.
Raya tersenyum "TerimahKasih...Aku Raya"Ucap Raya mengulurkan tangannya pada cowok yang menatapnya itu.
Geral tersenyum melihat lebih dekat gadis yang selama ini mencuri hatinya. Gue udah tau lo kok Ray, batinnya berucap.
"Oh..Hay Raya, Aku Geral"ucap Geral Membalas uluran tangan Raya yang sangat dingin itu.
Kehangatan kembali dirasakan Raya saat tangan dinginnya menyentuh tangan hangat milik Geral.
Geral melirik Raya "kenapa sendirian ditaman??Hujan hujan lagi?" ucap cowok itu mengemudi mobilnya membela jalan ibu kota.
Raya memegang Tass hitam yang ada di pangkuannya dengan pandangan masih tertunduk itu ia tak tahu harus menjawab apa. Tidak munkin Gadis itu mengatakan bahwa ia ditinggal oleh sang kakak kelasnya karena gadis yang lebih penting darinya. Itu tidak akan munkin di ucapkan oleh Raya kepada cowok yang menunggu jawaban darinya.
Raya berdehem, "Raya lagi nungguin teman di sana,Eh taunya dia gak datang, Raya mau ngabarin tapi Raya Lupa bawa hp"ucap gadis itu masih menunduk.
Geral menatap Raya yang masih menunduk itu. Bohong, lo bohong Ray. batinya merucap. Ia melihat semua kejadian di mana Raya dan adiknya Darren sampai di taman itu,menaiki rumah pohon tempatnya dulu bermain dengan Darren, Darren menerima telphone dan meninggalkan gadis itu sendiri,hingga hujan datang membasahi tubuh gadis itu yang terlihat menyedihkan.ia melihat semuanya.
Geral tersenyum " yaudah aku anter kamu pulang yah."
Gadis itu menganggukan kepalanya tanda setuju.ia sangat bersyukur masih ada orang yang ingin membantunya.
***
"Shiit!!" geraman terdengar dari bibir Cowok yang terlihat kacau itu.
Darren telah menghubungi Raya 15 menit yang lalu namun tak ada tanggapan dari gadis manja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Oke
Teen Fiction#1 in senior (8/10/19) #2 in lovestory (18/10/10) "Kau akan tau jika kau berada di posisiku saat ini. Saat di mana kau berjuang namun yang kau perjuangkan tak pernah melihat perjuanganmu sedikitpun" -Raya Ganesya Putri-