Yakinlah, bila kita meninggalkan sesuatu karena Allah. Ia akan menggantinya dengan yang lebih baik.
∽Hi Reza∽🍂🍂🍂
Suara adzan yang berkumandang menandakan sebuah panggilan bagi umat islam. Terasa sedikit aneh memang, Reza yang terbiasa bangun siang kini sudah terbangun dengan mata yang segar.
Ia sudah bersiap ingin mendirikan sholat subuh di dalam kamarnya. Ia tidak pergi ke masjid terdekat sebab masih terlalu malu jika sampai kepergok oleh keluarganya. Karena jangankan ikut sholat subuh berjama'ah, sebelumnya ia bisa bangun setengah tujuh pagi saja sudah syukur alhamdulillah. Jadi bisa-bisanya keluarganya akan terheran-heran padanya, jika tiba-tiba melihatnya keluar rumah pagi-pagi buta.
Reza pun akhirnya segera mendirikan sholatnya, dalam hati ia terus berharap bahwa esok ia masih diberi kesempatan untuk bernapas. Sehingga ia dapat menjalankan niatnya untuk pergi ke masjid terdekat dan mengikuti sholat berjama'ah seperti yang ia harapkan.
Allahu akbar..
Reza menjalani sholatnya dengan penuh kekhusyukan.
"Hijrah itu adalah sebuah proses ... proses menuju baik, proses menuju taat dan proses menuju surga. Memang tidak mudah jalannya, lelah itu pasti, hijrah atau tidak kita pasti akan merasakan lelah didunia ini, hijrah atau tidak kita akan tetap menghadapi masalah, ujian dan tantangan hidup lainnya.
Jadi, jangan mengira bahwa orang-orang yang lalai, orang-orang yang bermaksiat dan orang-orang yang tidak sholat itu tidak diuji. Mereka mungkin tidak di uji dengan kesusahan, kesedihan, kelaparan. Tetapi mereka diuji dengan kesenangan, diuji dengan harta yang berlimpah, diuji dengan sesuatu yang mereka sukai sampai mereka melupakan Allah, Allah menunda balasan untuk mereka didunia, karena Allah ingin membalasnya nanti diakhirat."
Ucapan seorang ustadz muda yang masih terukir jelas di benak Reza.
Beberapa minggu lalu Reza dan keluarganya pergi menghadiri kajian. Reza yang ikut hadir meskipun penuh keterpaksaan sempat mendengarkan satu pembahasan yang masih ia ingat hingga sekarang.
Betapa baiknya Allah swt. kepada dirinya. Sekalipun ia berusaha meninggalkan-Nya, akan tetapi Allah selalu merangkulnya dengan kasih sayang lewat keluarga dan para sahabatnya. Bahkan memberikannya kenikmatan yang luar biasa, yang baginya sebenarnya tak pantas ia terima.
Reza sampai tak habis-habisnya berterima kasih kepada-Nya, serta bersujud memohon ampun atas segala perbuatannya.
Meskipun kakinya sampai terasa sakit karena terlalu lama duduk tertekuk, tetapi hal tersebut tak menyurutkan niat Reza untuk merasakan indahnya berdialog dengan Sang Maha Cinta.
※※※
"Assalamu'alaikum ..."
Tok..tok..tok..
"Assalamu'alaikum ..."
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab seorang wanita, melempar senyuman pada seorang gadis yang tengah mengetuk-ngetuk pintu rumah tetangganya.
Di depan teras rumah, terlihat pula anak laki-laki yang tengah asik mengikat tali sepatunya. Sampai tak sadar jika wanita itu mendekat ke arahnya.
"Reza."
Reza nampak terkejut. "Iya, Mi?"
"Serius banget sih kamu, sampai tidak jawab ada yang mengucapkan salam." Marwah berjongkok di sebelah Reza, membelai pucuk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Reza ✓
EspiritualThe Second Story of Cinta Sendirian | Romance 25% Spiritual 50% Komedi 25% Sasya Assyifa Jika wanita dinikahi karena empat perkara dan pilihlah wanita yang taat beragama. Maka bukan dia lah orangnya. Sasya yang merupakan seorang model cantik sangatl...