Jangan terlalu mengikuti zaman, sebab menjadi langka itu menyenangkan.
~Hi Reza~🍂🍂🍂
Suana di kantin SMA Pelita Bangsa sedang dipenuhi para murid yang sedang mengantri membeli makanan. Para murid saling berebut untuk berdulu-duluan, beda dengan Reza dan teman-temannya yang sudah berduduk santai.
Menikmati semangkuk bakso plus es teh manis langganan mereka. Ditengah-tengah mulut yang saling bersaut-sautan, tiba-tiba segerombolan orang datang memberhentikan semua aktivitas yang ada di kantin sekolah.
Seketika semua mata tertuju pada mereka, disaat salah satu di antaranya mengeluarkan suara yang cukup keras, pertanda akan ada pemberitahuan dari mereka.
"Hallo guys! Hari ini gue yang akan traktir kalian semua. Kalian bebas pesen makanan apapun sepuas kalian, karena pada hari ini, gue udah resmi jadian sama-" lelaki itu melirik sekilas ke arah gadis yang berada di sebelah nya.
"Sasya," sambung lelaki bernama Alex itu, sambil merangkul punggung Sasya.
Reza mampu mendengar dengan sangat jelas meski dari kejauhan. Musuh bebuyutannya itu memang sangat ingin menghancurkan dirinya. Ia selalu menginginkan apa yang Reza punya, termasuk Sasya.
Kini lelaki itu pasti tengah merasa bahagia dan merasa lebih segala-galanya dari Reza. Reza pun tak mau ambil pusing dan segera pergi meninggalkan kantin.
Tak mempedulikan panggilan teman-temannya ia tetap berjalan pergi dari sana. Reza sungguh tak peduli dengan apa yang ia lihat dan dengar barusan, sebab Sasya memang telah ia lepaskan bukan diambil paksa oleh musuhnya.
Saat ini hak Sasya untuk berpacaran dengan siapa saja. Reza hanya dapat mendoakan yang terbaik untuknya dan semoga ia bahagia dengan lelaki pilihannya.
Setelah Reza keluar dari kantin masih terdengar tawa yang cukup keras, bertujuan memanas-manasi dirinya. Tetapi Reza tetap tidak mempedulikannya dan terus berjalan menuju kelasnya.
'Biarlah yang waras mengalah, dan orang nora tertawa bahagia,' batin Reza.
※※※
Di tengah keramaian kantin Kekko menarik tangan Sasya untuk berbicara empat mata dengannya. Kekko sangat geram dengan kelakuan Sasya yang bisa-bisanya menerima Alex sebagai pacarnya.
Kekko sangat mendukung jika Sasya memang mau melupakan Reza. Tetapi menjadikan Alex sebagai pelariannya adalah hal yang paling gila sedunia. Alex adalah orang yang paling licik dan bisa jadi Sasya lah yang akan terkena imbasnya.
"Lo gila nerima Alex jadi pacar? Bener-bener geser otak lo, Sya," ujar Kekko sudah tak tertahankan.
"Gue cuma mau buktiin ke Reza, kalo tanpa dia gue juga bisa bahagia!" balas Sasya.
Kekko berdecak pelan. "Bahagia apanya? Alex tuh licik dan dia musuh bebuyutan Reza. Dulu lo juga nggak suka banget, kan, pas dia godain lo. Sampe-sampe Reza ribut terus sama dia."
"Iya, gue tau. Justru itu cara gue mau bales Reza dan buktiin kalo gue bisa move on dari dia." Sambil melipat kedua tangannya di dada.
Kekko tersenyum kecut pada Sasya. "Gue jadi kasian liat lo. Justru dengan begini jelas banget Sya, lo itu cuma pura-pura bahagia. Lo jadiin musuh Reza sebagai pacar cuma buat manas-manasin dia aja." Kekko menjeda beberapa detik ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Reza ✓
SpiritualThe Second Story of Cinta Sendirian | Romance 25% Spiritual 50% Komedi 25% Sasya Assyifa Jika wanita dinikahi karena empat perkara dan pilihlah wanita yang taat beragama. Maka bukan dia lah orangnya. Sasya yang merupakan seorang model cantik sangatl...