Kedewasaan memang tidak tergantung pada seberapa tua usia, namun semua tergantung bagaimana cara kita menyikapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
~ Hi Reza ~🍂🍂🍂
Pulau padar, pukul 06:06 WITA
Setelah melewati hari yang begitu melelahkan berjalan di hamparan padang savana. Hari ini Reza dan teman-temannya telah berada di Pulau Padar.
Pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Yang juga diterima sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Demi mengejar matahari terbit di Puncak Padar, mereka sampai rela bangun sejak pagi buta agar tak terlewat momen yang jarang mereka temukan. Menjelajah tracking yang cukup melelahkan ditengah gelap, dan semua terbayar lunas saat golden sunrise terpancar di sana.
Dari puncak Padar mereka bisa melihat ada 3 jenis pantai dalam satu pandangan mata. Yakni pantai pasir putih, pantai pasir hitam dan pantai pasir pink yang terlihat cukup sepi. Ombaknya cukup besar, jadi besar kemungkinan bahaya jika seseorang pergi ke sana.
Tone warna rumput kering yang berpadu dengan gradasi laut biru dan langit cerah begitu memanjakan mata mereka.
Setelah puas melihat Padar dari puncak, akhirnya mereka langsung turun ke bawah dan melanjutkan perjalanan selanjutnya, yakin ke Pulau Kanawa.
Berjarak sekitar 303 KM, dari Pulau Padar. Pulau Kanawa dikenal memiliki keindahan alam dan kehidupan bawah laut yang sangat mempesona. Pulau ini juga sering disebut sebagai pintu gerbang pulau komodo, karena semua kapal yang menuju ke pulau Komodo pasti melewati pulau ini.
"Nafis mau liat komodo lagi gak?" tawar Nino.
Irsyad langsung mengela, "Kagak."
"Ih, orang Nafis yang di tanya." omel Nafisa.
Sasya pun memegang tangan Nafisa, lalu berbisik padanya. "Jangan ya Nafis, aku takut."
Nafisa melirik sekilas. "Enggak usah kak Nino, Nafis mau liat ikan aja." balas Nafisa, mengingat tadi Nino menceritakan ada banyak macam jenis ikan di sana.
Sasya dan Irsyad bernapas lega.
"Kalau bu Nana sama pak Bayu gimana?" tanya Reza.
"Kita mengikuti kalian saja." balas pak Bayu, menyunggingkan senyumannya.
"Oke, sipp. Kita bespren pak." ucap Irsyad sok akrab, mengajak pak Bayu untuk high five.
Sesampainya di pulau Kanawa. Reza, Nino, Irsyad dan pak Bayu langsung bersiap untuk diving, tentunya bersama seorang pemandu profesional yang bersertifikat.
"Abang, Nafis mau ikut." rengek Nafisa saat Reza tengah bersiap-siap.
"Bahaya dek, dalem. Kamu snorkeling di deket sini-sini aja sama Sasya. Gak perlu nyelam dalem-dalem juga bisa ko liat ikan-ikan sama koral warna-warni." ujar Reza karena melihat pasir pantai di sana tengah surut.
"Kalau bahaya kenapa abang nyelam?" Nafisa tak mau menyerah.
"Abang kan laki-laki, jago berenang lagi." bela Reza.
"Nafis juga bisa berenang, Nafis kan udah beberapa kali snorkeling." bela Nafisa.
Reza menarik napas dalam, lalu berbicara sepelan mungkin. "Snorkeling sama diving itu beda, dek. Kalo snorkeling kamu cuma berenang di permukaan air dan gak perlu teknik khusus. Tapi kalau diving, kita nyelam ke dasar laut. Emang kamu kuat nyelam sampai bawah? Tadi aja ngeluh mulu pas kita jalan di Padar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Reza ✓
SpiritualThe Second Story of Cinta Sendirian | Romance 25% Spiritual 50% Komedi 25% Sasya Assyifa Jika wanita dinikahi karena empat perkara dan pilihlah wanita yang taat beragama. Maka bukan dia lah orangnya. Sasya yang merupakan seorang model cantik sangatl...