I Would

394 62 4
                                    

"aku tak mabuk Jichu-ya, aku tak berkencan dengan Seo Yoon. Mino Hyung kenal baik dengannya dan aku juga kenal dia dari Mino hyung. Kau jangan salah paham. Aku menunggumu seperti orang gila. Kau kira aku baik-baik saja tak berkirim pesan padamu? Aku berpikiran macam-macam tentangmu. Bagaimana kau hidup disana? Pergaulanmu, kuliahmu, segala hal kecil tentangmu.  Kau tahu, hmm ? Aku terus mengingatmu, mencari tahu nomormu, datang ke tempat Dara noona. Nyatanya takdir membawamu kembali padaku"

*********

Bobby kembali membuat pikiran Jisoo berpikir keras mengartikan ucapannya selama ajakan "makan malam"nya. Keduanya memang sudah kembali ke kediaman masing-masing. Jisoo ke unitnya dan Bobby bilang ia akan kembali ke dorm. Sebenarnya Jisoo khawatir dengan keadaan Bobby yang mengharuskan ia menyetir sendiri setelah ia menenggak tiga kaleng beer selama ia menghabiskan waktunya tadi dengan pemuda itu.

Tapi Bobby meyakinkan Jisoo bahwa ia masih sanggup menyetir dengan selamat, buktinya ia mengantar Jisoo dengan keadaan utuh tanpa kurang suatu apapun.

Bobby being Bobby, as you know..

Dia selalu punya cara dan cerita untuk menaik-turunkan perasaan Jisoo. Oke, fix Jisoo tahu satu hal lagi. Fakta dimana Jisoo tau bahwa Seo Yoon adalah sebatas teman hangout bagi Bobby.

Tak dipungkiri, Jisoo merefleksikan rasa senangnya dengan senyum-senyum khayal diatas pembaringannya dan menendang-nendang bebas di udara serta mengubrak-abrik gemas bantal dan selimut tak berdosa itu saking leganya ia tahu perihal status"Jiwon-nya".

Catat !!"nya" berarti mutlak milik Jisoo. Okey.


Sesaat kemudian senyumnya hilang. Berganti dengan ekspresi yang berbalik 180 derajat.

"pabo!!!pabo!!!paboo!!!!. Kenapa kau begitu bodoh Jisoo. Apa kata pria itu nanti saat bertemu denganku? Bahkan dia tahu kalau aku cemburu pada model eksotis itu? Dimana harus kutaruh mukaku besok? ARRRGGGHHHH!!" Jisoo menenggelamkan wajahnya pada bantal.

"Ommo, dia tahu aku menyukainya?? Apa aku terlalu terlihat begitu mengharapkannya?? NOOOOOOOO!!!!" rambut halusnya kini kusut karena sedari tadi menjadi pelampiasan kegundahan hati seorang Kim Jisoo.

Biarkan Jisoo seperti gadis gila yang bermonolog dengan benda-benda mati dikamarnya.

"hwwaaaaaaa!!??" kembali ia merengek dan menghempaskan badannya asal sembari menutupnya dengan selimut.

"bisa apa aku besok saat kembali bertemu dengannya. Lagi dan lagi. Ohh!! Kapan kontrak ini selesai Tuhan!!" ujar Jisoo dalam selimut hangatnya.

Jangan tanya apa hal yang membuat Jisoo seperti demikian.

Sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan tapi kadang wanita bisa berlebihan saat hatinya merasa........di beri sedikit sentuhan dan polesan sayang.

Ya nggak? Ya nggak?

*************FlashBack****************

"aku tak mabuk Jisoo-ya, dan aku tak berkencan dengan Seo Yoon" ucapnya. Kali ini ia menatapku dalam seakan ingin tahu apa yang ada dalam pikiranku.

Ya. Mata sipitnya menatap ku tegas. Walau sedikit terhalang bayangan topi yang dikenakannya, aku hafal kala mata itu berubah dalam mode serius.

PROMISE (BobSoo❤️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang