Something Wrong

537 65 3
                                    

Jisoo sebenarnya bukan type cewe menye-menye yang suka membuat masalah kecil menjadi besar. Atau sedikit-sedikit marah karena hal sepele.

Ada alasan kenapa Jisoo sangat kecewa kepada Bobby.

Ada alasan kenapa Jisoo sangat bergantung pada pemuda itu.

Ada alasan kenapa Jisoo terlalu sayang bahkan egois terhadap rasanya pada Jiwon-nya yang dulu yang kini telah bermetamorf menjadi Kim Bobby-si pemuda berbakat dengan talenta yang dimilikinya.

Bobby lah orang pertama yang peduli padanya sebagai seorang teman.

Bobby yang menolongnya tanpa alasan saat ia pingsan dulu. Dan tanpa pamrih.

Bobby juga satu-satunya orang yang memeluk Jisoo saat Jisoo kehilangan eomma-nya untuk selama-lamanya.

Bobby yang membuat Jisoo berani melawan ketakutan-ketakutan yang selama ini membuat Jisoo tak berkembang. Tak percaya diri.

Bobby yang membantu Jisoo secara finansial saat masa sekolah dulu dengan caranya.

Bobby yang memaksanya pergi ke Paris karena undangan beasiswa dari salah satu universitas Mode terbaik di kota itu bahwa ia harus menjemput impiannya.

Pada akhirnya, Bobby juga lah inspirasi Jisoo dalam mendesign busana yang menjadikan Jisoo kini menjadi designer muda yang tak pandang remeh. Menurut Jisoo, Bobby punya fashion style tersendiri yang  membuat pemuda itu selalu menarik.

Pemuda itu mengubah segala hidup Jisoo.

Baik langsung atau tak langsung.

Bahkan dalam hal kecil sekalipun.

Singkatnya Bobby adalah segalanya bagi Jisoo.

Kini, disaat Jisoo sudah berhasil menggapai mimpinya. Satu-satunya orang yang ingin Jisoo temui adalah Bobby.

Siapa yang Jisoo punyai selain pria itu?

Karena rasa harap berlebih itulah membuat Jisoo akhirnya terluka dan kecewa.

Ia terlalu menyukai pemuda itu semakin dalam dan dalam.

Sampai-sampai Jisoo buta akan kebaikan Bobby selama ini padanya.

Jisoo begitu naif. Kala rasa cemburu tak jelas mengabu di hatinya.

Sebaik-baik Jiwon, ia akan tetap menjadi Jiwon yang cuek dan kadang tak peka.

Seharusnya ia tahu dengan baik siapa Bobby.

Seharusnya Jisoo sadar siapa dia bagi Bobby.

Rasa Jisoo pada Bobby mungkin tak berubah.

Tapi, bagaimana dengan pria itu? Lima tahun tak ada kabar satu dengan yang lain. Mana mungkin Bobby masih sama menjaga perasaanya?

Malam ini Jisoo berpikir logis.

Bukan dengan hati tapi dengan akal sehatnya.

Kenapa ia harus marah bila memang gadis disana adalah pilihan Bobby?
Seharusnya Jisoo mendukungnya. Mendukung kariernya.

Toh, Jisoo tak pernah benar-benar ada hubungan terikat dengan Bobby.

Kenapa dia mabuk?
Kenapa dia mengacuhkan Bobby?

Betapa kekanak-kanakannya Jisoo padahal pemuda itu lebih muda darinya.

Bisa saja ia yang terlalu berharap.

Harusnya tak sedemikian sadisnya ia menghakimi pemuda itu.

Itu jelas tak adil bagi Bobby.

Akhirnya di malam Jisoo yang sulit sekarang, tersisa Jisoo yang penuh sesal dan merutukki dirinya sendiri dalam tangis.

PROMISE (BobSoo❤️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang