Tangan Tuhan

589 56 0
                                    

BOBBY POV

Entah ini kesialan atau ujian yang Tuhan berikan padaku. Semalam aku menggendong tubuh gadis itu sampai kemari. Ya, ke apartemenku. Aku tak tahu dimana rumahnya dan hanya ini tempat yang memungkinkan ku untuk menolongnya.

Lihat ia, apakah ia tertidur atau pingsan yang jelas dari semalam ia belum sadarkan diri. Untung auntie-ku yang seorang dokter, mengatakan ia dalam shock ringan yang membuatnya tak sadar. Hanya butuh istirahat. Beberapa obat pun sudah ditinggalkan dan menunggu ia siuman.

Aku, tentu saja tak bisa terlelap dari semalam. Ada gadis dalam ruangan yang sama mana mungkin aku bisa terpejam. Lagi pula gadis itu mengambil alih singgasana-ku, lihatlah betapa nyamannya ia tidur disana. Sedang aku, tentu saja berbaring di sofa depan ruang tamuku. Walau ada ruang kamar lebih di apartemen ini, aku hanya berjaga-jaga kalau ia sewaktu-waktu ternangun.

Auntie berpesan Ia harus meminum obatnya sesaat setelah siuman, bukankah aku teman yang baik, hehe.

Kamarku di sekat oleh sebuah kaca transparan antara kamar dan ruang tengah, dimana aku bisa mengaturnya agar menjadi tembus pandang atau tidak.

Dan kini tentu saja aku biarkan bayangan di kamar itu terlihat jelas.

Wajah itu tetap saja menarik walaupun memar menghiasi ujung bibir dan bawah matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wajah itu tetap saja menarik walaupun memar menghiasi ujung bibir dan bawah matanya.

"apa yang terjadi padamu, Jisoo-ya"

"apa kau terlibat perkelahian dengan preman?"

"atau kau terjatuh saat perjalanan pulang"

Tapi mana mungkin rambut dan pakaian-mu terkoyak seperti itu.

Ditambah kemarin kau meneriakiku seperti itu. Benarkah kau Kim Jisoo yang kukenal?

Benar-benar menakutkan.

Kring...Kringg..Kringgg..

Kring...Kringg..Kringgg..

Kring...Kringg..Kringgg..

Suara handphone berdering, itu bukan nada deringku. Tentu saja milik gadis itu.

Aku hanya diam dan memperhatikan gerak-geriknya. Menunggu responnya menyadari dimana ia sekarang.

Ia lalu terbangun mendudukkan tubuhnya. Sedikit menoleh dimana ponselnya berbunyi.

Ia melihat sekitar, mencoba menerka dimana ia terlelap.

Dan see, pandangan kita bertemu. Ia menatapku.

"Kim Jiwon !! apa yang kau lakukan dengan tubuhku?" Teriaknya.

Secepat itukah ia pulih?

"kenapa aku ada disini?"

"kenapa kau juga ada disini?"

Ia terus saja menyerbu dengan berbagai pertanyaan. Bagaimana orang yang menolongmu justru kau marahi. Ckck, yang benar saja.

PROMISE (BobSoo❤️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang