Curhatan Na Jaemin.

1.6K 175 11
                                    

"Yoon?." Jaemin mengetuk pintu kamar Yoon Joo. Hari ini tanggal merah, waktu yang pas untuk berleha-leha dirumah.

Yoon Joo yang disedang bersandar dikepala ranjang sambil baca novel langsung nengok kearah pintu. Ia berdecak, kenal sama suaranya. Siapa lagi kalau bukan Na Jaemin. Sepupunya yang manja dan tukang ngerdus.

"Apa? Masuk aja enggak dikunci." Yoon Joo memekik dari dalam kamarnya.

Jaemin masuk dengan raut yang sulit di artikan Yoon Joo. Yoon Joo menyeringit melihat raut Jaemin.

"Eh, kenapa sama muka lo, kok kusut gitu?." Jaemin enggak jawab malah duduk di tepi ranjang.

"Yoon." kaki Jaemin naik ke ranjang.

"Hmm."

Yoon Joo masih terus fokus sama novelnya tanpa mau sempet nengok ke arah Jaemin.

"Yoon." sampai ketiga kalinya memanggil, Yoon Joo baru nengok.

Dengan raut sebalnya Yoon Joo merespon. "Apa Na Jaemin?."

Dia sama sekali enggak suka diganggu kalau lagi baca novel.

Jaemin tau kalau Yoon Joo udah manggil nama lengkapnya itu tandanya Yoon Joo sedang kesal. Sesaat kemudian Yoon Joo kembali fokus ke novelnya.

"Gue mau curhat." kata Jaemin dengan nada melasnya.

"Ya curhat aja." Yoon Joo kembali fokus pada novelnya.

"Liat gue."

"Ngapain? Gue dengerin make teilinga bukan mata."

"Isshhh." Jaemin menolehkan kepala Yoon Joo kearahnya.

"Enggak enak tau kalau lagi ngomong terus di cuekin." Jaemin memberengut sebal.

Tangannya mencengkram pipi Yoon Joo pelan sampai kedua bibir Yoon Joo mengerucut.

"Siapa yang nyuekin? Gue dengerin kok." Yoon Joo kelepas cengkraman tangan Jaemin di pipinya.

"Yaudah simpen dulu novelnya, dengerin gue ngomong dulu." Jaemin merajuk. Yoon Joo udah biasa sama tingkah manjanya Jaemin. Berbanding terbalik ketika di sekolah.

"Yaudah iya." Yoon Joo meletakan novelnya di nakas samping tempat tidur dan memutar badannya mengarah ke Jaemin.

"Udah. Sekarang lo mau ngomong apa?."

Jaemin menarik nafas. Cerita enggak ya?. Sebenarnya Jaemin rada bimbang mau cerita tapi rasanya udah enggak tahan lagi mau cerita sama orang, biar beban di hatinya nyusut.

"Dia enggak peka, Yoon."

Hah? Enggak peka? Apa maksudnya?.

"Maksud lo? Dia? Dia siapa?." alis Yoon Joo bertaut pertanda ia enggak ngerti sama kalimat Jaemin barusan.

Sekali lagi Jaemin menghela nafas. "Gue suka sama cewek."

Ya terus apa hubungannya sama gue?.

Oke, biasanya kalau urusan kayak gini Jaemin enggak pernah konsultasi ke Yoon Joo. Si Jaemin itu jagonya ngalus kayak Dilan.

Tapi, hey tumben banget ya kan? Apa jangan-jangan Jaemin suka sama Yoon Joo jadi Jaemin berniat nyatain perasaannya langsung ke Yoon Joo. A short thinking.

"Ya terus?."

"Engg i-ituu--"

"Eh sebentar, cewek itu bukan gue kan?."

Seketika raut Jaemin berubat datar. Ia menyentil dahi Yoon Joo.

"Ya enggak lah, kita kan sepupu deket. Mana boleh." kata Jaemin. Sementara Yoon Joo masih meringis, tangannya mengusap dahinya yang kena sentilan dari Jaemin.

Cold Mate. (Huang Renjun)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang