"Woyy aduh pusing gueeee." Haechan menghempaskan bokongnya di kursi kantin repat di samping Jeno.
"Nih minum dulu biar adem otak lo." kata Jeno sambil menyodorkan sebotol air mineral dingin ke hadapan Haechan.
"Thanks Jen." Jeno mengangguk. Haechan meneguk air pemberian Jeno hinggga tandas semua.
"Gila ya, ada soal model begitu. Susah banget gilaa." cerocos Haechan pada teman-temannya yang masig membisu.
"Gampang." timpal Yoon Joo sambil menyedot susu kotaknya.
"Iya otak lo mah nyaris kayak Albert Einstein, lah gue kayak Frankstein di Hotel Transilvania bisa apa?."
Dengar jawaban ngawur milik Haechan bikin semua temannya tergelak. Tak terkecuali Yoon Joo dan Renjun.
"Udah mana pengawasnya galak banget lagi. Nengok aja susah."
"Haha mangkanya lur, otak itu sering-sering dipake biar enggak karatan." kelakar Jaemin.
"Untung kita gaada yang seruangan sama lo, Chan. Pengawas di ruangan kita kane kane wkwk." ledek Jeno sambil terkikik geli.
"Sialan lo." Haechan memukul bahu Jeno menggunakan botol kosong yang ada di tangannya.
Hari ini adalah hari terakhir mereka melaksanakan ujian kenaikan kelas. Setelah seminggu penuh mengerjakan soal yang mereka pelajari dua semester belakangan ini akhirnya mereka bisa santai.
"Eh Chenle mana? Gue mau nagih janji dia nih." seru Jaemin.
Semua temannya termangu, benar juga. Sekarang ujian sudah selesai, saat mereka refreshing pikiran mereka.
"YOLOOOOOOO ABANG-ABANG DAN KAKAK-KAKAKKU YANG GANTENG."
Nah ini dia yang di cari-cari. Pas sepaket bersama Soulmate di sampingnya. Chenle dan Jisung jalan beriringan mendekati Kakak-kakaknya.
"Enak aja. Masa gue ganteng." dengus Mina. Kenapa yang di sebut cuma ganteng? Kan tadi Chenle bilang Abang sama Kakak . Emang dia ganteng apa? Kurang ajar emang.
Chenle cuma bisa cengengesan sambil duduk di samping Renjun, begitu juga Jisung yang duduk disamping Haechan.
"Jadi selama ini Jaemin pacaran sama laki dong. Huehehehehehe." kelakar Haechan yang langsung di balas lemparan sumpit dari Jaemin.
"Sembarangan lo kalau bacot." ketus Jaemin.
Teman-temannya yang dengar cekikikan geli.
Tangan Renjun naik keatas mingintrupsi gelakan teman-temannya."Jadi gimana Le? Jadi enggak nih kita jalan-jalan?."
Chenle menyedot jus mangga yang entah dari mana dia dapatkan kemudian menatap lawan bicaranya.
"Baru mau ngomongin-
Chenle menyedot jusnya lagi. Semuanya sabar menunggu.
-Daddy maunya abis pengambilan rapor." kata Chenle.
Mina tampak kurang seruju."Ih kelamaan Le. Kenapa enggak lusa aja." ujarnya yang kurang setuju kalau jalan-jalannya setelah pengambilan rapor yang dimana masih seminggu lagi.
Tiba-tiba Jeno mengibaskan tangannya membantah ucapan Mina.
"Jangan. Abis pengambilan rapor aja. Kalau udah tau nilai kan kita bisa tenang tanpa harus mikirin nilai yang belum di remed." argumen Jeno dan diangguki teman-temannya kecuali Mina. Gadis itu memajukan bibirnya.
"Nah setuju gue. Gue mah enggak perduli lagi deh sama nilai, yang penting naik kelas." ujar Haechan sambil merampas susuk kotak dari tangan Yoon Joo dan langsung diminum. Sang empunya cuma bisa mendengus liat susunya diminum Haechan, untung tinggal dikit. Sementara Renjun geleng kepala liat tingkah Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Mate. (Huang Renjun)✔️
Literatura Feminina(Revisi dulu sayang!)🌑Teruntuk kamu, wanitaku. Terima kasih telah sudi menjadi bagian dari hidupku.🌑