"Kamu yakin, Nak?." tanya Sang bunda pada putranya.
Sekarang sudah tiga bulan setelah Renjun di vonis terkenal gejala kanker darah, mengetahui hal itu, tentu sebagai orang tua mereka shock terutama Sang mama.
Renjun mengangguk. Dirinya telah memutuskan kuliah di luar negeri sekaligus berobat, "Renjun udah pikirin, mah" katanya.
Sang ayah nampak hanya diam, beliau juga merasa sedikit bersalah karea telah membebankan pikiran putranya. Mari kita lupakan soal perjodohan itu, Tuan Huang telah membatalkannya setelah tau kondisi putranya.
"Nanti yang jaga mama siapa?." tanya Sang mama.
Renjun menunduk, "Maaf."
"Ini kan yang mama mau, Renjun kuliah diluar negeri kaya Xuxi Ge," lanjutnya.
Mamahnya menggenggam jemari putranya, "Yaudah, kalau emang ini yang kamu mau, mama dukung." katanya.
Renjun mendongak, jujur ini pilihan sulit untuknya. Bulan hanya orang tuanya yang ia pikirkan, tapi teman-temannya, Yoon Joo-nya. "Makasih mah," Renjun memeluk tubuh bidadarinya.
Tuan Huang melihat pemandangan didepannya sambil tersenyum tipis kemudian bergabung memeluk istri dan anaknya.
"Maafin papa, Nak" bisiknya di telinga Renjun.
Renjun melepaskan pelukannya "Gapapa pah." katanya sambil memeluk Sang ayah.
Lucas sudah kembali ke Cina sebulan yang lalu.
"Renjun izin keluar ya. Mau ketemu Yoon Joo sekalian kumpul sama anak-anak." pamit Renjun
Mamanya mengangguk, "Sana, jangan pulang malem-malem ya," seru sang Bunda.
Tuan Huang mengerutkan dahi, "Yoon Joo siapa mah?" tanya pria dua anak dan satu istri tersebut.
"Ceweknya lah,"
"Pantes dijodohin ngga mau. Udah punya cewek ternyata anak papa."
Tuan Huang terkekeh kemudain merangkul bahu sang istri.
"Jadi-,"
Jeno berseru. Saat ini mereka tengah berada di rumah Tuan Muda Chenle. Mengingat sudah mendekati ujian akhir membuat mereka semua sulit meluangkan waktu untuk berkumpul. Begitupun Renjun, kalau bukan ada hal penting yang ingin ia bicarakan ia tidak akan membuang waktu berkumpul seperti ini.
Semuanya menatap ke arah Renjun, karena dialah yang mengumpulkan mereka semua, "gimana Ren?." lanjut Jeno.
Renjun diam sambil menatap satu persatu temannya, pandangannya terhenti pada satu posisi.
Yoon Joo, -gadis yang selama ini bersinggah dihatinya.
Menyadari pandangan Renjun bertumpu pada Yoon Joo, Jeno dan teman-temannya mengalihkan pandanga mereka ketempat terfokusnya Renjun. Seakan mengerti, Jeno mengangguk.
"Oke, gue ngerti." lantas Jeno.
"Gue pribadi dukung lo Ren. Semua ini buat kebaikan elo,-"
Jeno menjeda kalimatnya.
"elo berdua." lanjutnya sambil menatap Renjun-Yoon Joo bergantian.
Yoon Joo sedari tadi hanya menundukan kepalanya, dadanya berkecamuk. Kepalanya terasa pening memikirkan ini semua. Satu masalah terbebaskan sekarang muncul masalah baru, dulu Shu Hua yang mau menjauhkan Renjun padanya, namun sekarang justru keadaanlah yang mengharuskan Renjun menjauhi dirinya.
"Gini, gue bakal ikut Renjun," seru Jaemin.
Semua menatap kearah Jaemin dengan tatapam heran, "Apa-apaan kamu. Nggak, aku nggak setuju." cecar Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Mate. (Huang Renjun)✔️
Genç Kız Edebiyatı(Revisi dulu sayang!)🌑Teruntuk kamu, wanitaku. Terima kasih telah sudi menjadi bagian dari hidupku.🌑