Saatnya dimulai, hari ini, detik ini, kisah perjalanan cinta yang sesungguhnya akan dimulai. Menguji seberapa setia mereka yang dijatuhkan long distance reationsip.
"Kamu jaga diri baik-baik ya, inget pesan aku dulu." pria Huang itu menggenggam bahu sempit milik gadisnya. Menatap sorot hitam legam kesukaannya. Di dalam sorot itu, terdapat rasa takut dan khawatir, Renjun faham itu.
"Jangan khawatir. Aku disana nggak macem-macem kok." Renjun terkekeh setelah bersahil membaca raut kusut gadisnya.
"Ada gue Yoon, lo gausah khawatir." sepupunya berseru.
Disamping kanan kiri tubuh Jaemin terdapat 4 koper besar yang dua masing-masing miliknya dan milik Renjun serta ransel yang bertengger dipunggung kokohnya.
"Pokoknya kalo liburan semester lo berdua harus balik kesini." tuntun Jisung. Anak laki-laki galau sampai tidak bisa tidur memikirkan kepergian dua kakaknya. Entah kenapa Jisung bisa sesayang itu dengan kakak kakaknya.
"Iya, kita janji." Jaemin tersenyum sambil menepuk flufy hair milik Jisung.
"Hyung," Jaemin berseru pada anak yang paling tua diantara mereka.
"Iya," balas Mark.
"Gue titip mereka. Tolong jaga mereka ya," tulus Jaemin.
Mark menimang, "Oke deh. Dengan syarat lo berdua kudu balik cepet, lulus cepet terus cumlaude" tutur Mark.
Renjun dan Jaemin mengangguk, kemudian berjalan menuju orang gua masing-masing. Yoon Joo mengikuti Jaemin.
"Om sama Bibi kenapa ngga bilang aku kalo Nana mau kuliah di Belanda," rajuk Yoon Joo
Melihat keponakannya yang merajuk, paman Na mengelus puncak kepala keponakannya.
"Jaemin ngga ngebolehin sayang,"katanya"Iya, dia takut kamu kepikiran," lanjut Bibi Na
"Ya akhirnya juga kau pasti tau dan ujungnya juga aku bakal kepikiran"
Oh tidak, rasanya Yoon Joo mau menangis sekarang. Kemarin ia mencoba untuk tidak memikirkan Jaemin, tapi nyatanya tidak berhasil. Gadis itu terlalu menyayangi Jaemin seperti ia menyayangi Yoon Jae.
"Maaf," kata Jaemin sambil mengelus punggung sempit sepupunya.
"Gue janji, gue sama Renjun bakal balik cepet kesini." sumpah anak itu yang kemudian direkam baik-baik oleh gadis yang ada disampingnya.
"Kamu baik-baik ya nak disana, pulang kalau liburan semester." ucap Tuan Son.
"Iya Bi," senyum Jaemin merekah.
"Jangan banyak main disana, inget paman sama bibi capek nyari biaya lo kuliah." tekan Yoon Jae yang dibalas anggukan dan senyum dari Jaemin.
Kemudian Jaemin membawa keluarganya untuk bergabung dengan teman-temannya, begitupun dengan Renjun.
"Nak Yoon, sini sayang." panggil mama Renjun.
Yoon Joo menoleh kearah orang tuanya, meminta izin untuk pergi kesana. Tuan Son mengangguk begitupun istrinya, setelah mendapatkan izin, Yoon Joo berlari kerarah keluarga Huang.
"Hai, apa kabar?" tanya mama Renjun sambil mengelus rambut kekasih dari putra bungsunya.
"Baik Bi. Om sama Bibi baik?"
Tuan dan nyonya Huang mengangguk.
"Renjun mau kuliah sambil pengobatan di Belanda," tutur mama Renjun. Kalimatnya terjeda.
"Dirumah ngga ada siapa-siapa, kamu sering-sering main kerumah ya. Biar tante ngga kesepian." lanjut ibu dua anak itu.
Yoon Joo terdiam kemudian mengangguk sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Mate. (Huang Renjun)✔️
ChickLit(Revisi dulu sayang!)🌑Teruntuk kamu, wanitaku. Terima kasih telah sudi menjadi bagian dari hidupku.🌑