Cek..hai..halo...Apa kalian mengenaliku? Hehe ini aku Huang Renjun.
Kamarin Yoon Joo memberitahu dan memintaku untuk sedikit menyapa kalian. Apa kalian menunggunya?
Aku disini berbicara dengan diwaktu yang berbeda dengan Yoon Joo. Kuharap kalian mengerti.
Bukan hanya sekedar menyapa, aku akan menceritakan sedikit tentang bagaimana cerita ini bisa kalian baca.
Seperti yang kalian tau, ah kalian belum tau hehe
Aku dan Yoon Joo bersahabat dengan Sang penulis. Kenapa kok gamasuk dalam cerita?
Iya, penulis hanya mau menulis tidak mau antisipasi peran dalam cerita ini. Meski begitu aku dan Yoon joo sama sekali tidak keberatan. Kami menghargai Si penulisKami bertiga, Adalah sahabat sejak aku dan Yoon Joo bersama. Tentu kalian hanya tau jika sahabat karib Yoon Joo hanya Mina.
Baik, kita mulai. Tapi aku bingung darimana dan bagaimana aku memulainya. Rasanya sepuluh bab cerita ini tidak cukup menceritakan betapa aku sangat mencintai Son Yoon Joo.
Oke berlebihan.Masih teringat, saat tiga tahun yang lalu. Aku menemukan seorang gadis yang tengah duduk di bawah pohon rindang nan semilir angin di belakang sekolah. Saat itu guru sedang tidak ada. Kebanyakan murid disekolahku memanfaatkan waktunya dengan bermain,ngobrol atau sekedar menjahili orang lain. Bahkan kami sekolah belum genap sebulan, tapi rasanya sudah seperti berteman bertahun-tahun.
Aku yang tidak suka suasana ricuh akhirnya menyingkir dari kelasku dan memilih untuk mencari tempat yang sekiranya cocok untukku sambil membawa buku sket ku.Dari sini aku baru menyadari betapa cantik nan indahnya gadis itu. Duduk dibawah pohon sambil menorekan pensil pada buku sketnya.
Aku mau menghampiri, namun aku ragu. Akhirnya aku memilih duduk di sudut lain namun tidak jauh dari gadis yang belum ku ketahui namanya pada saat itu.
Perlahan ku goreskan pensil hitamku diatas lembaran buku sketku. Menggoreskan tiap-tiap lekukan indah dipadukan dengan suasana sekolah yang nyaris seperti alam terbuka.Sangat serasi, nyaris sama indahnya.
Aku tersenyum di sela-sela menggambarku. Aku berfikir, apakah aku sedang jatuh cinta? Jatuh cinta pandangan pertama, begitukah? .
Saat sedang asik memberi warna monokrom pada gambarku sampai lupa dengan objekku. Saat kualihkan pandanganku ketempat gadis itu berada, ternyata ia sudah tidak ada.
Kepalaku menoleh kesana kemari untuk menemukan gadis itu, dan akhirnya aku menemukannya sedang berdiri dihadapan seorang lelaki.Bukankah itu Na Jaemin, teman sekelasku. Untuk apa dia bersama gadis itu. Apakah mereka berdua mempumyai hubungan.
Aku melihat Na Jeamin tersenyum manis pada gadis itu sambil menepuk kepalanya. Kemudian merangkul gadis itu dan membawanya menjauh dari jarak pandangku.
Aku sedikit sedih, gadis yang ku suka ternyata kekasih teman sekelasku huhu.
Tapi aku penasaran. Aku memutuskan untuk mengikuti mereka dari belakang. Entah kenapa aku mau seperti ini. Tapi rasa penasarannku tidak bisa dibendung lagi, hingga tanpa sadar karena asik dengan pikiranku sendiri, sampai dikelasku.
Na Jaemin membawa gadis itu ke kelasku kemudian duduk di sampingnya.
Aku sempat bingung, untuk apa Na Jaemin membawanya kekelas.Selang beberapa waktu, guru kamipun datang dengan map merah ditangannya, entah berisi apa. Aku langsung menyimpan buku sketku di kolong meja kemudian menyiapkan satu buah buku tulis kosong diatas mejaku.
Tapi, kenapa gadis itu tak kunjung keluar kelas ini?. Padahal guru sudah hampir memulai materi, gadis itu justru dengan tenang membaca buku entah buku apa.
Kepo, aku akhirnya bertanya pada teman sampingku. Namanya Lee Haechan, kalian pasti sudah kenal. Aku berbisik untuk menanyakan siapa gadis itu sebenarnya, dan betapa terkejutnya aku. Ternyata, gadis itu ber kelas disini, Haechan memberi tahu sampai bersumpah padaku. Bodohnya aku yang tidak menyadari jika gadis itu teryata teman sekelasku.
Menahan rasa yang membuncah dalam dadaku, aku bertanya lagi. Siapa Na Jaemin itu, dan oke jawabannya juga membuatku terkejut. Na Jaemin dan Son Yoon Joo adalah saudara sepupu.
Baik, dadaku rasanya mau meledak saking senangnya. Haechan bertanya padaku kenapa, namun aku menggeleng menyembunyikan semua rasa senangku. Ku tutup semua dengan raut dinginku.
Bagus, Haechan tidak curiga hehe.Semenjak saat itu, aku menjadi secret admier gadis itu, aku memendam semuanya. Aku mendadak hobby menggambar gadis Son itu. Gambarnya ku kumpulkan dibeberapa buku sketku. Ya, bukan hanya satu buku sket, melainkan tiga hingga lima buku yang setiap harinya bisa dua sampai tiga kali ku gambar.
Hingga pada suatu hari, rahasiaku terbongkar karena keteledoranku yang meletakkan sketku disembarang tempat dan melupakannya.
Selepas piket karena terlalu lelah aku melupakan buku sketku dikolong meja dan langsung pulang. Haechan yang menemukannya, anak itu menemukan buku sketku saat ia mengambil tasnya dikelas selepas eskul bandnya.
Tidak apa, bukan masalah.
Oke, kita pangkas cerita ini, karena ku yakin kalian sudah membacanya kan?
Waktu lalu aku di vonis terkena penyakit kanker. Sungguh tidak menyangka, tapi ya mau bagaimana lagi.
Aku sungguh mengerti bagaimana khawatirnya gadisku ketika mengetahui keadaanku. Hingga pada suatu hari aku pergi meninggalkannya untuk penyembuhan bersama dengan sepupunya Na Jaemin.
Jujur, aku sangat tidak menyukai saat aku jauh dari teman,keluarga dan yang terpenting gadis Son ku.
Aku mau dia berada dalam jarak pandangku, aku mau dia menangis,tersenyum dihadapanku, aku mau menyaksikan itu semua. Namun karena penyakitku semua harus ku tahan.Kalian tahu? aku menyimpan rahasia besar dalam hidupku. Rahasia yang membuatku menyesal hingga sekarang.
Hingga saat ini aku begitu merindukan Yoon Joo ku. Sungguh sangat merindukan gadis itu,
Tapi yang membuatku tenang adalah, gadis Son ku tidak sendiri. Dia memiliki diriku yang lain. Diriku yang lain yang akan selalu menjaganya.
Tapi aku sedih juga, sampai sekarang ia masih memikirkanku sampai kadang mengabaikan kesehatannya. Aku sedih juga kecewa, tapi dari sini aku berdoa semoga ia diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Hingga ia bisa menikmati sedikit saja keindahan hidupnya.
Semoga tuhan mau mendengarku.
Hingga saat ini, buku sket dan beberapa kenanganku masih ku simpan rapi dan dirawat dengan baik oleh Yoon Joo.
Tiga hari sekali, ia datang ke ruang lukisku dan merawat semua karya ku dan beberapa alat lukisku. Semua sket ku tumpuk rapi di rak. Beberapa ku sobek dan kupajang dibingkai. 70% gambar Yoon Joo. Sisa-sisa gambarku sewaktu aku SMA masih disimpan apik. Begitupun dengan karya kami waktu perlombaan, itu dirawat betul dengan Yoon Joo karena merupakan satu-satunya karya kenangan kami waktu sekolah dulu.
Aku sungguh beruntung pernah memilikinya. Wanitaku yang ku puja hingga akhir nafasku. Wanitaku yang melahirkan diriku yang lain. Wanitaku yang masih setia dengan cintanya padaku hingga saat ini.
Wanitaku yang segalanya bagiku.
Aku begitu mencintainya, dulu hingga sekarang.Untukmu, gadis Son ku, terima kasih karena sudah sudi menjadi bagian dari hidupku — aku yang pernah kau panggil suami, Huang Renjun.
Sekian, terima kasih.
Dari Huang Renjun untuk kalian yang membaca❤️.Dan akupun serius, lagi sibuk di realita kehidupanku. Baru sembuh dari sakit, pola makan dan tidur ga beraturan jadi mood nulis agak oleng. Maaf telat update. Harap kalian suka💕🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Mate. (Huang Renjun)✔️
ChickLit(Revisi dulu sayang!)🌑Teruntuk kamu, wanitaku. Terima kasih telah sudi menjadi bagian dari hidupku.🌑