Perangsang

54.4K 3.1K 147
                                    

Haii haiii haiii
Welcome back😍
Updet nihh😂😂
Pada kangen nggak sama duo S?

Cuss lah eksekusi😂
Koreksi typo ya😂

Happy reading all😍

Secha menghapus air mata yang mengaliri pipinya, sekuat tenaga ia berusaha memuntahkan isi perutnya, meski yang keluar hanyalah cairan bening saja. Perutnya terasa sangat mual dan kepalanya pun terasa sangat pusing, entah apa yang terjadi pada dirinya, yang jelas ia benar-benar merasa sakit.

Wanita berparas bule itu menatap pantulan wajahnya di cermin, terlihat sangat pucat, lengkap dengan bibir yang memutih.

Perlahan namun pasti, Secha melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi.

Hingga..

Pyar!!

Secha terlonjak saat ia tak sengaja menyenggol vas bunga yang ada di meja.

Perasaannya semakin kalut, kala Seto terbangun dari tidurnya dan menghampiri Secha dengan tatapan membunuh.

"Ampun mas, ampun.. Maafin aku mas, tolong..", mohon Secha berlutut di depan Seto, dengan air mata menganak sungai, entah apa yang ia tangisi, rasa sakitnya atau rasa takutnya pada Seto, ia pun tak tau, semuanya terasa campur aduk.

"Bangun!", ucap Seto dingin, tanpa menatap Secha.

Namun Secha diam tak bergeming, ia takut, sangat takut, Seto akan menyiksanya kembali.

"Jangan buat aku membentakmu! Aku tidak mau ibu dengar!", imbuh Seto dengan nada tertahan.

Secha segera bangkit, dan berdiri menunduk, tanpa berani menatap wajah tampan nan garang milik Seto.

"Tidur.", titah Seto dingin.

***

Siang ini rumah mewah bernuansa Joglo milik orang tua Seto nampak sudah dihias sedemikian rupa, dua tenda besar dan beberapa gubug makanan sudah tersedia dan tersusun sedemikian rupa.

Secha pun nampak lebih sehat daripada semalam, setelah tadi pagi meminum jamu rebusan ibu mertuanya.

"Acaranya mulai jam berapa buk?", tanya Secha pada ibu mertuanya, kali ini mertua dan menantu yang nampak serasi dengan setelan kebaya kutubaru dan kain jarik senada itu sedang bersiap menyambut anggota keluarga besar ayah Seto.

"Biasanya kalau arisan gini ya jam 10, tapi pasti molornya.", Jawab ratna tersenyum, ia merasa senang dan bahagia karena arisan keluarga yang diadakan 5 bulan sekali ini bertepatan dirumahnya, dan kini ia ditemani menantu kesayangannya.

Secha mengangguk, "Nduk.."

Secha menoleh menatap ibu mertuanya, "iya bu?"

"Kok ibu ngerasa aura kamu beda ya?? Kaya makin cantik gitu. kamu hamil?", tanya Ratna menyelidik.

Secha tertawa garing, "belum buk, doakan saja ya buk.", Ratna mengangguk, meski tak dapat dipungkiri ia sedikit kecewa.

"Yaudah, ndak papa, yang penting jangan ditunda ya, ibuk pengen banget momong cucu.", pesan Ratna sambil mengusap perut datar Secha  membuat mpunya trenyuh.

****

Acara arisan keluarga siang tadi berjalan dengan lancar dan penuh tawa bahagia dari semua orang, tak terkecuali Seto yang nampak 180 derajat berubah dimata Secha, walau tidak ada obrolan diantara mereka selama acara berlangsung, namun Secha tak merasakan aura permusuhan dari suaminya itu, hanya ada senyum dan tawa disana, dan hal itu membuat hati Secha menghangat.

(un)Loved Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang