Solo

54.5K 3.5K 419
                                    

Haii haiii😂😂
Adakah yang kangen sama kita?😂

Maapin yah.. Nggak updet2.. Mood ku lagi nggak baik, gara2 komenan pedes salah satu reader cerita ini😂😂 (baperan.. Emang😐)

Tapi yasudahlah.. Yang lalu biarlah berlalu.. Yang penting sekarang aku udah happy lagi.. Karena nggak ada gunanya drop buat sesuatu yang nggak penting. Disini ajang aku buat seneng2.. So... Mari hepi2
azeee😅😆😆😆

Maap tadi nggak bisa kebuka karena tb2 cerita aku hilang.. Kosong gitu.. Nggak tau kenapa

Well.. Happy reading all😍
Koreksi typo yash😇

Muahhhhh😚

"Aku hanya bercanda.", sergah Wisnu sambil menyengir kuda.

Secha menghembuskan nafasnya lega, "dokter bikin saya takut deh.", kekeh Secha.

"Kalau kamu memang mau married sama aku, inshaallah aku siap.", cengir Wisnu membuat Secha terbahak.

"Inget dok, saya masih istri orang, jangan main tikung aja. Nggak mau di cap pebinor kan?", tanya Secha dengan wajah isengnya.

Wisnu terkekeh, keduanya kini sedang mencari tempat duduk mereka di dalam kereta.

"Disini.", tunjuk Wisnu, Secha segera menaruh tas ranselnya dan duduk disana, disusul Wisnu.

Wisnu menghela nafas panjang, "aku pribadi nggak terlalu perduli apa pendapat orang sih, ini hidup aku, aku tau keputusan mana yang harus dan tidak perlu aku mambil.", ucap Wisnu meluncur dengan santai.

Secha hanya meng-oh kan saja

"Kamu punya saudara di Solo?",tanya Wisnu pada Secha yang nampak sedikit melamun.

Secha menggeleng sambil tersenyum kecut.

"Tenang saja, jangan merasa kamu sendiri, aku akan sering mengunjungimu.", hibur Wisnu, entahlah, hatinya tak tega melihat wajah Secha yamg nampak murung

"Dokter sangat baik..", lirih Secha haru.

"Melihat kamu saya teringat dengan mantan istriku..", ucap Wisnu lirih.

Secha menarungkan alisnya, "kenapa? Saya mirip dengan mantan istri dokter?"

Wisnu menggeleng, "aku teringat perjuangannya, perjuangannya mengandung dan melahirkan anak kami sendirian.. Waktu itu kami masih sama-sama SMA..", Secha terkejut, ia tak menyangka sama sekali.

"Maaf dok, kalau boleh saya tau..--

"Dia pergi.. Pergi karena kesahalan terbesarku.." sela Wisnu seolah tau arah pembicaraan Secha.

Lelaki itu mengusap wajahnya kasar, "Dia pergi membawa anak kami, tepat seminggu setelah kelahiran gadis kecil kami.."

Secha menyimak penuturan Wisnu, "Pasti ada suatu hal yang membuat istri dokter pergi..."

Wisnu mengangguk lesu, "aku selingkuh.. aku kalut.. Saat itu aku merasa dia dan kandungannya adalah beban, aku merasa terkekang, Aku merasa masa muda ku terenggut.."

Secha tak habis fikir, Wisnu yang kini ia pandang segai sosok yang bijak, baik hati, nyatanya dulu adalah seorang bajingan cilik.

"Padalah yang masa depannya benar-benar terenggut adalah dia, dia yang harus berjuang sendirian saat itu, berbesar hati menerima semua sikap kasarku.. Hingga akhirnya ia pergi, pergi tepat dimana aku ingin memperbaiki semuanya.. Sepuluh tahun nyatanya bukan waktu yang cukup untuk mencari mencari mereka, mencari separuh nafasku..", tak terasa setitik air mata meluncur dari mata tajam Wisnu, ia terlihat begitu rapuh.

(un)Loved Wife [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang