#1 on WEDDING {25.02.20}
#5 on TEARS {25.02.20}
#2 kn TEARS {28.07.20}
"Aku akui dan sadar betul betapa sombong dan angkuhnya aku dulu, tapi bisakah kau melupakan semuanya? Bisakah kita menjalani rumah tangga kita dengan normal? Karena aku.. Mulai m...
Selamat hari raya idul fitri untuk semua yang merayakan🎉🎉🎉🎉
Minal aidzin walfaidzin ya🎊 mohon maaf lahir dan bathin😍😍
Yuk cuss eksekusi😙 Koreksi typo okay😋
Happy reading all
"Mas belum sehat betul, wajah mas masih pucet.. Apa nggak sebaiknya mas tunda aja.."
Prang!!
Seto membanting sendok dan garpunya diatas piring nasi gorengnya, hingga menimbulkan suara dentingan kencang.
Secha menunduk tak berani menatap Seto.
"Dan membuat ibuk kecewa?!", bentak Seto, Secha menggeleng.
"Ib-ibuk pasti ngerti mas.", ucap Secha terbata, Secha khawatir betul pada keadaan Seto, karena suhu badannya baru saja turun, dan wajahnya pun masih pucat, rasa-rasanya lebih baik Seto istirahat dirumah.
Seto mengapit kedua pipi tirus Secha dengan tangan kirinya.
Tatapan Seto menghunus tepat di bola mata sayu Secha,"Jangan pernah mengaturku. Ingat posisimu disini.", ucap Seto dingin, meninggalkan Secha yang masih duduk dengan kepala menunduk di meja makan.
Posisi? Posisi apa yang kamu maksud mas? Tidak peduli apapun alasan kamu menikahiku, tidak peduli kamu mencintaiku atau tidak, menganggapku atau tidak, yang jelas sekarang aku istrimu, salahkah aku jika aku khawatir?
Secha kembali memakan nasi gorengnya, ia mencoba menelan nasi goreng itu meski nyatanya ia sudah tidak berselera, belakangan moodnya memang gampang down.
****
"Bersiaplah 10 menit lagi kita berangkat."
Secha mendongak menatap Seto yang nampak sudah rapih dan tampan dengan balutan kaos hitam ketat membungkus badan berototnya dan dipadu celana jogger dengan warna senada.
Secha diam membisu, ia sangat terkejut dengan ucapan Seto barusan, selama dua tahun berumah tangga, Seto tak sekalipun mengajak Secha keluar rumah, jangankan mengajak, mengizinkan Secha keluar pun tidak.
"Taruh gunting rumput jelek itu dan ganti daster kumuhmu dengan baju yang lebih layak!", sentak Seto, sambil berlalu meninggalkan Secha.
Secha tak terlalu memanggapi celaan Seto pada dirinya, ia pun segera menaruh gunting rumput kesayangannya itu dan segera masuk ke dalam rumah.
****
Secha berjalan melalui kaca besar yang tertempel di walk in closet kamarnya.
wanita berparas bule itu yang nampak sederhana nan ayu itu berjalan mundur dan berdiri di depan kaca.
Ia tersenyum kecut saat melihat wajahnya yang dulu terlihat chubby, kini nampak sangat tirus, tonjolan tulang di bawah lehernya pun begigu kentara, tubuhnya juga kurus, sangat berbanding terbalik saat ia belum menjadi istri seorang Seto Nugroho.
Bukannya Seto tak memberi makanan dan kehidupan yang layak untuk Secha, namun bagi Secha kehidupan ini bukan hanya tentang uang dan uang, ia ingin diperhatikan, diperlakukan sebagaimana mestinya seorang istri, dicintai oleh suaminya.
Namun Secha sadar, Seto begini pun karena dirinya. Masih teringat betul Secha saat pertama kali ia cekcok dengan Seto, hingga berujung dirinya babak belur dan dilarikan kerumah sakit karena pingsan.
Flashback On
"Tidak usah drama! Simpan air mata buayamu itu!", gertak Seto, pada Secha yang nampak menangis di sofa kamar hotel tempat mereka menjalankan prosesi pernikahan.
Secha diam.
"Apa kamu tuli bodoh?!"
"Lepas gaunmu dan cepat layani aku!", bentak Seto sambil mengapit dagu Secha.
"Ak-aku lagi dapet To." lirih Secha menahan isakannya.
Plakk!!
Secha terjungkal kebelakang saat tamparan keras Seto mendarat di pipi mulusnya, hingga sudut bibirnya nampak berdarah.
Secha bangkit, ia menatap Seto dengan tatapan permusuhan, "APA-APAAN KAMU?!!", teriak Secha tepat di depan wajah Seto.
Seto menarik sangul Secha kebelakang, hingga membuat wanita itu terjengkang,"Jangan pernah membentakku jalang!"
Secha diam.
"Ap-apa yang kamu lakuka?", Secha gelagapan saat Seto melucuti gaunnya.
Seto tak menggubris, ia tetap melucuti gaun yang Secha kenakan
"Bajingan! Apakah diotakmu hanya berisi selangkangan saja?!!", amuk Secha.
Seto meradang, ia mendorong Secha kelantai dengan gaun yang compang-camping.
Lelaki itu kalap, menampar, menjambak dan berulangkali mendorong tubuh wanita yang tak lain adalah istrinya itu hingga lemas.
"Ingat baik-baik! Kamu bukan istriku! Kamu hanya seorang jalang dimataku!", ucap Seto penuh penekanan pada Secha yang sudah hampir kehilangan kesadarannya.
Flashback off
Secha terlonjak kaget saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka kasar.
"Cepat bodoh! Lelet sekali! 10 menit kamu tidak turun aku tinggal!", bentak Seto
"Iy-iya mas..", Secha pun ngacir ke kamar mandi, untuk segera mandi dan bersiap.
cutt ya😜
Cast
Secha Smith
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.