CHAPTER 4

2.7K 30 0
                                    




Aku tidak bisa untuk tidak memikirkan Dawn. Aku terus mengecek handphoneku apakah ada balasan atau tidak dan nihil. Aku ingin melihat Dawn. Semua piala ini, semua selebrasi ini tidak ada apa-apanya dengan perasaanku saat ini. Shit. Apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak tahu dimana ia tinggal. Dimana ia berada.

"Kyle!" panggil Leland sambil menghampirinya dan Kyle sedang duduk diatas kursi dengan dua botol alkohol didepannya. Mereka sudah kembali ke garasidimana tempat mereka selalu berada,"Hey, bukankah kau ingin berhenti minum?"

"Siapa bilang?"

"Kau sendiri." Kata Leland sambil duduk didepannya,"Jordan dan Daniel ada dibelakang. Mereka lagi-lagi menggunakan heroin lagi. Dan kau sedang minum disini. Apakah tidak ada yang lebih kacau lagi dari semua ini?"

"Leland. Apakah membunuh seseorang yang menyebalkan itu legal?"

"Wow, wow, siapa yang ingin kau bunuh?"

"Rachel?"

Leland langsung tertawa,"Hahahahahah! Rachel?! Hahahah, jangan bilang ini soal tadi!"

"Soal apa lagi?! Aku benar-benar ingin membunuh Rachel." Katanya sambil mengambil botolnya dan Kyle langsung meneguk setengah alkohol yang ada didalam,"Ugh, aku butuh whiskey. Aku butuh yang lebih keras dari ini."

"Hey." Leland langsung mengambil botol alkoholitu dari tangan Kyle,"Hari ini adalah hari kemenanganmu. Jangan kau sia-siakan dengan alkohol."

Kyle langsung mengambil kembali botolnya dari tangan Leland,"Aku tidak peduli. Oh man...... sekarang aku bisa membayangkan Dawn semakin jelas. Ugh... dia benar-benar sangat menawan tadi. Kau lihat dia dilayar lebar? Aku sangat ingin melompat ke bangku penonton dan menciumnya. Aku yakin setelah itu semua orang akan membicarakan kami berdua. Aku tidak peduli dengan temannya itu."

"Oke..... oke, baiklah. Terserah kau saja, Kyle."

Aku tidak ingat apa saja yang aku katakan hari itu. Menurut Leland, aku terus berbicara mengenai Dawn dan bagaimana aku sangat ingin memilikinya. Itulah mengapa aku sangat ingin berhenti minum. Padahal aku sudha dua bulan ini berhasil tidak menyentuh alkohol. Tapi, kau tahu. Shit happens.

Keesokan paginya. Pukul 08.20 pagi. Masih belum ada kabar dari Dawn.

Kyle yang berada diapartemennya itu langsung meletakkan kembali handphonenya. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan keluar dari kamarnya untuk mencari asprin. Ia meminumnya untuk menenangkan kepalanya setelah minuman alkohol semalam. Ia duduk disofanya sebentar sambil menunggu asprinnya bekerja dan ia langsung bersiap-siap untuk pergi ke Dawson's Automotive.

Sesuai dugaanku, Dawn tidak ada disana. Setelah apa yang ia lihat, aku tidak yakin ia akan kembali bekerja seperti biasa. Namun, patut dicoba.

"Kalau kau mencari Dawn, dia tidak ada." Ujar Julien langsung berbicara.

"O-oh... dimana dia?" tanya Kyle penasaran dan disana masih ada Ethan dengan beberapa orang yang menunggu kendaraan mereka.

Oh fuck. Aku sangat tidak suka orang ini. Sangat tidak penting.

"Yang pasti dia tidak ingin bertemu denganmu lagi."

"Tunggu, kau Kyle Larson?" tanya Ethan sambil melihat ke arah Kyle,"Kau pemenang kejuaraan motocross semalam itu, kan?"

"Iya." Jawab Kyle singkat dan ia kembali fokus kepada Julien,"Ok, kalau begitu dimana rumah Dawn? Aku perlu bicara dengannya."

Orang ini juga tidak penting. Pasti hanya teman Julien. Aku butuh Dawn sekarang. Bukan orang-orang yang tidak perlu aku temui.

"Kyle, keluar dari tempat ini sekarang." Ujar Julien terlihat marah,"Kau tahu apa? Kau itu seorang bajingan. Kau mendekatinya dan kau menyakitinya begitu saja. Apakah kau tidak tahu bahwa ia tidak pernah merasakan patah hati sebelumnya? Kau benar-benar menguras seluruh air matanya karena kelicikanmu itu."

Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar. Apakah Dawn benar-benar merasa patah hati karena hal itu? Oh, aku akan benar-benar akan membunuh Rachel. Aku bisa membayangkan bagaimana perasaan Dawn. Ia pasti mengira aku hanya mempermainkannya. Aku tidak bisa membayangkan Dawn menangis karena orang sepertiku. Sangat tidak sepadan.

"Apa? Tunggu, tunggu, aku—"

"Keluar dari tempat ini sebelum aku memanggil polisi."

Mendengar Julien yang bersikeras membuat Kyle marah,"Polisi? Kau bukan apa-apa selain teman Dawn! Ini urusanku dengan Dawn! Lagi pula aku tahu. Aku tahu dari awal kau tidak menyukaiku, benar? Dengar. Setidaknya aku jauh lebih baik dibandingkan seorang sahabat yang menyukai perempuannya tapi tidak melakukan apa-apa."

Apakah dia serius? Polisi? Fuck. Aku sangat membenci orang ini. Aku tidak mengerti kenapa Dawn bisa berteman dengan orang ini. Aku benar-benar ingin memukul wajahnya dan aku ingin tahu apakah ia masih bisa marah padaku.

Julien langsung keluar dari mejanya,"Kau bilang apa?"

"Aku bilang kau hanyalah seorang pengecut."

Aku mengatakannya. Dan aku bangga. Karena dia memang seorang pengecut.

Julien langsung memukul wajah Kyle dengan keras sehingga ia terdorong sedikit dan Kyle sedikit tertawa melihatnya karena menurutnya apa yang ia katakan itu benar. Ia melawan balik pukulan Julien dan mereka mulai berkelahi membuat Ethan dan orang-orang disekitar panik. Ethan langsung memanggil teman-temannya untuk menghentikan perkelahian itu karena Julien dan Kyle bersikeras untuk tetap berkelahi. Damian, Justin, Adam, Rocky dan Elton datang dan langsung melerai mereka. Ethan membantu menarik Julien untuk menjauhi Kyle dan yang lainnya menahan Kyle untuk tidak mendekati Julien.

"Apa yang aku katakan itu benar!" ujar Kyle dengan luka biru disudut bibir kirinya dan sedikit memar dipipinya begitu juga dengan Julien,"Akui saja kalau kau itu pengecut!"

Benar. Pengecut. Aku ingin meludahinya. Kalau kau menyukai seorang perempuan, kau harus mengejarnya bukan malah berteman dengannya dan berpura-pura baik dengannya. Tapi lakukan seperti kau memang menyukainya. Aku menyukai Dawn dan aku langsung melakukan apapun untuk mendekatinya. Period.

"Apa kau bilang? Kau bukan apa-apa selain bajingan yang berusaha untuk masuk ke dalam kehidupan Dawn dan membuangnya begitu saja! Fuck you, Kyle! Kau seharusnya bercermin dan lihat dirimu sendiri akan apa yang telah kau lakukan pada Dawn!"

Dia punya poin. Fuck.

Kyle langsung berjalan keluar dari bengkel itu sambil memegang sedikit luka diujung bibirnya. Ia pergi menaiki motornya dan menjalankannya sampai seorang perempuan datang, Ashlee. Menghentikan motornya.

"Tunggu!" ujar Ashlee sambil berlari mendekati Kyle dan ia memberikannya secarik kertas,"Alamat rumah Dawn. Aku tahu kau ingin menemui Dawn."

"Kenapa kau memberikan ini padaku?" tanya Kyle sambil mengambil kertas itu.

"Pokoknya kau pergi saja."

Kyle menyimpan kertas itu dan ia kembali menjalankan motornya, pergi dari bengkel itu meninggalkan Ashlee yang hanya memperhatikannya pergi.

LOVING DAWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang