"Let's get you home." Kata Jason sambil menarik Kyle pergi dan Gerard langsung mengikutinya.
"Kau siapa?" tanya Gerard dari belakang.
"Aku pemilik bar ini, bodoh. Aku mendapat banyak kabar keributan kalian berdua dibar ini. Jadi, untuk hari ini jangan ganggu pelangganku, ok?"
Kyle yang berdiri disebelah Jason berhenti sebentar dan ia langsung muntah membuat Jason kaget karena ia hampir muntah padanya.
"Oh, fuck." Ujar Jason panik,"Berapa banyak whiskey yang kau minum?"
"Jason! Kau teman Dawn, kan?" tanya Kyle dengan nada suaranya yang semakin pelan dan kata-katanya hampir tidak terdengar. Jason sambil membantunya untuk berjalan keluar dari bar,"Dimana Dawn....? Ugh, aku merindukannya. Aku ingin.... bertemu dengannya... bawa aku! Padanya!"
"Pulanglah." Kata Jason sambil mendorong Kyle keluar dari bar begitu juga dengan Gerard,"Kalian berdua terlalu mabuk."
"Dawn! Sekarang!" ujar Kyle bersikeras,"Katakan padaku!"
"Kyle, kau tidak akan melihat dia lagi. Pergilah."
"Apa maksudmu? DAAAWWWNNN!!!!!!!" teriak Kyle tiba-tiba,"DIMANAAAAAA KAU BERADAAAA?????"
"Hey, hey! Jangan berteriak disini!" ujar Jason sambil menghampiri mereka,"Dawn sudah pergi! Dia pergi ke Spanyol, kau tidak tahu? Hari ini dia pergi."
"Aaaaaaaapaa???" tanya Kyle bingung.
Spanyol?????????????? Itu yang muncul dikepalaku. Sangat banyak tanda tanya besar yang muncul dikepalaku dan aku merasa bingung.... kepalaku sakit..... Spanyol....?
"HEY!!!!!!!!: teriak Leland sambil berlari keluar,"AKU MENDAPATKANNYA!!!! NOMOR TELEPONNYA!!!"
"Nomor telepon siapa?" tanya Gerard bingung.
"Entahlah." Jawab Leland sambil melihat ke secarik kertas yang ia pegang,"Aku tidak tahu." Ia langsung tertawa dengan keras lalu Kyle dan Gerard juga.
"Astaga, aku kemari bukan untuk ini." Kata Jason sambil memutar kedua bola matanya,"Pergilah." Ketika ia akan masuk ke dalam barnya, handphonenya berbunyi dan ia langsung mengangkatnya sebentar.
"Coba lihat nomor teleponnya!" kata Gerard sambil menarik Leland untuk merebut kertas nomor telepon itu.
Kyle berdiri diam sebentar dan ia sekali lagi meminum whiskey dibotolnya. Ia melihat ke seberang jalan sambil berfikir panjang.
Aku masih teringat dengan perkataan Jason. Spanyol? Sejak kapan..... Dawn dan Spanyol? Sejak kapan Dawn dan Spanyol itu menjadi dekat? Sejak kapan Dawn memutuskan untuk pergi? Untuk apa dia pergi ke Spanyol? Apakah ada sesuatu? Apakah dia pindah untuk selamanya? Selamanya di Spanyol???????? Tidak mungkin. Tapi... itu bisa jadi.
"Spanyol......? Sejak kapan Dawn......."
Ah..... aku tidak peduli. Dawn... dimanapun kau berada.... aku akan tetap disini. Oh fuck... aku lupa..... aku harus.... memberi makan Honey dan Summer...... Kory pasti berakhir mabuk disofa..... ugh.... harus pulang.
Ia langsung melihat ke arah lampu menyebrang yang mulai hijau, tanda ia boleh menyebrang. Ia perlahan berjalan ke seberang sambil meminum whiskeynya. Ia berjalan meninggalkan Gerard dan Leland yang masih bercanda. Ia terus berjalan dan ada beberapa orang yang juga menyeberang melewatinya. Ketika ia baru sampai ditengah-tengah jalan, Sebuah mobil truk besar berlari cepat dari jauh ke arahnya dengan beberapa orang yang masih menyebrang. Suara klakson yang keras terdengar dan Kyle sempat berhenti untuk melihat ke mobil itu.
"Oh... fuck...." kata Kyle sambil menjatuhkan botol whiskeynya.
Mobil truk itu membanting setirnya dengan keras namun tetap terjatuh dan menabrak Kyle dan beberapa orang yang berada dipenyebrangan. Saat itu, Jason yang baru sempat melihat ke arah Kyle, ia langsung terkejut begitu juga dengan Gerard dan Leland yang masih berada dipinggir jalan dan mereka hampir terkena tabrakan itu.
"Holy shit..... KYLE!!" panggil Jason langsung berlari ke arah kecelakaan itu.
Semua orang turun dan jalanan mulai macet. Orang-orangdari dalam gedung dan toko disekitar juga ikut keluar. Jason dapat melihat beberapa jasad. Jasad ibu dengan anaknya yang penuh darah. Namun yang dikepalanya adalah untuk mencari Kyle.
***
"Tetap bersama denganku Kyle!" ujar Jason sambil berjalan disamping tempat tidur beroda itu. Ia berada dirumah sakit dengan para perawat dan dokter dan Kyle berada diatas tempat tidurnya. Kepalanya berdarah, sangat banyak. Wajahnya juga terdapat luka dan ia harus menggunakan alat bantu pernafasan. Gerard dan Leland mengikuti mereka dari belakang dengan Leland yang menelepon Greg.
"Panggil dokter Richmond sekarang!" kata seorang perawat.
Seorang perawat lainnya menggunakan walkie-talkienya untuk memanggil dokternya,"Dokter Richmond! Dokter harap pergi ke ruang operasi 110. Pasien mengalami pendarahan kepala dan luka pada livernya. Panggilan untuk dokter Kim untuk segera ke ruang operasi 110. Pasien mengalami patah tulang kaki kanannya dan tulang lengan kirinya."
Kyle masih dalam keadaan setengah sadar. Ia dapat membuka kedua matanya sedikit dan ia tidak dapat merasakan apapun bahkan dibagian kepalanya. Ia tidak bisa berfikir apapun dan ia hanya dapat melihat Jason.
"D—Dawn......." panggil Kyle pelan.
"Kau akan baik-baik saja, teman." Kata Jason yang berjalan disebelah Kyle,"Tetap denganku. Kalau kau mati, kau tidak akan bisa bertemu Dawn selamanya. Kau bilang kau mencintainya, benar? Buktikan dengan kau tetap hidup!"
"I..... I love.... her. I love her..... more.... more than anything....." bisiknya pelan.
"Aku tahu." Kata Jason,"Aku tahu. Tetap hidup, ok? Tetap hidup. Aku sudah berusaha untuk menelepon Dawn. Kau harus tetap hidup, teman. Jangan mati. Jangan mati, Kyle." Jason terus berbicara agar Kyle tetap tersadar.
Namun luka dikepala Kyle terlalu keras dan dibagian livernya juga. Ia perlahan mulai memejamkan kedua matanya karena ia sudah tidak sanggup untuk melihat lagi.
Jason semakin panik melihat Kyle yang tidak sadarkan diri. Ia membantu para perawat untuk mendorong temapt tidurnya dengan cepat dan ketika mereka sampai diruang operasi, para perawat itu langsung mendorong tempat tidur Kyle ke dalam ruangan dengan Jason yang menunggu diluar bersama dengan Gerard dan Leland. Tidak hanya Kyle yang berada didalam ruang operasi namun beberapa korban lainnya dari kecelakaan itu juga. Semuanya berada dirumah sakit itu dan semuanya mengalami kondisi yang sangat kritis.
Para dokter yang dipanggil mulai datang dan masuk ke dalam ruang operasi. Lalu beberapa dokter lain juga ikut datang untuk membantu dan beberapa saat kemudian, Greg datang bersama Bradley, Andrew, Hyori dan Rina. Lalu diikuti oleh Kory.
"Dimana Kyle?! Dimana dia?! Apa yang terjadi?!" tanya Kory panik.
"Dia berada didalam. Para dokter sedang menanganinya." Kata Jason menjelaskan,"Ia mengalami... pendarahan pada kepalanya, luka liver dan kaki dan lengannya patah."
Mendengar itu semua, Kory langsung duduk diatas kursi tunggu dan ia mulai menangis. Semua orang mulai duduk namun Jason tetap berdiri dan ia menelepon beberapa orang termasuk Dionne. Ia tetap menunggu dengan yang lainnya. Sekitar dua jam. Tiga jam dan empat jam masih belum ada kabar. Lalu, salah satu dokter mulai keluar.
"Dokter! Bagaimana Kyle?" tanya Greg penasaran.
"Kami masih dalam operasi. Tolong jangan ganggu prosedur kami."
"Tapi, Kyle!" ujar Greg sambil menahan dokter itu,"Bagaimana keadaannya?"
"Dia dalam kondisi tidak stabil. Kami membutuhkan darah tambahan, tolong jangan ganggu kami." Ia langsung berlari pergi meninggalkan Greg dan yang lainnya.
"Kau berhasil menelepon Dawn?" tanya Bradley sambil melihat ke arah Jason.
"Tidak. Kemungkinan besarnya adalah, Dawn sudah pergi ke Spanyol."
Semua orang hanya diam.
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana keadaan Kyle. Namun mereka dapat melihat banyak perawat yang ikut keluar masuk dalam ruangan. Mengambil barang-barang yang tidak mereka ketahui. Mengambil banyak peralatan. Berjam-jam mereka menunggu. Berjam-jam mereka berusaha mencari jawaban akan kondisi Kyle. Namun, mereka belum mendapatkan jawaban apa-apa.
...........................
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING DAWN
RomanceLoving Hard is Dawn's story. This is Kyle's. Cerita ini adalah POV Kyle (Point of View berdasarkan Kyle Larson)