Damn. Aku tahu ini seharusnya tidak terjadi tapi aku juga memikirkan hal yang sama dengan Dawn dari awal. Ide mengenai kondom itu memang sedikit menggangguku tapi Dawn adalah perawan beberapa jam yang lalu.
Dawn hanya mengangguk dan ia perlahan menurunkan tubuhnya, memasukkan kelamin Kyle ke dalamnya. Dawn sedikit menyentak karena ia dapat merasakannya diantara kedua kakinya dan didalamnya. Suara rintihan kecil yang halus mulai melarikan diri dari bibir Dawn dan ia sambil memejamkan kedua matanya dengan erat. Kyle terlihat kagum dengan Dawn, ia memegang kedua pinggangnya dan Dawn mulai menggerakkan tubuhnya naik dan turun sambil merintih dengan suara yang penuh kenikmatan.
Satu kata. Wow. Dalam hitungan jam, Dawn yang aku kenal pemalu dan tidak percaya diri itu tiba-tiba berubah menjadi Dawn yang berbeda. Ia tiba-tiba menjadi berani dan penuh gairah. Aku sangat menikmati Dawn yang tiba-tiba seperti ini. Holy shit. Fuck. Aku benar-benar laki-laki yang paling beruntung didunia ini.
Dawn langsung mendorong Kyle untuk berbaring ditempat tidurnya dan ia menciumnya, lalu perlahan ia turun ke lehernya dan ia menjilat lehernya,"I love you, Kyle." Bisiknya.
"I love you too, baby." Kata Kyle sambil memutar balik tubuhnya agar Dawn berada dibawahnya dan ia menciumnya sekali lagi dan ia perlahan turun ke dadanya.
I love her. So much. Period.
Kyle kembali menggerakkan pinggulnya didalam Dawn dan ia sambil memegang kedua pinggang Dawn untuk mengontrol gerakan tubuh Dawn padanya. Kali ini Dawn merasakan sensasi yang lebih intens dari sebelumnya karena Kyle tidak menahan dirinya lagi. Ia mengeluarkan semuanya dan kemungkinan ia ingin menghancurkan Dawn dengan tubuhnya dan Dawn sangat menikmati seluruh sentuhan Kyle padanya. Ia bahkan ikut menggerakkan tubuhnya mengikuti tempo Kyle yang cepat.
BEEEEEP!! BEEEEP!!
Suara getaran handphone Dawn terdengar sangat jelas. Kyle tahu bahwa itu adalah handphone Dawn karena handphonenya berada diluar.
Aku tahu dari tadi handphone Dawn terus bergetar tapi sampai membangunkan Dawn juga. Ini sangat amat mengganggu. Sangat mengganggu momenku dengan Dawn.
Kyle langsung mengambil handphone Dawn dan ia melemparnya dengan keras ke tembok sehingga handphone Dawn langsung hancur berkeping-keping diatas lantai.
"Kyle! Apa yang kau lakukan?!" tanya Dawn terkejut dan ia berusaha untuk bangkit.
Bye handphone.
"Ssshhhh!" Kyle langsung menarik Dawn untuk tetap diposisinya dan ia sambil memeluknya,"Kembali tidur."
"Kau merusak handphoneku!"
"Aku bisa membelikan sepuluh handphonemu. Atau lebih kalau kau mau."
Dawn langsung tersenyum mendengarnya dan ia langsung mencium Kyle. Tidak hanya dibibirnya namun ke kedua pipinya, keningnya, dagunya, hidungnya, seluruh wajahnya dengan cepat sehingga Kyle langsung tertawa kecil sambil merasakan ciuman Dawn.
"Bangun, tukang tidur. Aku lapar." Kata Dawn sambil mengusap pipi Kyle.
"Apa yang ingin kau makan?" tanya Kyle sambil membuka kedua matanya.
"Entahlah, tapi aku ingin makan diluar." Dawn langsung bangkit duduk,"Aku mandi duluan." Katanya sambil bangkit berdiri dan berjalan ke kamar mandi.
Kyle hanya melihatnya sebentar dan ia perlahan menurunkan kedua kakinya ke atas lantai dan ia menyusul Dawn ke kamar mandi. Dawn berada didalam ruangan shower dan saat itu juga Kyle langsung bergabung dengannya.
Entah mengapa aku mulai memiliki pikiran aneh mengenai semua ini. Mungkin ini terdengar gila karena tiba-tiba aku berfikir kalau ingin bersama dengan Dawn selamanya. Mungkin kalau aku menikahinya, aku bisa mendapatkan semua yang aku inginkan dari Dawn. Aku ingin menikah dengannya. Serius.
"Dawn. Menikahlah denganku."
Dawn terdiam sebentar. Ia berusaha untuk memproses perkataan Kyle padanya dan saat itu juga raut wajahnya berubah,"APA?! MENIKAH?????" tanya Dawn sedikit berteriak kaget,"Kyle! Bukankah itu terlalu cepat?!"
"Entahlah, tiba-tiba pikiran itu terlintas dikepalaku begitu saja. Pertama, aku ingin selalu bersama denganmu. Kedua, aku ingin kau berada diatas tempat tidurku. Ketiga, aku ingin kita tinggal bersama-sama dan keempat aku ingin kita bisa melakukan seks setiap hari tanpa kekhawatiran apapun."
Itu benar. Aku mengutarakan semua yang ada dikepalaku.
"Wow... aku tidak tahu harus menjawab apa." Kata Dawn gugup,"Aku juga menginginkan itu semua."
"Ok, Dawn. Just shut up and kiss me."
Kyle langsung mencium Dawn dan ia mendorongnya ke tembok, memojokkannya sambil mengangkat kedua kakinya. Ia menciumnya sambil memasukkan kelaminnya ke dalam Dawn. Ini juga merupakan pertama kalinya Dawn merasakan seks didalam kamar mandi dan tidak diatas tempat tidur. Bagi Kyle, yang ia inginkan hanyalah Dawn. Tidak peduli apa yang terjadi, ia hanya menginginkan Dawn dan ia menikmati seluruh momen mereka berdua termasuk seks.
Setelah itu, kami benar-benar mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Sebelumnya, kami pergi ke toko handphone karena Dawn memerlukan handphone baru. Kalau saja handphonenya tidak berisik setiap pagi, hal ini tidak perlu terjadi. Sekali lagi, ini hanya handphone biasa. Aku tidak keberatan. Terkadang Dawn terlalu fokus dengan handphonenya dan itu membuatku muak. Jujur saja. Lalu, kami pergi ke restoran untuk makan. Ini mungkin adalah pertama kalinya kami pergi makan berdua dan kami juga berpacaran saat ini.
"Hey. Kalau kau tidak makan sekarang, aku akan membanting handphonemu lagi." Kata Kyle sambil melihat ke arah Dawn.
"Kau tidak bisa melakukan itu!"
"Aku membelinya untukmu. Aku boleh melakukan apa saja."
"Ah, aku lupa." Kata Dawn sambil meletakkan handphonenya diatas meja,"Aku tidak masuk kerja lagi hari ini. Julien pasti akan marah padaku."
Lagi-lagi Julien. Mendengar namanya saja membuatku muak. Julien Dawson. Oh... aku baru sadar. Aku telah selangkah lebih maju dari Julien karena aku berhasil mendapatkan Dawn. Aku ingin tahu bagaimana reaksi wajahnya ketika ia melihat aku bersama dengan Dawn. Terutama ketika aku mencium Dawn didepannya. Wow. Epik.
"Kau masih berfikir untuk bekerja ditempat itu?"
"Aku harus mencari kerja dimana lagi." Kata Dawn sambil terlihat sedikit canggung dan ia mulai memotong dagingnya dan memakannya.
"Kau tahu..... kau mungkin bisa bekerja untukku."
"Bekerja untukmu? Apa yang aku lakukan? Asisten rumah tanggamu?"
"Mungkin aku membutuhkan asisten. Asisten dimotocross bukan dirumah. Tapi, kalau kau ingin menjadi asisten dirumah, aku dengan senang hati menerimanya."
Oh, tentu saja aku akan menerimanya. Bahkan kalau perlu Dawn tinggal dirumahku tanpa melakukan apapun, aku juga menerimanya. Aku hanya ingin melihatnya setiap hari, bercinta dengannya setiap hari. Itu adalah impianku untuk saat ini.
"Itu sedikit licik." Ujar Dawn sambil tersenyum sedikit dan ia mulai tertawa kecil,"Yang akan kita lakukan hanyalah mengunci diri kita sendiri dikamar tidur."
"Hey, bagaimana kalau kau tinggal denganku mulai hari ini?"
"Bagaimana dengan Dionne? Lalu orangtuaku? Bagaimana kalau mereka sampai tahu?"
"Apakah itu masalah? Kau sudah besar dan kau bisa menentukan jalanmu sendiri."
"Benar. Tentu saja aku ingin tinggal denganmu. Tapi, aku harus bicara pada Dionne."
"Bicaralah dengannya."
"Kyle."
"Hm?" Kyle yang sedang memakan pastanya itu langsung melihat ke arah Dawn.
Dawn langsung mendekati Kyle dan ia mencium pipinya dan saat itu juga, flash kamera terlihat didepan mereka dan langsung mengambil foto mereka. Seorang pria yang merupakan seorang fotografer itu berdiri didekat meja mereka dengan kameranya.
"Wow, aku mendapatkan foto eksklusif langsung Kyle Larson dengan pacarnya!" kata pria itu sambil mengecek fotonya dan ia langsung berlari pergi dengan cepat sebelum Kyle dan Dawn bisa berkata apa-apa.
"What the fuck?" ujar Kyle bingung sambil melihat fotografer itu berlari pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING DAWN
Storie d'amoreLoving Hard is Dawn's story. This is Kyle's. Cerita ini adalah POV Kyle (Point of View berdasarkan Kyle Larson)