Aku benar-benar berdoa kepada Tuhan untuk menghentikan waktu sebentar saja agar aku bisa memandang Dawn sampai kedua bola mataku meleleh karena aku tidak berkedip.
"Aku ingin melihatmu dengan gaun satin."
"Satin? Maksudmu, lingerie?"
"Bukan. Pikiranmu itu hanya pikiran kotor ya."
"Hey...." Dawn langsung mendorong Kyle sedikit,"Aku berusaha."
"Gaun pernikahan berbahan satin itu terlihat seksi."
"Kyle! Jangan melamar aku ditempat ini! Carikan aku tempat yang sangat romantis dan hanya kita berdua. Pokoknya kalau kau melamarku disini, aku akan menolaknya."
Kyle langsung tertawa,"Hahah, tentu saja tidak. Aku hanya bicara."
Dawn tersenyum dan ia langsung berbalik badan dan menyandarkan punggungnya ke Kyle secara mendadak sehingga Kyle langsung menangkapnya,"Oh, Kyle Larson! Tolong menikah denganku! Aku sangat ingin memiliki anak denganmu!" katanya dengan nada suara yang monoton sehingga Kyle langsung tertawa mendengarnya.
"Aku hanya bisa membayangkannya." Kata Kyle sambil masih sedikit tertawa kecil.
"Kenapa harus satin, Kyle?" tanya Dawn sambil kembali berdiri tegap dan melihat ke arahnya,"Aku suka bahan lace untuk gaun pernikahan."
Kyle langsung menarik Dawn ke dekapannya,"Aku suka bahan apapun itu yang pasti harus mudah untuk dibuka atau disobek."
"Kalau kau merobek gaunku, aku akan membuat matamu biru."
Kyle tertawa mendengarnya begitu juga dengan Dawn. Ketika mereka sedang bersenang-senang, saat itu juga tiba-tiba Rachel naik ke atas panggung dan merebut mikrofon vokalis band itu sehingga semua orang langsung melihat ke arah Rachel.
Disaat momenku dengan Dawn sesempurna ini. Awan hitam datang. Rachel. Aku tidak tahu apa rencananya tetapi rasanya aku tahu apa yang akan terjadi dan ini sangat buruk. Terlintas dikepalaku untuk langsung menarik Dawn pergi dari tempat ini, namun aku ingin tahu apa yang akan disampaikan Rachel.
"Ada yang ingin aku tunjukkan pada kalian. Kyle Larson bukan pria yang tepat untuk Dawn." Kata Rachel sambil melihat ke arah Kyle,"Kenapa? Karena Kyle adalah mantan pacarku. Dan aku sangat memiliki hubungan yang spesial dengannya sampai sekarang."
Fuck. Apa yang dia bicarakan? Didepan semua orang?
"Oleh karena itu, aku ingin menunjukkan pada kalian kalau aku dan Kyle adalah pasangan." Lanjut Rachel sambil melihat ke arah layar proyektor yang ada disisi kanannya. Sebuah layar proyektor yang besar.
Kedua mataku hampir tidak bisa berkedip dengan apa yang Rachel tunjukkan dilayar proyektor. Sepertinya jiwaku sedang tidak didalam tubuhku. Video rekaman seks aku dan Rachel yang ditayangkan dilayar proyektor. Aku bahkan tidak ingat kapan kami melakukan itu dan mengapa ada rekaman seks seperti itu? Apakah Rachel memang sengaja merekamnya secara diam-diam? Fuck.... Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Tetapi, ketika aku melihat ke arah Dawn, kedua matanya berubah. Aku tidak peduli dengan pemikiran orang lain, yang aku pikirkan hanya Dawn dan ia.... kecewa.
Semuanya sangat kacau. Aku tidak tahu apa yang Dawn pikirkan tapi ia terlihat sangat kacau hingga dipoin dimana aku tidak tahu harus bicara apa padanya. Ini semua sangat memalukan. Bagaimana bisa Rachel melakukan itu?Bahkan ia tidak sadar bahwa dirinya juga terekspos didepan banyak orang. Aku benci untuk memikirkan ini semua. Aku tidak bisa berfikir apa-apa. Aku benar-benar... tidak tahu harus berbicara apa. Aku tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Aku sudah berada dipoin dimana aku tidak tahu harus melakukan apa. Baru beberapa menit yang lalu, aku dan Dawn mendapatkan momen yang sempurna dan dimenit selanjutnya semua itu diruntuhkan oleh Rachel.
Semua orang membicarakan kami berdua dan aku dapat mendengar jelas perkataan mereka. Bahkan orang yang berdiri disebelahku dengan berani langsung menghinaku didepan wajahku. Aku berdiri seperti seorang kriminal. Semua orang menyalahkanku. Seluruh kata-kata kasar yang keluar dari mulut mereka langsung memukul wajahku. Mereka semua berdiri seperti para jaksa yang akan segera menghakimiku karena kesalahanku.
"Hentikan, Rachel! Apa yang kau lakukan?!" ujar Ethan langsung mengambil mesin proyektornya dan membantingnya ke atas lantai dengan keras sehingga mesin itu langsung rusak dan video itu mati,"Kau tidak pantas melakukan itu!"
"Dawn." Panggil Kyle langsung memegang tangan Dawn,"Lihat aku, itu semua tidak benar. Itu semua hanya masa lalu. Aku tidak tahu bagaimana Rachel bisa memiliki rekaman itu. Aku bahkan tidak tahu kalau ia merekamnya atau apapun itu! Dawn!"
Dawn tidak ingin melihatku. Meskipun aku sudah berada didepannya, pandangannya tidak tertuju padaku. Meskipun ia melihat ke arahku, pandangannya kosong. Lalu ia perlahan ke arah kanannya sambil mengedipkan matanya beberapa kali. Air mata mulai turun ke pipinya dan aku semakin merasa.... terpukul. Aku ingin ia percaya padaku.
"Dawn! Dengarkan aku! Dawn!"
"Jangan.... jangan sentuh aku." Kata Dawn sambil melepaskan kedua tangan Kyle darinya dan ia perlahan berjalan mundur,"Jangan sentuh aku..... jangan bicara padaku. Jangan.... jangan cari aku lagi. Maafkan aku, Kyle."
Kata-kata yang tidak pernah aku bayangkan. Kata-kata yang tidak pernah aku duga keluar dari mulutnya. Dawn membenciku dan itu menghancurkanku.
Dawn berjalan mundur dan ia langsung berlari pergi meninggalkan pesta itu dan Kyle langsung mengejarnya sambil memanggilnya untuk berhenti. Semua orang terlihat khawatir melihatnya. Dawn berlari sambil menangis karena ia tidak bisa menahannya lagi. Semuanya terlalu berat baginya. Ketika Kyle berlari keluar dari pesta, saat itu juga Julien langsung menghalanginya dan menahannya.
"Biarkan dia sendiri!" ujar Julien yang menahan Kyle untuk tidak mengejar Dawn.
"Ini bukan urusanmu! Aku harus bicara pada Dawn dan kau tidak akan menghalangiku!"
"Kau telah menghancurkan hatinya dan kau masih berharap untuk bicara padanya?! Apakah kau sudah gila?! Apakah kau tidak sadar?!" tanya Julien marah.
Kyle langsung memukul wajah Julien dan saat itu juga Julien langsung membalasnya. Mereka berdua berkelahi dengan hebat hingga orang-orang bingung. Bahkan Julien sempat terjatuh ke meja begitu juga dengan Kyle. Saat itu juga Mel, Tina dan teman-teman Julien langsung menghampiri mereka dan menahannya. Kory juga ikut menarik Kyle untuk tidak menyerang Julien lagi. Semua orang hanya menyaksikan mereka seperti tontonan yang menarik. Bahkan beberapa merekam mereka dengan handphone mereka dan ada pula yang mengambil gambar.
"Jangan pernah temui Dawn lagi. Kau benar-benar memalukan." Kata Mel sambil menunjuk ke arah Kyle,"Aku tidak percaya kalau kau hanya orang rendahan!"
"Jangan bicara pada Kyle seperti itu!" ujar Kory marah,"Apakah kalian tidak bercermin?! Lihat diri kalian sendiri, bukankah seharusnya Kyle juga korban disini?! Aku tidak mengerti. Semua orang benar. Orang-orang Fairmont itu gila."
Tidak ada yang mau mendengarkanku. Bahkan keluarga Dawn terlihat jijik melihatku. Mereka menatapku dengan tatapan penuh amarah sambil membantu Julien untuk bangkit berdiri. Oh.... sekarang aku tahu. Selama ini mereka jauh lebih menyukai Julien dengan Dawn dibandingkan aku. Satu-satunya orang yang dapat aku percaya hanya Kory saat ini. Bahkan orang-orang disekitarku hanya sibuk merekam keributan ini seperti layaknya sebuah acara drama televisi. Aku muak. Aku tidak bisa mendengarkan perkataan mereka. Aku marah. Sangat marah. Namun disisi lain, aku merasa kecewa. Aku merasa kehilangan. Aku kehilangan orang yang paling aku cintai didunia ini, Dawn.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING DAWN
RomanceLoving Hard is Dawn's story. This is Kyle's. Cerita ini adalah POV Kyle (Point of View berdasarkan Kyle Larson)