Dawn seperti kembali menjadi anak kecil dan aku tidak bisa menolong diriku sendiri untuk tidak tersenyum melihatnya. Dia sangat menggemaskan dan aku ingin menciumny, menyentuh tubuhnya dan merasakan seluruh sentuhan tubuhnya padaku. Aku ingin mendengar suaranya memanggil namakudan melihat tubuhnya bergetar. Ok, Kyle. Bisikan satan kembali lagi. Waktu habis.
Kyle perlahan mulai tertidur. Ia baru memejamkan kedua matanya sebentar dan ia dapat mendengar suara disebelahnya. Ia perlahan memutar tubuhnya karena ia tahu itu pasti suara Dawn dan bangkit duduk sambil melihat ke arah Dawn.
Oh man...... itu Dawn..... mimpiku menjadi kenyataan. Dia berada diatas tempat tidurku. Aku ingin sekali menariknya dan memeluknya kembali tidur. Rambutnyayang sangat berantakan itu sangat indah. Wajahnya yang masih agak mengantuk namun berusaha tetap sadar. Dawn sangat menggemaskan.
"Uhh.... Kyle. Apakah kita—"
"Bagaimana perasaanmu?"
"Aku.... umm... luar biasa baik. Itu hanya one night stand, kan? Aku baik-baik saja!"
"Apa....? Dawn. Kita tidak melakukan apa-apa." kata Kyle sambil mengusap mata kanannya,"Kau mabuk. Itu saja."
Aku tidak tahu aku harus senang atau tidak mendengarnya karena Dawn mengira kita memang melakukan itu. Aku yakin kulitnya dipagi hari sangat halus dan lembut. Aku ingin menyentuh tubuhnya dan menciumnya. Mungkin Dawn memang terlahir untukku.
"Oh ya....? Wow. Aku ingat Jordan.... ia membawaku ke suatu ruangan. Dia bilang kau memanggilku dan—ugh.... ia menyuntikkanku sesuatu."
"Kau ingat. Dawn. Aku benar-benar khawatir ketika mereka melakukan itu padamu. Mereka menyuntikkanmu heroin."
"HEROIN????" tanya Dawn sedikit berteriak.
Aku juga akan terkejut kalau aku menjadi Dawn. Wajar.
"Aku minta maaf. Karena aku, kau jadi mengalami hal ini. Ini semua benar-benar karena aku tidak menjagamu dengan benar. Aku minta maaf, Dawn. Kau boleh marah padaku, kau boleh membenciku karena hal ini."
"Tidak, ini semua salahku sendiri yang mau mengikuti orang asing. Untung kau ada disana, Kyle. Jadi, aku bisa selamat."
Fuck. Aku sudah mengantisipasi tamparan atau pukulan dari Dawn. Atau bahkan cacian dan amarah Dawn yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku sudah mengantisipasi itu semua namun apa yang terjadi? Dawn tidak apa-apa. Sial. Aku sangat menginginkan Dawn. Kalau ia memang pacarku saat ini juga, aku mungkin sudah menciumnya dan bercinta dengannya.
"Kyle. Apakah aku mengatakan hal aneh semalam? Kau tahu... seperti mengigau sesuatu."
"Ya.... banyak." Jawab Kyle ragu.
"Apa yang aku katakan?"
"Kau bicara mengenai keluargamu, kau merindukan ayah dan ibumu yang berada di Kanada saat ini. Teman-temanmu, Dionne. Terutama Julien."
"Oh.... itu saja? Entah mengapa aku merasa aku mengatakan sesuatu."
"Kau memaksaku untuk bercinta denganmu, kau ingat?"
Aku mengatakannya. Dia harus tahu. Tentu saja.
"APA?! Aku mengatakan itu?! Ugh.... sangat memalukan."
"Dan kau juga meminta... ciuman."
"Oh... lalu, apakah kau memberikannya padaku?" tanya Dawn penasaran.
"Dipipi. Itu saja."
"Oke..... apakah kau mengatakan sesuatu?"
"Hmm... aku bilang padamu. Kalau kau memang menginginkanku, kita bisa membicarakan hal itu besok dan kau boleh datang ke tempatku kapan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING DAWN
Roman d'amourLoving Hard is Dawn's story. This is Kyle's. Cerita ini adalah POV Kyle (Point of View berdasarkan Kyle Larson)