CHAPTER 6

1.9K 26 0
                                    

Dawn setuju untuk pergi. Dan menunggu Dawn selesai bersiap-siap itu sangat amat lama. Aku tidak tahu kalau perempuan bersiap-siap cukup lama. Apa yang ia lakukan dikamarnya?Ok, Kyle. Kita tunggu lima menit. Sepuluh menit. Dua puluh menit..... tiga puluh...... tiga puluh lima.....

Kyle sambil membaringkan tubuhnya diatas sofa dan ia mulai tertidur sambil menunggu Dawn yang belum selesai.

"Kyle. Kyle! Bangun!" panggil Dawn sambil memangunkan Kyle,"Hey, apakah ktia tidak jadi pergi? Kyle! Bangun! Haloooo?" Ia sambil menepuk pipi Kyle dan beberapa saat kemudian ia terbangun.

Oh... Dawn.... apakah dia tidak bisa berdandan sedikit normal?

"Hmm.... apakah aku..... berada disurga sekarang?"

"Apa yang kau bicarakan? Kita pergi atau tidak? Ayo, cepat sebelum rambutku hancur."

"Wow, kau benar-benar sangat..... cantik. Apakah kau Tuhan?"

Dawn yang berjongkok disebelah sofanya langsung bangkit berdiri dan Kyle perlahan bangkit duduk. Ia masih terlihat sangat mengantuk. Ia memperhatikan Dawn dari ujung kakinya sampai ujung kepalanya. Dawn memakai atasan hitam off-shoulder sehingga terlihat kedua pundaknya dan dada atasnya, dan terdapat detail lace dibagian dadanya dan dibagian lengannya memiliki ruang yang luas dan panjang, namun tetap terlihat sedikit belahan dadanya dari model pakaiannya dan ia memakai celana panjang jeans hitam polos dengan tali ban pinggang Gucci dan sepatu hak tinggi berwarna hitam. Ia menata rambutnya agak keriting dan anting hoopsnya yang besar dikedua telinganya menyempurnakan penampilannya. Ia juga memakai kalung choker yang melingkar dilehernya dan ia membawa tas hitam klasik Channelnya.

Sederhana tapi tetap cantik. Aku benar-benar ingin menariknya ke sofa dan menciumnya dan aku tidak ingin pergi ke selebrasi kemenangan itu. Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan Dawn berdua saja. Setelah itu, aku membawanya ke garasi. Seharusnya aku membawa mobil, tapi tidak apa-apa. Dawn juga sudah mengantisipasi sepeda motorku.

Sampai digarasi, aku melihat beberapa orang melempar pandangannya ke arah Dawn. Mereka tidak mengenali Dawn, aku tahu. Bahkan Jordan dan Daniel juga terlihat terkagum-kagum melihat Dawn. Aku tidak menyalahkan mereka.

"Hey, Kyle. Selamat kau menang kemarin." Kata Sheenan Cole, pria yang juga bertading kemarin distadium dan menyandang juara kedua,"Ini pacarmu? Aku lihat dia dilayar kemarin. Aku kira perempuan yang satu lagi."

"Tentu saja. Dia memang perempuannya. Yang kemarin itu entahlah. Aku tidak ada apa-apa dengannya." Jawab Kyle langsung merangkul pundak Dawn.

Ok, aku secara reflek mengatakan kalau Dawn adalah perempuannya. Tapi aku tidak salah. Aku memang menginginkan Dawn bersama denganku. Setelah ini, Dawn pasti akan memarahiku karena aku mengaku seperti itu dan aku sudah siap.

Tapi ternyata tidak. Dawn tidak marah. Ia malah.... mengerti. Wow. Aku benar-benar menginginkan ini sungguhan. Tapi, akutahu itu terlalu cepat bagi Dawn. Bersabarlah sedikit Kyle. Kau akan mendapatkannya nanti.

"Dawn, ini Hyori dan Rina. Mereka juga berada didalam timku dan mereka sangat mengerti mesin motor." Kata Kyle sambil duduk diatas kursi didepan keduaperempuan itu dan Dawn duduk disebelah kanannya,"Dawn, kau tunggu disini. Aku akan mengambil minum untukmu, ok?"

"Ok." Jawab Dawn sambil melihat Kyle bangkit berdiri dan pergi.

Aku percaya Hyori dan Rina dapat mengalihkan perhatian Dawn sebentar. Mungkin mereka bisa berteman. Hyori dan Rina juga membutuhkan teman. Jarang sekali ada perempuan yang terlibat dengan mesin dan motor.

Kyle pergi mengambil dua botol soda dikulkas dan ia langsung berjalan kembali ke arah meja dimana Dawn berada, namun ia tidak melihatnya.

"Hyori, Rina. Dimana Dawn?"

"Kyle? Kau disini?" tanya Hyori bingung,"Bukankah tadi kau menyuruh Jordan untuk memanggil Dawn?"

"Jordan? Oh, fuck." Kyle langsung menjatuhkan botol sodanya dan ia berlari pergi.

Fuck, fuck, fuck. Jordan. Daniel juga pasti terlibat dengan hal ini. Fuck. Aku dapat membayangkan apa yang ingin mereka lakukan pada Dawn dan aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Mereka berdua sudah dikenal untuk membuat perempuan mabuk heroin dan meniduri mereka dalam keadaan seperti itu. Aku dan Gerard sudah berkali-kali mengatakan pada mereka untuk menghentikan itu semua tetapi mereka tidak pernah mendengarkan dan bahkan Greg tidak pernah tahu soal ini. Fuck. Tapi kali ini mereka melakukannya pada Dawn. Pikiranku buyar.

Aku tidak bisa berfikir jernih. Dikepalaku hanya ada bayang-bayang apa yang dapat mereka lakukan pada Dawn. Fuck! Aku harap aku tidak terlambat.

Kyle membuka berbagai pintu ruangan disekitar garasi dan ia tidak menemukan mereka. Hingga akhirnya ia membuka pintu salah satu ruangan dan menemukan Gerard, Leland dan yang lainnya sedang bermain kartu.

"Kyle! Ikut bermain dengan kami!" kata Bradley sambil memanggilnya.

"Kalian lihat Jordan? Daniel?" tanya Kyle panik.

"Tidak." jawab Leland bingung,"Kenapa?"

"Oh fuck.... FUCK! Dawn. Dawn bersama dengan mereka."

Gerard langsung meletakkan kartu-kartunya diatas meja,"Aku akan membantumu mencari mereka!"

Leland dan yang lainnya juga. Mereka langsung keluar dari ruangan itu untuk mencari Jordan dan Daniel. Terutama Kyle yang paling khawatir akan keadaan Dawn. Ia pergi ke area belakang garasi dan ia melihat pintu yang ada diujung lorong. Ia pergi ke sana dan langsung menendang pintu itu untuk terbuka. Ia menemukannya. Jordan dan Daniel. Dawn berada diatas tempat tidur dikamar itu, masih berpakaian. Jordan sedang mengambil foto Dawn dan perilaku Daniel yang membuat Kyle terlihat sangat marah. Ia sedang memasukkan kedua tangannya ke dalam baju yang dikenakan Dawn. Ia sedang menyentuh tubuhnya. Saat itu juga, Kyle kehilangan kendali dengan teman-temannya.

LOVING DAWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang