Setelah mengecek motorku digarasi, aku kembali pulang ke apartemen. Aku perlu memastikan kalau ini Dawn. Aku harus mengirimnya pesan masuk. Apa lebih baik aku telepon saja? Jangan. Bisa jadi dia sedang sibuk.
Kyle duduk diatas sofanya dan mulai mengambil handphonenya dan mengirim pesan masuk ke Dawn dengan lirik lagu Friends oleh Justin Bieber.
"Know you're wondering why I've been callin' like I've got ulterior motives. Know we didn't end this so good but you know we had something so good. So, I'm wondering, can we still be friends?"
"You're such a no brainer." Jawabnya.
Kyle sedikit tertawa membacanya dan ia langsung membalasnya dengan cepat.
"Ok, apa yang kau lakukan besok?"
"Kerja. Kau?"
"Dimana kau bekerja?"
"Dawson's auto. Tempat sahabatku."
Dawnson's automotive? Aku seperti pernah mendengarnya. Yang pasti itu adalah daerah Fairmont. Bukan disini. Hmm... kenapa perempuan secantik Dawn dan semodis dia itu bekerja dibengkel? Huh, aku semakin penasaran. Seperti apa hidupnya? Siapa dia sebenarnya?
Aku meneleponnya. Tentu saja. Aku sangat ingin mendengar suaranya. Kami berbicara banyak hal. Terutama Dawn. Ia sangat berisik dan selalu berbicara. Tapi aku menyukainya. Bila ia berbicara didepanku dan ia tidak berhenti bicara, aku pasti sudah akan menciumnya, melemparnya ke atas tempat tidurku dan bercinta dengannya sampai ia tidak bisa bicara lagi. Satu hal yang dapat aku pastikan, Dawn tidak begitu mengetahui seluruh hal buruk diluar sana. Ia pintar namun tidak sangat pintar. Tapi ia belajar secara perlahan. Berbicara ditelepon saja tidak cukup bagiku. Aku sangat ingin melihat wajahnya, aku ingin melihat Dawn. Sekali lagi, dua kali lagi, tiga kalilagi. Aku ingin melihatnya lagi, lagi dan lagi. Tanpa berfikir panjang, keesokan harinya aku pergi ke bengkel itu. Dawson's automotive. Aku perlu melihat Dawn.
"Hey, Belieber." Sapa Kyle sambil berjalan ke depan meja Dawn.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Dawn sambil bangkit dari tempat duduknya,"Kau tidak akan mengganggu aku bekerja, ok?"
"Wow, kau benar-benar berfikir kalau aku akan mengganggumu? Ayolah, aku kemari untuk mencuci motorku." Jawab Kyle dania perlahan melihat ke sektiarnya,"Aku baru tahu ada bengkel seperti ini. Ini terlihat bagus. Kau bilang ini milik sahabatmu?"
Aku memang kemari untuk mengganggunya. Aku sangat ingin mengganggunya. Apakah menculik orang yang kau sukai itu legal? Karena, aku sangat ingin menculik Dawn saat ini juga. Ia hanya berpakaian biasa saja kali ini. Kaos putih polos yang agak kebesaran dan ia ikat agar pas ditubuhnya dan lebih pendek dan celana jeans panjang yang tinggi sepinggangnya. Aku dapat melihat lekuk tubuhnya dan aku dapat memperhatikan tubuhnya berhari-hari. Ok, ok, aku harus berhenti berfikir kotor tentang Dawn. Tapi, aku tidak bisa menolong diriku sendiri kalau ia sangat luar biasa.
"Itu aku." Kata Julien sambil masuk ke dalam ruangan itu untuk menemui Dawn dan Kyle. Ia berjalan ke dalam area dalam meja dimana Dawn berdiri dan berdiri disebelah Dawn,"Aku baru pertama kali melihatmu disini. Kau jelas bukan orang Fairmont."
Dan orang ini. Aku dapat merasakan sedikit persaingan diantara kami berdua. Dari gesturnya berjalan mendekati Dawn. Aku langsung tahu bahwa ia sangat protektif padanya. Mungkin ia juga menyukai Dawn. Aku tidak heran, laki-laki mana yang tidak menyukai Dawn?
"Nah. Fairmont adalah tempat para anak-anak kaya yang manja. Aku berada dipusat kota, dibawah itu. Tapi, tenang saja. Bukan berarti aku tidak tahu apa-apa."
"Manja? Wow.... aku merasa terhina." Kata Dawn sambil terlihat sedikit gugup.
Hahah, aku ingin tertawa mendengar perkataan Dawn. Ia benar-benar cukup polos dalam hal ini. Ia sangat menggemaskan meskipun ia sedang bersikap sarkasme padaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING DAWN
RomanceLoving Hard is Dawn's story. This is Kyle's. Cerita ini adalah POV Kyle (Point of View berdasarkan Kyle Larson)