CHAPTER 5

2.3K 31 0
                                    

Devil's luck. Aku tidak tahu siapa perempuan itu tapi berkati hatinya yang memberikanku alamat Dawn. Tanpa berfikir panjang aku langsung ke alamat rumah itu. Aku tidak peduli apapun. Aku hanya ingin melihat Dawn.

Dawn tinggal dirumah yang sederhana di Fairmont. Aku tidak tahu apakah ia tinggal dengan orang tuanya atau tidak. Oh fuck. Bagaimana kalau ada orang tuanya? Aku tidak berfikir sampai kesana. Tapi, aku sudah didepan rumahnya.

Kyle perlahan berjalan ke pintu rumah Dawn dan ia menekan bel rumahnya dan mengetuk sedikit pintunya.

"Aku datang!" teriak Dawn dari dalam.

Oh... ini dia.... Dawn datang. Apa yang harus aku katakan? Selamat siang? Hai? Atau aku langsung saja bertanya kenapa ia tidak datang kemarin? Wow. Aku benar-benar harus tahu bicara apa padanya.

"Apakah kau mendapatkan soda gra—" Dawn membuka pintunya dan ia terhenti ketika melihat Kyle.

"Kau memiliki rumah yang bagus, Dawn." Kata Kyle sambil melihat ke sekitar halamannya.

Wow. Ini pertama kalinya aku melihat Dawn seperti ini dan aku menyukainya. Ia hanya mengenakan pakaian tidurnya, tanktop dan celana pendek dan..... dia belum memakai branya. Apakah dia serius dia akan keluar seperti ini bila aku benar-benar pengantar makanannya? Oh shit.... dia sangat seksi. Aku bisa melihat sedikit dadanya yang menjiplak ditanktopnya. Rambutnya yang masih berantakan dantanpa makeup. Sangat menggemaskan. Aku akan melakukan apa saja agar aku bisa melihat Dawn seperti ini setiap pagi diatas tempat tidurku.

"Dawn?" panggil Kyle ragu.

Dawn dengan cepat langsung menutup pintu rumahnya dengan keras sehingga Kyle sedikit terkejut,"Apa yang sedang kau lakukan disini?! PERGIIIIII!!!!!!!!!!!!!"

"Aku hanya ingin bicara denganmu, ok? Buka pintunya, Dawn!" panggil Kyle sambil mengetuk pintunya,"Dawn, ayo bicara denganku."

"ETHEEELLLLL!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak Dawn sambil memanggil asisten rumah tangganya itu namun tidak ada jawaban. Ia dengan cepat mengunci pintu rumahnya dan Kyle dapat mendengarnya dari luar.

Ok. Panggilan salah. Dawn benar-benar marah padaku. Fuck. Aku harus mencari jalan masuk. Mungkin pintu belakang? Pasti ada pintu belakang. Pasti!

Kyle langsung berlari ke belakang rumah untuk memastikan adanya pintu belakang rumah dan ia menemukannya. Dawn lupa menguncinya sehingga Kyle dapat masuk ke dalam rumahnya.

"AAAHHHH!!!!!!! PERGI!!!!!!" teriak Dawn sambil mengambil sebuah bantal dai sofa dan melemparnya ke Kyle lalu ia berlari ke lantai atas.

"Dawn! Tunggu! Aku tidak ada niat buruk, ok?!"

Kyle langsung mengejarnya dan Dawn dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya dengan Kyle yang masih menggedor pintu kamar mandinya dengan keras. Dawn perlahan membuka handphonenya dan ia menelepon 911.

"Halo, 911. Seseorang masuk ke rumahku tanpa izin! Tolong cepat datang kemari, aku sangat ketakutan! Dia bisa jadi berniat buruk padaku!"

"Dawn! Kau menelepon 911?" tanya Kyle dari luar pintu,"Kau...... kau benar-benar sudah gila. Aku tidak bermaksud buruk, ok?"

Dawn akan menjadi kematianku. Dia benar-benar menelepon 911. Aku baru pertama kali bertemu dengan perempuan seperti ini. Sangat amat..... membuat kesabaranku habis. Apakah dia masih waras untuk menelepon polisi? Kalau sampai ia keluar sebelum polisi datang, dia akan menyesal.

"Dengan kau yang memaksa masuk ke rumahku itu sama saja niat buruk!"

"Kita harus bicara, ok? Kenapa kau tidak membalas pesan dan telepon dariku!? Dawn!"

LOVING DAWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang