CHAPTER 12

1.1K 18 0
                                    

Ini bukan pertama kalinya ada orang yang memotretku secara langsung begitu saja. Momen ini sangat kurang pas karena Dawn sedang menciumku. Shit. Sekarang, semua orang akan tahu mengenai hubunganku dengan Dawn. Terlebih lagi mengenai orang tua Dawn yang belum pernah aku temui. Soal Kory, aku tidak peduli. Dawn hanya membantah bahwa itu baik-baik saja. Namun bagiku, itu cukup berbahaya hingga akhirnya Dawn menyadari bahwa itu cukup berbahaya. Dan yang paling aku khawatirkan saat ini bukan apa-apa tapi Rachel.

Setelah itu aku mengantar Dawn ke rumahnya. Dionne ada disana. Ini pertama kalinya aku melihat Dionne dan impresi pertamaku adalah, Dionne kurang lebih seperti Dawn. Perempuan umumnya di Fairmont yang sangat mempedulikan penampilan, sangat perempuan. Setidaknya Dawn perlahan berubah tidak seperti anak manja. Dan ia langsung menarik Dawn pergi untuk berbicara. Aku sedikit menebak-nebak apa yang mereka bicarakan. Pasti soal aku. Bukan. Dionne bertunangan.

"Kau tahu Dawn? Orang tuamu dan Lara baru saja sampai di Fairmont dan mereka berada dirumah mereka sekarang."

"Orang tuaku?" tanya Dawn tidak percaya,"Tunggu, bagaimana mereka bisa kemari? Oh, aku baru ingat. Tadi siang ada yang meneleponku tapi handphoneku rusak. Mungkin itu mereka yang baru sampai."

Oh shit. Keluarga Dawn ada disini. Ini semua terlalu cepat, benar? Mungkin aku harus mulai berfikir dengan apa yang akan aku katakan kepada mereka kalau aku menemui mereka atau aku juga harus memikirkan kata-kata sapaan yang bagus. Huh. Aku hanya tahu mereka orang yang penting tapi aku tidak begitu memikirkan status mereka.

"DAWNNNNNN JEAN CARTERRR!!!!!!!!!" teriak Mel dari pintu masuk rumahnya. Tina dan Lara juga ada disana dan saat itu juga Dawn melihat ke arah mereka dengan wajah yang sangat terkejut.

"Kau dari mana saja? Kami sangat merindukanmu!" kata Tina dan ia langsung berlari dan memeluk Dawn begitu juga dengan Mel dan adiknya Lara.

"Whoa, kalian tidak marah padaku?" tanya Dawn penasaran.

"Kami sangat merindukanmu!" kata Mel sambil memegang kedua pipi Dawn,"Aww, sudah lama kami tidak melihatmu."

"Kau pria yang ada difoto itu." Ujar Tina sambil melihat ke arah Kyle.

"Kyle Larson." Kata Kyle sambil memperkenalkan dirinya.

Dawn sangat mirip dengan ayahnya. Tapi, ia memiliki rambut hitam dan bola mata hitam seperti ibunya. Dan adiknya lebih mirip ke ibunya namun memiliki mata seperti ayahnya. Wajah Dawn juga mirip ayahnya, lebih bundar dan Lara lebih mirip ibunya.

"Kau bukan Julien." Kata Lara sambil terlihat bingung melihat Kyle.

"Tentu saja aku bukan Julien." Jawab Julien sambil melihat ke arah Lara,"Kau pasti Lara."

Huh. Apakah mereka pikir Dawn akan berakhir dengan Julien? Salah besar semuanya. Sepertinya mereka mengenal dekat Julien hingga adik Dawn bisa bicara seperti itu. Tapi, aku tidak peduli karena Dawn milikku 100%. Titik.

"Itu aku." Jawab Lara sambil melipat kedua lengannya.

"Kau berpacaran dengan Dawn?" tanya Mel penasaran.

"Benar." Jawab Kyle singkat.

"Oh. Jadi kalian sudah melakukan seks?"

Tentu saja. Tiga kali hari ini. Mungkin nanti malam juga akan bertambah. Dan tentu saja aku tidak bisa bicara begitu karena Dawn langsung mengganti topik. Apakah dia tidak menyadari kalau aku sudah menyentuh Dawn? Bahkan aku masih belum merasa puas. Dawn terlalu cantik dan terlalu seksi untuk dilewatkan beberapa bagian ditubuhnya. Oh maan, aku sudah bisa membayangkan apa yang ingin aku lakukan pada Dawn malam ini. Aku tidak sabar ketika hari menjelang malam. Bahkan kalau perlu, aku bisa saja menyeret Dawn ke kamarnya.

"Kau bisa masak, Kyle?" tanya Mel penasaran ketika Kyle sedang mengambil air minum.

"Aku membuat makananku sendiri dari kecil. Dan sup ini, Mel. Kalau ditambah sedikit garam dan rosemary itu akan menambah rasanya. Dengan basil juga."

"Hey. Kau tahu soal dapur."

"Aku sudah masak dari kecil."

"DAWN!!! AKU MENYUKAI DIA!!" teriak Mel dari dapur dan Dawn langsung tertawa mendengarnya begitu juga dengan Kyle.

Setidaknya aku mendapatkan restu dari ayahnya.

"Aku sudah lama tidak memakan masakan seperti ini!" ujar Dionne terlihat bersemangat,"Ini pasti sangat enak! Masakan keluarga Carter selalu enak!"

"Jadi, sudah berapa lama kalian berpacaran?" tanya Tina penasaran.

"Uhh... kemarin." Jawab Dawn terlihat gugup.

"Masih sangat baru ya." Kata Mel sambil mengambil udang rebusnya,"Jadi, Kyle. Apa pekerjaanmu? Kau tinggal dimana?"

"Aku hanya pemain motocross." Jawab Kyle sambil mengambil udang rebus,"Aku tinggal di Brunswick Apartment. Tapi, aku memiliki rumah. Hanya saja aku tidak tinggal disana."

Ini dia. Pembicaraan serius. Aku sudah mengantisipasi hal ini. Kalau mereka akan bertanya padaku soal ini terutama keluarga Fairmont pada umumnya. Aku sudah tahu kalau ini akan terjadi dan aku bisa membuktikan pada mereka kalau aku pantas.

"Motocross?" tanya Lara tiba-tiba,"Wow! Itu sangat keren!"

"Aku akan mengajakmu menonton pertandinganku nanti." Kata Kyle sambil meliaht ke arah Lara,"Aku akan mencarikan kursi terbaik untukmu." Lanjutnya sambil mengedipkan mata kanannya ke arah Lara.

"Apakah motocross menghasilkan banyak uang?" tanya Mel penasaran dan saat itu juga Tina langsung menendang kaki Mel dengan keras hingga Dawn, Kyle dan Dionne bisa mendengar suara kaki Mel yang menabrak meja,"Owww!! Maksudku, apakah motocross itu menyenangkan, Kyle?"

Yah. Motocross memang tidak menghasilkan banyak uang seperti pemain sepak bola atau apapun itu. Aku tidak keberatan kalau aku harus memprint buku tabunganku atau menunjukkan rumahku. Aku sangat tidak keberatan. Kami memang masih dibawah mereka, para olahraga seperti sepak bola. Tapi aku bisa meyakinkan mereka kalau aku dapat membahagiakan Dawn. Setidaknya aku lebih baik dibandingkan para lelaki Fairmont. Aku pikir begitu. Dan aku harap Dawn juga bepikir begitu. Lalu mereka mulai membicarakan soal pertemuan para tetangga Fairmont.

Aku sudah bisa membayangkan seperti apa pertemuan itu. Penuh gosip, penuh cerita, penuh dengan orang-orang yang saling unjuk gigi. Tapi, kalau Dawn datang. Tentu saja aku harus datang. Dan aku ingin melihat wajah Julien ketika ia melihatku bersama Dawn.

LOVING DAWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang