CHAPTER 20

737 9 0
                                        

Berita buruk. Sangat buruk. Dia bisa saja menghancurkan orang-orang Fairmont dengan mudah. Mereka tidak tahu apa yang dapat Rachel lakukan danaku takut Dawn juga terkena masalah olehnya. Ok skip. Rachel adalah orang terakhir yang ingin aku pikirkan. Dawn dari tadi terlihat canggung dengan Julien. Mungkin karena keberadaanku? Entahlah. Lebih baik aku memberikan mereka waktu. Dawn juga tidak akan melakukan hal aneh, begitu juga dengan Julien. Dia tahu aku dan Dawn berpacaran.

"Dawn." Panggil Kyle tiba-tiba,"Aku akan pergi mencari Kory, kau bicara saja dengan dia." Katanya dan ia langsung mencium kening Dawn dan ia berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

Aku tidak begitu mencari Kory. Ia dikelilingi oleh beberapa ibu-ibu Fairmont dan Tina juga ada disana untuk menemaninya. Aku hanya melihat mereka dari jauh dan aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Kory terlihat gugup. Aku tidak heran karena ia belum pernah berbicara dengan para ibu. Setidaknya ia memiliki teman dan itu sudah cukup. Aku hanya memantau dAwn dari jauh dengan segelas champagne. Aku sangat tidak bisa berbaur dengan orang-orang disini. Lebih tepatnya, aku tidak mudah bergaul dengan siapapun. Dan aku mulaimenyadari ketika Dawn mencariku. Aku kembali.

Harus akui kalau orang-orang Fairmont tidak buruk. Dawn memperkenalkan aku pada teman-temannya. Mereka tidak seperti Gerard dan Leland yang kasar dan ceplas-ceplos. Mereka lebih berkelas dan menjaga ucapan mereka. Rasanya aneh dan aku tidak bisa bicara apa-apa dengan topik pembicaraan mereka. Yang aku lakukan hanyalah mendengarkan mereka dan memandang Dawn yang terlihat bersenang-senang karena ia kembali menemui teman-temannya. Banyak cerita yang Dawn lewatkan selama ia tidak aktif didalam komunitasnya namun ia dengan cepat dapat kembali. Aku tidak tahu sampai kapan pesta ini berjalan. Karena ketika hari sudah malam, pesta masih berjalan dan bahkan semakin ramai.

"—Pokoknya, kita harus pergi bersama lagi, Dawn." Kata seorang perempuan yang berbicara dengan Dawn dan kedua temannya,"Kita akan tetap berkontak!" lanjutnya sambil mencium tangannya dan meniupkannya ke arah Dawn, lalu ia berjalan pergi dengan teman-temannya.

"Oke, nona populer. Kau sudah bebas?" tanya Kyle sambil berjalan menghampiri Dawn dari belakangnya,"Sekarang kau punya waktu untukku?"

"Tentu saja." Jawab Dawn sambil memutar tubuhnya untuk melihat ke arah Kyle yang berdiri dibelakangnya,"Aku selalu memiliki waktu untukmu, ok?"

Kyle langsung mencium Dawn dan ketika ia melepaskan ciumannya, ia menciumnya sekali lagi dan sekali lagi sehingga Dawn langsung tersenyum dan tertawa melihat tingkah Kyle yang tidak ia mengerti.

"Heheh, kenapa kau melakukan itu?" tanya Dawn sambil merangkul leher Kyle.

"Karena bibirmu terasa sangat manis."

"Itu karena lip gloss yang aku pakai. Ada wangi vanila."

"Aku suka vanila. Rasanya aku ingin terus menciummu, Dawn."

"Kau akan merusah makeupku, kau tahu?"

"Hey, kau bisa memperbaikinya."

Aku belum pernah merasakan jatuh cinta kepada perempuan seperti perasaanku apda Dawn dan rasanya sangat luar biasa aneh dan luar biasa menyenangkan. Entah mengapa dipesta yang tidak menyenangkan ini, aku ingin waktu berhenti sebentar agar aku dapat memiliki banyak waktu dengan Dawn. Sepertinya aku dan Dawn belum memiliki momen-momen seperti ini selama kami bersama-sama. Aku tidak ingat. Lagu Truthfully oleh DNCE mulai bermain. Salah satu lagu favoritku. Dibandingkan lagu dengan musik yang keras, aku lebih suka yang pelan dan hanya menggunakan beberapa alat musik yang penting. Vokal jauh lebih penting dibandingkan musik dari mesin.

"Ini lagu kesukaanku." Kata Kyle sambil menggerakkan pinggul Dawn untuk berdansa dengannya,"Dan aku sangat menghafal liriknya."

"Oh ya? Seperti apa?"

Kyle mulai bernyanyi kecil mengikuti tempo grup band itu,"I was always the one dodging phone calls. From every girl that I met in my bed. But then you came around like a brick wall. You knocked me out, out of my head. Had me treating mu Mondays like Fridays. Always dreamin of you, always with me. Damn it. I feel, feel like a joke." Ia langsung berhenti dan Dawn tertawa kecil mendengarnya.

I was always the one dodgin' phone calls
From every girl that I met in my bed
But then you came around like a brick wall
You knocked me out, out of my head
Had me treating my Mondays like Fridays
Had me flying so high with no smoke
Always dreamin' of you, always with me
Damn it, I feel, feel like a joke

Speakin' truthfully
I'm not sure why we keep fightin'
You just go blame the bad timin'
And made it to me
Speakin' truthfully
I love you more than you love me

Getting more of your time was a challenge
Had me beggin' you like a schoolboy
Started treating me like a bad habit
So now I'm left, left with no choice

Speakin' truthfully
I'm not sure why we keep fightin'
You just go blame the bad timin'
And made it to me
Speakin' truthfully
I love you more than you love me

Now I know there's no use tryin'
To get me and you on the same page
When you say that you love me, lyin'

Speakin' truthfully
I'm not sure why we keep fightin'
You just go blame the bad timin'
And made it to me
Speakin' truthfully
I love you more than you love me

I love you more than you love me
Yeah, yeah, yeah

Akuingat pertama kali lagu ini dirilis, aku selalu menyanyikannya karena akusangat menyukainya. Begitu juga dengan Gerard. Kami memiliki kesukaan musikyang sama. Ini adalah momen yang sempurna bagiku dan Dawn.

LOVING DAWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang