Sudah 4 hari semenjak kejadian itu... Tapi Jolene masih tidak bisa berhenti menangis mengingat kejadian yang terjadi antara dia dan Suga. Dimana hatinya dengan tanpa ampun disakiti.
Malam itu... Setelah dengan beraninya Jolene membalas perlakuan dingin Suga, dia langsung bergegas mengemas barangnya dengan hati yang sangat terluka dan kembali ke Korea tanpa memberitahukannya kepada siapapun, bahkan kepada Rara sekalipun. Berada di atmosphere yang sama dengan Suga membuatnya tidak sanggup untuk menjalani hari.
Iya... Rasanya sesakit itu. Terlebih ketika usaha, kerja keras, pengorbanan, dan rasa malu bisa dengan gampang Jolene hadapi demi seseorang yang bahkan tidak berusaha untuk menghargai hadirnya dirinya.
Jolene berusaha untuk tidak memperdulikan fakta bahwa pasti sesuatu telah terjadi didalam kamar 2410, fakta bahwa mungkin dulu dia terlalu mabuk sehingga dia membiarkan dirinya jatuh didalam pelukan Suga, fakta bahwa dia terlalu naif atas seseorang yang sebenarnya tidak bisa diraihnya. Fakta bahwa... Tidak ada hal yang saat ini bisa dia lakukan untuk membuat orang yang telah menyakitinya— mencintainya.
Jolene sudah tidak peduli lagi. Karena yang sekarang ada didalam pikirannya hanyalah... bagaimana dia bisa melalui harinya untuk menyembuhkan luka dihatinya. Luka yang sepertinya akan meninggalkan bekas yang sangat mendalam.
***
Sesampainya di Korea, Jolene hanya bisa mengurung dirinya didalam apartmentnya. Tempat yang paling aman yang bisa dia tempati untuk meluapkan kehancurannya. Terlebih ayahnya tau bahwa dirinya masih berada di Hongkong. Jolene tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia pulang kerumah dalam keadaan terluka seperti ini.
