Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuhuuu... I'm back. Baru juga ditinggal seminggu 😂🤣 Udah kangen banget. Suga emang ngangenin. 😬😬😬
Enjoy the story. Jangan lupa Vote dan komennya.
______________________________________
31. Orang baru
Suga yang baru saja terlelap diatas sofa hitam didalam studionya karena mengerjakan lagu untuk artis lain yang akan diproduserinya, dikagetkan dengan kabar yang sangat mengejutkan dari Rara yang mengetuk-ngetuk pintu studionya tanpa henti.
"Jolene mengalami kecelakaan." Tiga kata itu adalah penyebab dari rasa sesak yang Suga rasakan didadanya. Betapa terkejutnya dirinya ketika mendengar kabar itu. Suga bahkan sempat mematung selama beberapa detik untuk menyadari bahwa dia sedang tidak bermimpi. Bahwa dia sedang berdiri menerima kabar buruk itu.
Jantungnya berdegup dengan kencang, pikirannya kacau. Bola matanya terlihat bergerak-gerak memikirkan sesuatu, walau semuanya tidak tergambar diwajahnya.
"Dia dirawat dirumahnya." Lanjut Rara, yang kemudian bergegas pergi setelah menerima panggilan telefon dari seseorang.
Ini tidak mungkin terjadi. Pikir Suga. Dia mundur beberapa langkah setelah menutup pintu studionya dan duduk disofa berwarna hitam miliknya. Suga mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Dia baru saja sampai dari Busan tetapi harus menelan pil pahit ketika mendengar kabar yang buruk ini.
Seakan tak percaya, Suga mencoba mengucek-ngucek matanya untuk memastikan hal ini benarlah nyata. Tapi sialnya dia benar-benar tidak bermimpi.
Suga menarik nafas dengan dalam, mencoba untuk mendapatkan kewarasannya kembali sebelum akhirnya mengambil telefon genggamnya yang berada dimeja tidak jauh dari hadapannya.
Dia mencoba menelfon Jolene. Panggilannya tersambung tapi tak diangkat. Hal ini membuatnya sangat gila. Dia pun dengan langsung mencari kontak seseorang dan dengan segera menelfonnya.
"Hyung, pinjamkan aku mobilmu." Ucap Suga yang dengan langsung beranjak keluar dari studionya sesaat setelah menerima persetujuan dari orang yang ditelfonnya, Sejin.
***
Suga tidak peduli lagi, terserah orang-orang akan mengenalinya. Karena yang ada dipikirannya saat ini adalah bagaimana dia harus berada disisi perempuan yang membuat pikirannya kacau. perempuan yang mungkin sedang terbaring tak berdaya. Perempuan yang mungkin... Ah Suga bahkan tidak ingin memikirkannya.
Jika orang yang tidak bisa membaca pikirannya, mungkin mereka akan melihat Suga sedang mengendara dengan tenangnya. Tapi tidak. itu hanyalah tampilan luarnya. Karena sesungguhnya Suga sangatlah panik. Sangat panik sehingga dia hampir saja menerobos lampu merah.
