Happy Reading!
"Ia seperti takdir yang datang pada saat yang tepat"
*****
Author's POV
"Eoh" seketika Hoseok kaget dan sekaligus senang melihat seseorang yang tak sengaja ia tabrak tadi
"Mampus lo emang enak, nyunsep kan lo" ejek hoseok sambil kegirangan ga jelas
"Idih ga tau diri ni orang, makin ngelunjak lo ya" ucap sang gadis
"yah gimana lagi dong, asal lo tau liat lo menderita bikin hidup gue seneng" ucap hoseok
"bener-bener lo ya" ucap sang gadis dengan amarahnya
"Aw sakit anjir, emang ga ada lembut-lembutnya lo jadi cewek" ucap hoseok mengusap tengkuknya yang baru saja di tendang sang gadis.
"Siapa suruh pagi-pagi udah bikin gue kesel" ucap sang gadis
"Oh gue tau nih, lo berharapkan kalo lo di tabrak sama seseorang dan trus di ajakin kencan sama dia, biar kaya cerita dinopel-nopel kan? ketinggian mimpi lo" ucap hoseok dengan sengaja mengejeknya.
"Lo ga ada kerjaan lain apa selain bikin gue kesel" balas sang gadis
"Idih ngarep lo, siapa juga yang bikin lo kesel, gue cuman bikin lo Sedikit kesel inget ya SEDIKIT" balas hoseok dengan tampang sok-sokannya
"Ciee suami istri Pagi-pagi udah berantem. Cieee" ejek teman sekolah mereka yang selalu melihat mereka saat bertengkar.
"Idih amit-amit cabang bayi gue punya suami kek dia" ucap sang gadis sambil pura-pura muntah.
"siapa juga yang mau punya istri kayak elo" ucap Hoseok tak mau kalah
"Ye sterah ya, yang waras ngalah deh, bye bye" ucap sang gadis melangkah meninggalkan hoseok
"HYA, Lee Ana Lo ngomong apa tadi, dasar cewe arogan" teriak hoseok kesal karna tak terima ucapan Lee Ana.
Ya gadis misteri tadi adalah Lee Ana gadis yang menjadi musuh bebuyutannya sejak masa kecilnya. Inget ya MUSUH BEBUYUTAN. iya tidak sama seperti gadis yang lainnya. ia bisa dibilang cukup tidak normal menurut pandangan Hoseok ia tak terlalu feminim dan tidak juga terlalu tomboy, bisa di bilang sedang. Ia tipe cewek yang keras kepala dan angkuh.
*Flashback On*
11 tahun yang lalu
Sungai HanHoseok kecil berjalan menuju sungai han, sungai yang menyimpan banyak kesedihan. pada saat itu, ia berpikir tak akan ada lagi yang namanya kebahagiaan untuknya didunia yang kejam ini.
Pada saat itu. ia berdiri di atas jembatan dan berpikir untuk menghilang selamanya dari dunia yang sangat di bencinya ini. Ia berharap jika ia menghilang maka ibunya akan mencarinya.
Pada saat itu. ia sudah berdiri di atas jembatan dan memejamkan matanya dan akan melompat.
"Kamu ngapain?" Ucap seorang yang membuat Hoseok yang tadinya akan melompat kaget.
"Kamu ga liat aku lagi apa" jawab hoseok kecil.
"Kamu mau bunuh diri? Mending jangan disana ntar kalo kamu masuk air trus dimakan ikan gimana? Kan ga bagus. ntar pas ditemuin cuma tinggal tengkorak dong. mau kamu gitu? Kalau mau yaudah loncat aja." ucap gadis tersebut menakut-nakuti hoseok agar tidak jadi bunuh diri. namun pandangan gadis tersebut hanya fokus kepada sungai han yang menurutnya indah.
"Biarin, jangan sok ikut campur urusan orang lain deh" balas hoseok kesal pada gadis tersebut.
"Lagian jadi laki-laki kok cengeng pake bunuh diri segala" ledek sang gadis.
"Kamu bilang apa? Cengeng? Enak aja" ucap hoseok kecil kesal. Dan yang awalnya ia berdiri di atas pegangan jembatan langsung turun. Ia sangat kesal mendengar ucapan gadis yang mengoloknya.
"Masih kecil juga udah berpikir mau bunuh diri. apalagi besar mau bunuh orang kamu, pokoknya terserah kamu aja aku pulang duluan" ucap sang gadis
"Kayak kamu udah besar aja, dasar cewe nyebelin" balas hoseok
"Biarin, oh iya namaku Lee Ana" ucap sang gadis
"Ga nanya lagian buat apa juga aku tau nama kamu" jawab hoseok
"Inget aja siapa tau kita ketemu lagi" ucap ana pada hoseok dan berlari meninggalkannya
'Gadis aneh, siapa juga yang mau ketemu lagi sama dia' batin hoseok dan berjalan menuju rumah neneknya.
Namun takdir tak memihak kepadanya. ia terus bertemu dengan gadis aneh yang selalu saja membuatnya kesal. Namun, di sisi lain ia seharusnya berterima kasih kepada gadis aneh yang saat itu hadir pada saat ia ingin bunuh diri dan menghentikannya. tetapi karna di setiap pertemuan ia selalu saja di ejek oleh Lee Ana karena kepergok ingin bunuh diri saat ia kecil. Dan sejak saat itu mereka mulai bermusuhan layaknya kucing dan tikus.
*Flashback off*
"Kenapa juga gue jadi kepikiran sama pertemuan pertama yang tak begitu baik dengan si aneh ya" ucap hoseok lalu berjalan menuju kelasnya.
Sesampai di kelasnya dan duduk dikursi sebelah sudut tempat biasa dia duduk. ia mengedarkan padangannya melihat sekitar, namun ia tak melihat Namjoon sahabatnya yang kebetulan satu kelas dengannya.
'Ting'
Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran akan dimulai.
Hari ini semua kelas telah selesai. dan hoseok bergegas meninggalkan kelas dan menuju parkiran mengambil mobilnya,sesampai di depan mobil. hoseok memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju rumah jin hyung, karna ia memang sudah berencana mengunjungi jin hyung.
Jin Hyung. Atau yang memiliki nama lengkap Kim Seok Jin. Ia adalah pria tampan yang masih berusia 24 tahun dan menjadi teman sekaligus seorang kakak untuk hoseok. Ia selalu ada di saat hoseok membutuhkannya.
Saat di perjalanan. tiba-tiba ponsel hoseok berdering
Panggilan masuk.
Jin Hyung Is Calling
Saat hendak mengambil handphonenya hoseok tak sengaja malah menjatuhkannya.
"Ahh sial" geram hoseok.
Hoseok mengambil handphonenya yang jatuh dan tak terlalu fokus pada jalan.
"Bruk"
***
Don't Forget Vote And Coment Ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | JHS
Teen Fiction[Follow Me] Highest Rank # 2 : hopeworld [11/04/20] Dia Jung Hoseok. Pria yang bisa dikatakan tak pernah beruntung dalam menjalani kehidupannya. Ditinggalkan dan bahkan dikhiatani oleh orang-orang tersayangnya. Mulai dari orang tua, hingga gadis ya...