Happy Reading🌷
"Terkadang, kau harus berpura-pura kuat jika tak ingin dikasihani oleh siapaun"
****
Author's POV
Dret...Dret
Notifikasi yang menganggu tidur pria tampan itu membuatnya mengupat dalam hati. Pasalnya, ia telah menganggu tidur nyenyaknya hari ini. Dengan malas, Tangan hoseok bergerak meraba-raba handphonenya dan ngecek notif pesan dari siapa yang masuk pagi-pagi begini. Matanya menyipit, menyesuaikan cahaya yang dipantulkan handphonenya pada retina matanya.
New Massage
Jin Hyung : apakah kau ada acara sekarang? Kalau tidak langsung kerumahku."Ahh jin hyung mengganggu tidur gue aja" kesal hoseok dan kemudian duduk ditepi ranjang. Menunggu sisa nyawa yang masih tertinggal dialam bawah sadarnya. Dan Meskipun ia kesal tidurnya di ganggu pada hari libur ini, ia tetap bangun dan bersiap-siap untuk berangat kerumah Seokjin.
Setelah selesai mandi, berpakaian, dan bersiap-siap lainnya, ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruangan makan dirumahnya, untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi kerumah Seokjin.
Sesampai dimeja makan, mata hoseok berbinar-binar, menatap makanan yang telah disediakan untuknya. "Waahh" gumam hoseok kagum.
Ahjummapun terlihat senang melihat ekspresi hoseok yang begitu senang dimasakkan makanan favoritnya. Kemudian, ahjumma menggeser salah satu makanan kehadapan hoseok. "Silahkan dimakan tuan." Ucapnya.
Hoseok tersenyum dengan sangat manis, menjawab perkataan sang ahjumma. "Eng, ahjumma udah makan? Kalau belum, sini makan sama hoseok." Sarkas hoseok sambil menatap ahjumma dengan senyum indahnya.
"Eh saya udah makan kok tuan, tuan makan saja, saya mau lanjut kerja dulu, ngk enak sama tuan" sungkan ahjumma.
"Ngk papa kok ahjumma. Ahjumma nga usah ngak enak sama saya. kan ahjumma bukan orang lain buat hoseok, temenin hoseok makan ya" pinta hoseok, dan menarik kursi yang ada di samping hoseok untuk ahjumma duduk.
Dengan sungkan, ahjumma duduk dikursi yang sudah disediakan hoseok untuknya. Setelah ahjumma benar-benar duduk, Hoseok menyiapkan nasi dan makanan lainnya yang akan dia makan, dan menyiapkannya juga untuk ahjumma.
"Eh ngk usah tuan, saya ambil sendiri aja" ucap ahjumma sungkan saat hoseok menyiapkan makanan untuknya.
Hoseok menggelengkan kepalanya dan tak mengacuhkan perkataan ahjumma, melajutkan apa yang dilakukannya. "Ga usah, udah terlanjur juga hoseok ambilin, masak ahjumma nolak sih" ucapnya.
"Cah, udah selesai, selamat makan"
Kini keduanya tengah menikmati makanan yang ada di depannya dan menyantapnya dengan lahap.
Tiba-tiba sang ahjumma menyodorkan sebuah daging ke piring hoseok. Membuat senyum hoseok semakin melebar. Sebenarnya, ahjumma sudah menganggap hoseok seperti anaknya. Ia sayang sekali kepada hoseok, ia juga merasa bangga pada sosok hoseok. Ia bangga karena hoseok tumbuh dengan baik meskipun tanpa orang tua. Ia juga bangga, diusia yang masih dibilang muda, ia dapat menghasilkan uang sendiri.
Hoseok memakan daging yang disodorkan ahjumma untuknya. Melahapnya dengan penuh semangat. Mulut hoseok terasa penuh, namun ia tak ingin berhenti makan, karena masakan ahjumma sangat enak baginya. Tiba-tiba saja, ia ingin menceritakan sesuatu pada ahjumma.
"Ahjumma, ahjumma tau ngk?" Tanya hoseok dengan mulut yang penuh.
Sang ahjumma merasa lucu melihat hoseok yang berlaku seperti anak kecil, sungguh menggemaskan pikirnya. "Kalau mau ngomong makanannya dihabisin dulu, ntar keselek loh." Ucapnya yang membuat hoseok menelan habis makanan yang ada dimulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | JHS
Teen Fiction[Follow Me] Highest Rank # 2 : hopeworld [11/04/20] Dia Jung Hoseok. Pria yang bisa dikatakan tak pernah beruntung dalam menjalani kehidupannya. Ditinggalkan dan bahkan dikhiatani oleh orang-orang tersayangnya. Mulai dari orang tua, hingga gadis ya...