18. First Kiss -첫 키스

217 33 0
                                    

Happy Reading

"Sebenarnya, seseorang yang selalu berada didekatmulah seseorang yang seharusnya kau miliki. Namun kau tak menyadarinya"

***

Author's POV

"Ayo" ucap hoseok kemudian kembali menggenggam tangan lee ana dan berjalan meninggalkan hyujin dan yoonna.

-gue bakalan dapetin lo apapun caranya- batin hyujin pada lee ana.

-ngk, gue ngk bakalan nyerah gitu aja, gue bakalan dapetin hati lo lagi- batin yoonna dengan sangat yakin.

-------

"Lo ngk papa?" Ucap lee ana dengan nada yang khawatir setalah apa yang terjadi tadi. Kini mereka sedang duduk ditepi sungai han dan ditemani oleh beberapa minuman Bersoda.

"Hmm"

Hoseok hanya menjawabnya dengan deheman yang menandakannya tak memiliki semangat apapun sekarang.

"Maafin gue ya" ucap lee ana menyesal. Jika bukan karna ia mengajak hoseok keluar hari ini mungkin saja hal ini tidak akan terjadi. Tetapi lee ana juga lega karna hoseok sekarang mengetahui sisi tidak baik Lee Yoon Na.

"Maaf untuk apa?" Tanya hoseok dan kemudian meneguk minuman yang ada di tangannya.

"Karna ngebuat lo ngeliat apa yang seharunya ngk lo lihat"

"Apa yang seharusnya ngk gue lihat? Kejadian tadi? Kalau itu lo ngk perlu minta maaf karna lo gue jadi tau siapa itu lee yoonna. Padahal gue udah pacaran 3 tahun sama dia tapi gue ngk tau apapun tentang dia" ucap hoseok di iringi dengan senyuman yang seolah-olah mencemooh dirinya sendiri.

"Pacaran lama bukan berarti lo bisa mengetahui sisi apapun yang dia miliki, toh dia juga bukan perempuan baik-baik" jelas lee ana menguatkan hoseok. Karna jika bukan dia maka siapa lagi yang akan menjadi sandaran hoseok? Ia sudah cukup di khianati oleh orang-orang yang disayanginya.

"Dulu eomma, sekarang dia. Gue ngerasa keberuntungan tak pernah berpihak sama gue" ucap hoseok dengan dengan nada yang begitu menyedihkan.

'Tik'

Air mata berhasil lolos dari pelupuk mata hoseok. Namun saat hoseok ingin menghapusnya, ia merasa sebuah tangan mungil telah mendahuluinya untuk menghapus air matanya sendiri.

"Jangan sedih, gue bakalan ada buat lo, tenang aja," setelah selesai menghapus air mata hoseok. Lee ana langsung memeluk tubuh hoseok tanpa aba-aba "Menangislah, jika semuanya terasa berat. Jangan memendamnya terlalu lama. Itu akan lebih menyakiti lo"

Hoseok yang diperlakukan begitupun kaget dan juga bertambah sedih. Ia merasakan pelukan lee ana begitu hangat dan nyaman.

Hoseokpun membalas pelukan lee ana "hiks..hiks...hikss. kenapa ini semua terjadi sama gue hiks" hoseok semakin mengeratkan pekukannya pada lee ana dan menangis sejadi-jadinya untuk melepaskan semua keluh kesah yang ia rasakan.

Lee ana menepuk-nepuk pundah hoseok dengan lembut dan membuat hoseok senyaman mungkin.

"Karna lo juga makhluk hidup, setiap orang punya masalah dan cobaan hidup masing-masing, jadi jangan terlalu bersedih" ucap lee ana menenangkan hoseok sebisanya.

Hoseok menenangkan dirinya dipelukan lee ana. Ia sangat nyaman dan tenang oleh aroma tubuh yang dimiliki lee ana.

"Lo udah tenang? Udah mulai lega?" Tanya lee ana sambil menangkupkan tangannya di pipi hoseok dan mengangkatnya agar pandangan mereka sejajar.

hoseok hanya menggelengkan kepalanya memberi jawaban dengan tatapan mata yang begitu teduh dan menyimpan banyak kepedihan.

'Cup'

'Deg'

Jantung hoseok berdetak dengan cepat karna sebuah ciuman mendarat di pipi hoseok. Hoseokpun kaget dan tidak menyangka ini akan terjadi. Apalagi yang mengecupnya adalah lee ana.

"Bagaimana? Udah?" Tanya lee ana masih dalam posisi seperti awal.

Hoseok yang merasa belum begitu legapun menggelengkan kepalanya lagi.

'Cup'

'Deg'

-Perasaan ini? Rasanya gue udah lama ngk ngerasainnya- batin hoseok dengan ritme detak jantung yang semakin kencang.

Lee ana kembali mengecupnya namun sekarang bukan dipipinya lagi, melainkan dibibirnya.

"Udah kan?" Ucap lee ana lembut.

Hoseok masih belum menyangka dengan perubahan yang terjadi pada lee ana. Dan ia sekarang ingin mencobanya lagi dengan sengaja.

"Belum" ucap hoseok lagi...lagi..

"Aw" teriak hoseok kesakitan karna lee ana mencubit pipinya.

"Kesempatan banget, mentang-mentang di kasih hati" ucap lee ana kesal dan membuang mukanya karna malu atas apa yang dilakukannya tadi.

-aishh, apa-apaan sih gue tiba-tiba aja langsung cium anak orang, kan malu. Kasih alasan apa coba- batin lee ana mengerutu atas perbuatannya.

"Ayo pulang" ucap lee ana gugup dan langsung berdiri dari duduknya.

"Ahh, ay..o" ucap hoseok menyetujui perkataan lee ana karna jika ia tetap disini maka situasi akan semakin canggung.








DON'T FORGET VOTE AND KOMEN YA GUYS.
.
DAN MAKASIH UDAH SELALU SETIA BUAT BACA CERITAKU INI💜

Jangan Lupa Follow Juga Ya💜

Why Me? | JHSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang