Happy Reading🌷
***
Author's POV
Tak terasa sudah 3 bulan lee ana bekerja menjadi manager hoseok. Mengurus kesibukan hoseok. Ia masih tetap sama. Tetap menanggap hoseok seperti orang yang tidak dikenalnya dimasa lalu.
Sedangkan hoseok. Ia sudah tak tahan diperlakukan dingin oleh lee ana. Ia sudah tak sanggup lagi rasanya menahan diri untuk mendekati gadis keras kepala itu.
Dan semenjak 3 bulan terakhir ini. Mr. Choi mencalonkan diri menjadi calon Presiden. Dan hoseok lumayan sering bertemu dengannya. Meski Mr. Choi tidak mengetahui kebenaran bahwa hoseok adalah anaknya.
Kini target hoseok adalah menemukan eommanya. Dan membuat lee ana kembali padanya.
"Permisi hoseok-ssi. Karna setelah jadwalmu hari ini selesai. Mungkin aku akan langsung pulang" ucap lee ana pada hoseok.
"Baiklah, selesaikan semuanya maka kau boleh pulang" ucap hoseok yang sebenarnya ingin sekali menahan lee ana.
"Yasudah. Aku akan menunggumu disini sampai kegiatan jumpa fansmu selesai." Ucap lee ana yang di angguki oleh hoseok
Lee ana sebenarnya ingin mencari tahu akibat kebangkrutan appanya dan juga alasan appanya bunuh diri. Dan juga siapa orang yang tak bertanggung jawab yang telah menabraknya dulu.
4 jam sudah berlalu. Lee ana terlelap karna menunggu hoseok menyelesaikan fanshingㅡnya.
Hoseok masuk kedalam ruangannya dan yang pertama ia lihat adalah wajah polos lee ana saat tertidur pulas.
Ia mendekati lee ana dan duduk disampingnya dengan hati-hati. Agar lee ana tidak bangun. Ia merapikan rambut halu yang menganggu pandangannya pada wajah cantik lee ana.
"Aku merindukanmu dirimu yang dulu" lirih hoseok kemudian mengecup lembut kening lee ana.
Tanpa hoseok sadari. Lee ana mengetahui apa yang dikatakan dan dilakukan hoseok padanya. Dalam diam ia menahan dirinya untuk tidak memeluk hoseok. Memeluk pria yang sampai saat ini ia cintai. Tanpa sadar, Dalam keadaan mata yang masih tertutup air matanya menetes tanpa sepengetahuan hoseok.
Hoseok berjalan menuju kamar mandi meninggalkan lee ana untuk mencuci wajahnya. Dan dikesempatan itu, lee ana menghapus air matanya dan segera bangun.
"Mianhae, Hoseok-ah." Gumam lee ana menyesal karna telah mengabaikan hoseok. Tapi ia tak punya pilihan lain. Ia tak ingin mengingat masa lalunya lagi. Berjalan lurus kedepan tanpa menoleh kebelakang adalah keinginannya.
Tak lama kemudian hoseok keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar.
"Kau sudah bangun?" Tanya hoseok yang mendapati lee ana sedang bersiap-siap untuk pulang.
Lee ana menatap hoseok sekilas. "Ne, saya izin pulang terlebih dahulu." Pamit lee ana kemudian berjalan melewati hoseok.
Tapi tunggu, Hoseok melihat ada yang tidak beres pada lee ana. Lee ana tampak pucat daripada biasanya. "Tunggu" cegatnya sambil menarik lembut tangan lee ana.
"Ye?" Tanya lee ana bingung kemudian melepaskan tangan hoseok.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya hoseok langsung.
"Saya baik-baik saja" balas lee ana. Tapi sebenarnya lee ana merasa sedikit pusing.
"Tapi kau tampak pucat"
"Terimakasih karna telah mengkhawatirkan saya," lee ana membungkuk dan berdiri dengan tegap. "Kalau begitu saya permisi" setelah mengatakan itu. Ia benar-benar pergi dari ruangan hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | JHS
Teen Fiction[Follow Me] Highest Rank # 2 : hopeworld [11/04/20] Dia Jung Hoseok. Pria yang bisa dikatakan tak pernah beruntung dalam menjalani kehidupannya. Ditinggalkan dan bahkan dikhiatani oleh orang-orang tersayangnya. Mulai dari orang tua, hingga gadis ya...