Happy Reading!
"Kau tidak bisa menghindari sesuatu yang tak bisa kau hadapi"
****
Author POV
'Ah tunggu tunggu, Park Joon Seo' ucap hoseok setelah menyadari nama anak kecil yang diucapkan namjoon.
'Deg...Deg...Deg'
'ahh sudahlah mungkin kebetulan saja nama mereka sama' batin hoseok
"Nanjoon-ah, mau pergi jalan-jalan keluar?" Saran hoseok.
"Boleh, tapi kita kemana?" Tanya namjoon.
"Ah itu lihat saja nanti" ucap hoseok.
"Oke, ayo" ucap namjoon.
***
"Taman bermain?" Tanya namjoon.
"Eoh taman bermain" balas namjoon.
"Dari sekian banyak tempat kenapa taman bermain?"
"Hanya saja aku merindukan eommaku" ucap hoseok sambil memandang tempat dimana eommanya meninggalkannya.
"Aku tidak percaya ini. Bagaimana mungkin kau ketempat yang menyimpan lukamu?" Tanya namjoon heran pada hoseok.
Namjoon melihat kearah hoseok dan hoseok terlihat senyum-senyum sendiri sambil memandang tempat yang menciptakan luka baginya.
"Agghh, aku sangat merindukanmu eomma, maaf hoseok tidak bisa datang lebih awal" gumanm hoseok pilu.
"Apakah kau gila? Seharusnya kau tidak datang lagi kesini!" Ketus namjoon kesal.
"Kalau tidak kesini lalu kemana lagi aku akan pergi agar bisa melepaskan rinduku terhadap eommaku" balas hoseok sambil tersenyum lebar.
"Bagaimana mungkin ada orang seperti kau" ucap namjoon heran.
"Kau tau? Luka tidak akan sembuh jika kau memanjakannya, jika tak bisa menghindari luka, maka kau harus menghadapinya" ucap hoseok sambil menatap namjoon lalu memalingkan pandangannya lagi pada tempat yang membuatnya terluka.
Jawaban hoseok membuat namjoon frustasi sekaligus heran.
"Ayo pergi" ucap hoseok setelah puas melepas rindu.
"Ayo, aku muak disini lama-lama" ucap namjoon jujur.
"Haha ayolah jangan begitu, bukankah taman bermain adalah tempat yang paling indah?" Ucap hoseok sambil merangkul namjoon lalu berjalan meninggalkan taman.
'aku pergi eomma' batin hoseok sambil berpamitan karna ia akan meninggalkan taman.
Hoseok dan namjoon berjalan meninggalkan taman lalu naik bus menuju suatu tempat yang ingin hoseok kunjungi.
"Kita kemana lagi?" Tanya namjoon setelah naik keatas bus.
"Nanti kau akan tau" jawab hoseok.
Namjoon hanya mengangguk dan melihat kesepanjang jalanan.
"Cah, kita sudah sampai" ucap hoseok lalu ia turun dari bus dan diikuti oleh namjoon.
"Sungai han?" Ucap namjoon.
"Eoh, aku hanya ingin menikmati pemandangan sambil menghilangkan stress" jawab hoseok sambil menikmati pemandanga.
"Oh gitu, yaudah sekalian aku juga ingin melepas stres karna keseringan belajar" ucap namjoon sambil cengengesan.
"Haha makanya kau harus sering-sering mengunjungiku dan aku akan membawamu ketempat-tempat yang bisa menghilangkan stresmu" ucap hoseok sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Omo, jangan mengedipkan mata kepadaku. Itu membuatku jijik" ucap namjoon menatap hoseok jijik.
"Ciee baper" ejek hoseok.
"Anjirr, aku masih normal ok?!" Ucap namjoon lalu sedikit menjauh dari hoseok.
"Aduhh, uri chagia" goda hoseok sambil membelai tangan namjoon.
"Aish, menyebalkan, jauh-jauh sana, kau terlihat menjijikkan" ucap namjoon lalu berdiri dari duduknya.
"Hahahhhahah" tawa hoseok pecah karna ekspresi namjoon.
Namjoon senang melihat hoseok tertawa lepas meskipun yang dilakukan hoseok membuatnya jijik dan geli.
"Kapan terakhir kalinya kau tertawa seperti ini" tanya namjoon.
"Aku selalu tertawa seperti ini, hanya saja kau tidak menyadarinya" balas hoseok.
"Hahaha iya, iya" ucap namjoon lalu kembali duduk di tempat semula.
"Hoseok-ah, bagaimana hubunganmu dengan Lee Yoon na?" Tanya namjoon pada hoseok yang jelas-jelas sangat menikmati pemandangan di sungai han.
"Aku dan dia baik-baik saja, tapi dia belakangan ini sering sibuk. Jadi tidak ada waktu buat kami pergi jalan-jalan" jawab hoseok tetapi masih fokus pada sungai han.
"Baguslah kalau kalian masih berhubungan baik" ucap namjoon bersyukur karna yoonna masih menemani hoseok sampai sekarang.
"Hmm. Sebenarnya dia sering memintaku untuk membelikan sesuatu untuknya" curhat hoseok.
"Trus kau memberikannya?" Tanya namjoon.
"Tentunya, bagaimana mungkin aku tidak memberikannya, karna dia mau nerimaku apa adanya dan bisa bertahan denganku meskipun tau tentang kehidupan kelamku" ucap hoseok menjelaskan.
"Dasar bodoh, kau boleh mencintainya tapi jangan terlalu memanjakannya. Suatu saat nanti terjadi sesuatu yang tidak kau inginkan. Baru kau menyesalinya" ucap namjoon kesal karna hoseok mau saja diminta ini itu, sedangkan hoseok mencari urang dengan susah payah dan ia malah menghamburkannya kepada seseorang yang belum tentu akan menjadi masa depannya.
"Hmm. Aku hanya ingin melihat dia bahagia" bela hoseok.
"Dia bahagia sedangkan kau mencari uang itu dengan susah payah" kesal namjoon.
"Mianhe namjoon-ah, aku hanya tidak ingin dia tidak bahagia selama bersamaku" ucap hoseok agar namjoon memahaminya.
"Jika dia mencintaimu, dia akan bahagia dengan apapun yang kau lakukan, bukan dengan apapun yang kau berikan" ucap namjoon kesal.
"Ahh, sekarang udah jam 17.00 PM. Bukan kah kau akan lest?" Ucap hoseok mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, kali ini aku akan membirakanmu, aku pulang duluan" ucap namjoon karna ia ingat bahwa ia akan membutuhkan waktu untuk bersiap-siap untuk les.
"Baiklah, aku antarkan" ucap hoseok sambil berjalan meninggalkan sungai han dan menemani namjoon menunggu bus menuju rumahnya.
Tbc
Don' forger vote and komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | JHS
Teen Fiction[Follow Me] Highest Rank # 2 : hopeworld [11/04/20] Dia Jung Hoseok. Pria yang bisa dikatakan tak pernah beruntung dalam menjalani kehidupannya. Ditinggalkan dan bahkan dikhiatani oleh orang-orang tersayangnya. Mulai dari orang tua, hingga gadis ya...