Happy Reading!
****
Author's POV
'Aish dia lagi' ucapnya dalam hati kelas bertemu hoseok.
"Lo mau kemana? Lagi mikirin apa sampai jalan pake ga fokus segala" ucap hoseok pada seseorang tersebut lalu melepaskan tangannya dari tas yang ia tarik.
"Ngk papa, bukan urusan lo" detik kemudian ia berjalan kembali.
Hoseok menghembuskan nafas beratnya. "Ana-ya, gue cuma nanya baik-baik kok" ucapnya lembut.
Ya, seseorang yang di tunggu hoseok adalah Lee Ana, sosok yang kadang membuatnya kesal namun itu menghibur baginya. Sosok yang terkadang menghantui fikirannya.
"Iya gue ngk papa kok, ini juga mau ke halte" ucap lee ana dan terus berjalan menuju halte.
"Hya, lo kemana? Halte mana hah? Orang haltenya disana" ucap hoseok lalu menunjuk halte yang telah terlewatkan oleh lee ana.
Lee anapun berbalik dan melihat ke arah yang di tunjukkan oleh hoseok dan ia kaget kalau ia tak sadar telah melewati halte tersebut.
'Aissh' batin lee ana lalu mengacak rambutnya karna ia terlihat bodoh saat ini.
"Gue tau kok haltenya ada di sana, orang gue juga mau kesana" ucap lee ana ngeles kek bajai karena malu dan ia dengan cepat berjalan menuju halte tanpa mempedulikan hoseok.
"Eleh, ngeles segala, orang lo emang salah jalan juga" sidir hoseok lalu menyusul lee ana ke halte bus.
Lee ana duduk menunggu bus menuju rumahnya datang tanpa menghiraukan adanya hoseok. Hoseokpun melirik lee ana dan tersenyum tipis melihat lee ana salah tingkah.
Hoseok mengeluarkan seringainya. Berniat menggoda lee ana. "Tadi kenapa lo jalan sambil bengong? Lagi mikirin siapa? Mikirin gue yaa?" ucap hoseok cerewet menggoda lee ana.
"Siapa juga yang mau mikirin lo, gue ga mikirin apa-apa juga"
"Tadi kalo ngk gue tarik mungkin lo bakalan jalan tanpa tujuan terus" ucap hoseok bangga. Sedangkan lee ana, ia hanyan memutar bola matanya malas. Tak ingin berdebat dengan hoseok yang mampu membuatnya sakit kepala.
"Coba aja ngk ada oppa, pasti uri ana bakalan jalan terus tanpa tujuan" ucap hoseok semakin menggoda lee ana.
Seketika, lee ana menatap hoseok dengan tatapan jijik. "Oppa, Oppa, pala lo Oppa, jijik tau ngk" ucapnya bergidik ngeri mendengar hoseok memanggil dirinya sendiri dengan sebutan oppa.
"Kan oppa lebih tua satu bulan dari kamu" ucap hoseok lagi, yang mampu membuat lee ana stress.
"Hoseok-ssi, bisakah kau tutup mulutmu itu?!" Titah lee ana dengan formalnya. Kemudian berdiri dari duduknya.
Melihat lee ana berdiri, Hoseok langsung menarik tangan lee ana dan membuat lee ana duduk lagi. "Lo mau kemana?" Tanyanya dengan polosnya. Yang mampu membuat lee ana kesal.
Lee ana menatap hoseok dingin. Yang mampu membuat hoseok merinding. "Oke, oke, gue diam." Sarkasnya mencari jalan yang aman.
"Yaudah berdiri, bus nya udah dateng tuh" ucap lee ana berdiri dari duduknya menunggu bus berhenti.
Bus pun berhenti tepat dihadapan mereka.
"Naik" titah lee ana.
Hoseok hanya mengangguk karna ia tak ingin mendengar omelan lee ana dan bergegas naik keatas bus.
Bip
Bunyi mesin pendeteksi yang menyatakan seseorang yang telah membayar biaya bus.
Lee ana duduk di atas kursi tunggal karna tidak ingin duduk sebangku dengan hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | JHS
Teen Fiction[Follow Me] Highest Rank # 2 : hopeworld [11/04/20] Dia Jung Hoseok. Pria yang bisa dikatakan tak pernah beruntung dalam menjalani kehidupannya. Ditinggalkan dan bahkan dikhiatani oleh orang-orang tersayangnya. Mulai dari orang tua, hingga gadis ya...