Happy Reading.
"Takdir memang kejam. Ia tak pernah berpihak kepadanya barang sekalipun"-Min Yoon Gi
****
Author POV
"Naiklah" ucapnya pada hoseok.
"Wah" ucap hoseok tidak percaya dengan sosok yang ada didepannya saat ini.
"Naiklah" ucap sang pengemudi itu kepada hoseok karna hoseok masih berdiri diluar meski sudah disuruh naik.
"Hehe baiklah" ucap hoseok lalu masuk kedalam mobil tersebut.
"Wah daebak, tidak bisa dipercaya, yoongi hyung bukannya kau diluar negri?" Ucap hoseok tak percaya karna suga sekarang ada disampingnya.
Min Yoon Gi adalah seseorang yang sudah di anggapnya sebagai kakak sendiri. Karna mereka dulu pernah kenal lama saat hoseok tinggal dirumah neneknya. Sekarang yoongi memiliki profesi sebagai produser yang dikenal oleh banyak khalangan.
"Aku baru pulang" jawab suga dan tampak fokus menyetir.
"Hyung" panggil hoseok.
"Hmmm"
"Ah, ngk jadi hyung" ucap hoseok cengengesan.
"Kenapa?" Tanya suga karna hoseok mengurungkan niatnya untuk bertanya.
"Ah, ngk papa kok hyung" jawab hoseok enggan menanyakannya pada suga.
"Mau minum bersama?" Tawar suga.
"Ok, setuju" ucap hoseok dengan semangat.
'aigo dia masih tampak seperti bocah lugu' batin yoongi karna hoseok itu seperti seorang bayi yang memiliki hati lembut. Ia selalu saja senang melihat hoseok kecilnya sekarang tumbuh dewasa.
Setelah cukup lama berkendara. Yoongi berhenti di depan rumah hoseok.
"Hyung, bagaimana kau tau rumahku?" Tanya hoseok heran, karna setelah hoseok pindah ia tidak bertemu dengan yoongi.
"Aku hanya menebak saja" jawab yoongi bohong. Karna sebenarnya, yoongi selalu mengamati hoseok dari jaug, sebab hoseok tidak memiliki siapapun untuk menjaganya.
"Wahh daebak. Hyung, apakah kau bisa meramal juga?, Kalau begitu ramal masa depanku dengan Lee Yoon Na" pinta hoseok karna penasaran. Di fikurannya ia mengira mungkin saja yoongi bisa melihat masa depannya.
"Masa depanmu dan dia sangat suram, kau akan menyesal telah mengencaninya" jawab yoongi dengan candaan.
"Eoh, hyung!! Kau keterlaluan" ucap hoseok tak terima dengan ucapan yoongi.
"Aishh, berhenti berprilaku menjijikkan didepanku, dan buka pintunya sekarang" ucap yoongi, karna merasa geli dengan hoseok. Karna hoseok memasang tampang orang yang telah teraniaya.
"Baiklah hyung" ucap hoseok lemas lalu membuka pintu.
Setelah pintu terbuka yoongi langsung masuk meninggalkan hoseok yang terlihat tanpa semangat karna ucapannya tadi.
"Hyunggggggg" teriak hoseok saat sampai di dalam rumah.
Yoongi yang baru saja merasakan kenikamatan sofapun terganggu karna teriakan kencang hoseok.
"Hya, berhenti berteriak!! Kau pikir ini hutan" ucap yoongi kesal lalu menutupi kepalanya dengan bantalan sofa.
"Hyunggg, bukannya kau mengajak minum bersama? Tapi kenapa kau malah berbaring disini" ucap hoseok karna jika di biarkan disofa terus yoongi bisa malas bergerak, dan bahkan tidak akan bergerak.
"Iya, iya, bentar, orang rebahan bentar juga, emang kau punya soju?" Tanya yoongi, dan jika hoseok tak mempunyai persediaan soju. Maka hari ini acara minum bersama dibatalkan.
"Tada, ini kau lihat? Aku memiliki banyak soju bukan?" Ucap hoseok setelah membuka kulkasnya dan raknya dipenuhi soju.
"Wahh, anak kecil ini. Kau ternyata sering minum ya!" Ucap yoongi lalu menjitak hoseok yang entah sejak kapan sudah berdiri di depat hoseok.
"Aw, ah hyung. Aku bukan anak kecil lagi" ucap hoseok tidak terima di bilang anak kecil.
"Iya, baiklah. Apakah kau kuat minum?" Tanya yoongi.
"Tentunya hyung, aku bisa menghabiskan 3 botol soju tanpa mabuk" ucap hoseok sombong.
"Baiklah, ayo kita mulai" ucap yoongi.
"Cah, aku akan menuangkannya untuk hyung" ucap hoseok lalu menuangkan segelas soju untuk yoongi.
Mereka minum bersama. Tetapi saat botol pertama habis hoseok tampak sudah mabuk.
Berbeda dengan yoongi, ia tak meminum Soju sebayak yang dimunum hoseok. Karna itulah ia masih bertahan dan sadar.
"Eomma, aku merindukanmu" lirik hoseok disela-sela mabuknya.
Yoongi hanya memperhatikan hoseok, ada kalanya ia bangga dengan hoseok karna ia berhasil tumbuh sebesar ini tanpa orang tua.
"Ah, tidak. Aku tidak boleh merindukannya. Benar bukan eomma? Aku tidak boleh merindukanmu kan?" Gumam hoseok yang berkata sendiri karna pengaruh alkohol.
"dia bahkan merinduka seseorang yang tidak pantas dirindukannya" ucap yoongi tetapi hoseok tidak akan mengetahui perkataan yoongi karna pengaruh alkohol.
"Hyungg, hyung, hyung" panggil hoseok setengah sadar pada yoongi.
Pipi hoseok tampak memerah karna mabuk.
"Hmm" jawab yoongi.
"Hyung tau? Waktu itu, aku bertemu eomma, namun dia mengindariku hyung. Sebernarnya apa yang aku perbuat sampai semua ini terjadi padaku?" Ucap hoseok.
"Kau tidak melakukan apapun, emang kau memerlukannya? Apakah kau tidak sadar kau bisa tumbuh besar tanpa dia" ucap yoongi.
"Hahhahahaha," hoseok menjeda tawanya "hiks...hiks..hiks..." Dan setelah itu tawanya berubah menjadi air mata.
"Aishh, berhenti minum! Kau sangat mabuk" ucap yoongi sambil menghentikan minuman yang akan masuk kemulut hoseok.
"Tapi hyung, aku belum mabuk" ucap hoseok lalu mengambil gelasnya lagi.
"Hoseok-ah, kau sudah mabuk" ucap yoongi lembut.
"Hmm" hoseok hanya menggumam sambil mengangguk-agukkan kepalanya.
Yoongi membopong hoseok menuju kamar hoseok.
"Aishh, kau bilang kau mampu meminum 3 botol tanpa mabuk, dan lihatlah. Dia sangat berat" ucap yoongi yang kesusahan membopong hoseok.
Sesampai dikamar hoseok. Yoongi merebahkan tubuh hoseok secara perlahan. Dan menyelimuti tubuh hoseok.
"Tidurlah, lupakan apa yang seharunya kau lupakan, dan besok mulailah kehidupan yang baru" ucap yoongi lalu pergi meninggalkan hoseok.
'dia bahkan tidak pantas untuk dirindukan. Berani sekali membuat hoseok merindukannya' batin yoongi lalu duduk di atas sofa.
Yoongi berbaring dan menutup matanya hingga menuju ruang mimpi. Dan terlelap dengan tenang.
Tbc
Maaf jarang up karna akhir-akhir ini aku sibuk.
Makasih udah baca❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | JHS
Teen Fiction[Follow Me] Highest Rank # 2 : hopeworld [11/04/20] Dia Jung Hoseok. Pria yang bisa dikatakan tak pernah beruntung dalam menjalani kehidupannya. Ditinggalkan dan bahkan dikhiatani oleh orang-orang tersayangnya. Mulai dari orang tua, hingga gadis ya...