Moon duduk dipinggir ranjang pasien, ia menatap wanita cantik yang ada disamping ranjang tersebut. Wanita itu mengeluarkan cairan biru muda dari laci meja.
"Hai, namaku Sara-Fana-Rala. Atau dipanggil dokter Sara, kau akan diuji olehku sekarang." Sara tersenyum, dia memindahkan cairan itu kesebuah suntikan. Moon merebahkan diri di ranjang, menatap suntikan itu bingung.
"Untuk apa itu?" Tanya Moon, sedikit curiga di nada bicaranya.
"Untuk mengujimu, kau tak takut jarum suntik bukan?" Tanyanya, sembari memakai masker setelah jarum suntik dan cairan tersebut siap. Moon menggeleng, mencoba berbaring dengan lebih rileks.
"Tutup matamu, bersiaplah."
Sensasi ketika cairan itu masuk sangatlah asing. Cairan itu melesat memasuki seluruh pembuluh darah ditubuh Moon, membuat gadis itu langsung lemas dan kehilangan kesadaran.
Ditengah pingsannya, Sara tersenyum miring.
"Tidur nyenyak, gadis kecil."
* * * * *
Moon's PoV
Dimana aku?
Aku membuka mataku, kutatap sekelilingku yang gelap. Tak ada cahaya sama sekali.
Bukankah aku... Sedang diuji?
Aku semakin kalut, tiba-tiba sebuah cahaya terang muncul berurutan dari jauh yang seperti lorong. Dan, yang paling dekat membuatku sadar bahwa aku ada didalam akuarium besar. Suara gemuruh air menyeruak memasuki telingaku. Aku melihat kesekitar.
Akuarium ini sangat tinggi dan besar!!!
Manikku terbelalak saat tiba-tiba kulihat air mengalir dalam jumlah banyak dari sebelah kiriku, aku sesegera mungkin mengaktifkan sepatu baru yang diberi Ily padaku.
Aku mencoba melakukan teleportasi keluar akuarium, seperseribu detik aku disana, kemudian terlempar kembali kedinding akuarium. Punggungku menghantam dinding kaca dengan keras.
Tak bisa teleportasi?
Kutatap lantai yang terendam air, aku cepat-cepat berdiri sebelum air semakin tinggi. Air semakin banyak meluap, entah dari mana asalnya.
"Apa yang harus kulakukan?" Tanyaku pada diriku sendiri. Air terus keluar dari sana, semakin banyak dan semakin tinggi. Airnya mungkin sudah mencapai pahaku jika tidak memakai sepatu ini. Tiba-tiba suatu pemikiran melintas dipikiranku, aku menatap keatas.
"Inikah ujian tersebut?" Tanyaku pada diriku sendiri, aku menatap kebawah yang penuh dengan air. Aku menyakinkan diriku, kemudian menuju ketengah akuarium.
Serrrrr...
Angin berpusat pada kepalan tanganku, membuat badai ditengah akuarium. Aku menggunakan konsentrasi tingkat tinggi, kemudian melepas pukulan itu kearah dinding kaca dari akuarium.
Bum!
Bum!!
Bum!!!
Dinding itu tak berkutik sama sekali, padahal salju sudah bertebaran disekitarku. Kepingan salju itu mencair dengan cepat ketika menyentuh air, aku menggigit bibir bawahku. Aku menarik nafas, kembali mencoba pukulan berdentum kuat yang sebisaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI
FanfictionNamaku Moon, usiaku 16 tahun. Sekilas, aku terlihat seperti anak remaja biasa. Aku agak berbeda dari remaja kebanyakan tapi, aku menyukai diriku. Aku memiliki satu adik perempuan, dia terpaut usia setahun denganku. Tapi, aku memiliki rahasia kecil...