1

776 10 0
                                    

Di dalam sekolah ini' semua ruanganya nampak luas, aku kesana kemari mencari kelas 3-ips waktu wajahku melihat kebawah karna memperhatikan rok panjangku karna terselip di atara kedua betisku jadinya kuperbaiki sebentar tapi sayangnya ada dua orang yang kearahku dan salah satu dari mereka menyenggol bahu tanganku.

Bahkan bekal yang kubawah untuk anaku tadi jatuh begitu saja karna tanganku lalay untuk tidak menggenggamnya dengan erat, aku menjongkokan tubuh kebawah membereskan senwich yang jatuh berantakan di lantai dan juga dua buku jatuh juga di lantai.

"Ma… maaf kak, aku minta maaf…"

"Tak apa-apa, aku juga yang ceroboh…"
Kumasukan senwich ini di dalam kota bekal lagi dan dua buku di pegang oleh pemuda di depanku' aku dan dia sama-sama berdiri… waktu wajahku berhadapan denganya? Aku agak kaget, kalau wajahnya hampir sama seperti mantanku! Dia memberikan buku itu kepadaku dan aku mengambilnya.
"Makasih…"senyum.

"Oh ia kak' kenapa… kakak terburuh-buruh sekali sih, Emangnya ada apa?…"

"Ea… itu' saya sedang cari kelas 3-ips, apa kalian berdua tau?…"
Mereka menganggukan kepala dan temanya pria yang membantuku tadi membuka mulut untuk bicara.

"Itu, kelas kami berdua kak' emang kakak cari siapa ya…"

"Seseorang…"senyum.
Dua orang baik ini hanya mengangkat bahu tak mengerti apa yang aku bilang, mereka mengantarku ke kelas 3-ips' sampai disana… mereka berdua menyuruhku masuk.
"Apa ada gurunya…"

"Belum datang…"

"Syukurlah…"
Yang kubisa mengelus dadaku dan lagi-lagi mereka berdua menatapku aneh.
"Ea… bisa kalian panggilkan' jekky…"

"Jekky ya, tunggu sebentar…"

Mereka berdua masuk ke kelas' kudenar kelas yang tadi agak sepih kini ribut… oleh menyebutkan kata perempuan? Yang membuatku kaget! Semua murid ada yang lihat ke jendela dan ada yang keluar pintu.

"Cantik juga…"

Ca… cantik' bahkan aku juga gak merasa cantik? Anehnya… para perempuan menatapku kayak kesal! Tiba-tiba saja jekky keluar dari segerumbulan orang yang berhimpitan di depan pintu.

"Mama…"

Sontak aku kaget juga… kalau mereka' mengatakan kata yang sama seperti jekky? Apa mereka shock ya… karna gak tau kalau aku orangtuanya jekky.

"Mama… ngapain disini…"

Dia kearahku menatapku bingung, sedangkan aku nyengir aja? Kuberikan dua buku tebal kearahnya… kulihat dia memukul kepala! Kayaknya dia lupa lagi.

"Makasih ma…"

Jekky memeluku dan aku membalasnya juga' walaupun hanya sebentar.

"Ma…"

"Em…"

"Itu bekal buatku iakan…"

Mataku menunduk kebawah' langsung kusembunyikan bekal ini di belakang punggungku.
"Untuk hari ini, jekky… makan siang di kantin aja ya…"

"Ea… tapi kenapa?…"

"Itu… ea… ta… tadi, be… bekalnya jatuh' jadi udah kotor gak boleh di makan lagi… maaf…"
Yang membuatku kaget, jekky mencubit pipiku.

"Gak bohong kan' mama…"

"En… enggak, be… beneran dah suer' besok aja ya. Nanti? Besok jekky bawa bekel! bekel yang ini udah kotor…"
Dia melepaskan cubitanya dan mengelus pipiku dan tak lupa cengiranya itu.

"Ternyata jekky, anak mamy toh… anak mamy… anak mamy…"

Kok tegah ya' teman sekelas… mengolok-olok temanya sendiri? Cuma satu orang yang berani bilang anak mamy- mana cowok juga? Yang lainya pada asik nonton karna jekky di ejek… yang membuatku sedih! Wajahnya jekky menatap ke bawah? Jekky… kau dari kecil selalu di ejek orang.

Jekky hanya diam saja, sedangkan cowok yang satu itu gak mau diam selalu saja mengejek jekky… kubuka bekal ini dan aku langsung kearah anak itu… padahal di sekelilingnya banya siswi dan siswa lain tapi mereka hanya memperhatikan orang besar mulut ini? Langkah kakiku kearahnya dan dengan kesal aku langsung memukul kota bekal ini di kepalanya sampai-sampai senwichnya jatuh kelantai dan kotanya masih bergelantungan di atas kepalanya.

"Ma… mama?…"

Wajahku berlahan mendekat kearahnya.
"Dengar ya… jika dalam mengingat atau menghapal, itu adalah hobbyku waktu sekolah' bahkan sampai aku udah tua sekarang juga hobbyku tetap sama…"
Jari tanganku menunjuk-nunjuk kearah kepalaku.
"Oh ia… anda' walaupun saya gak tau nama anda. Saya bisa saja meminta jekky untuk memberitaukan siapa nama semua temanya yang ada di dalam kelas 3-ips ini. Di karnakan saya adalah orangtua' anda pikir saya akan lupa dengan wajahmu dan saya akan hanya diam saja melihat anak saya terkucilkan seperti tadi? Saya gak terima…"
Langsung kumundurkan wajahku dan kuambil kotak bekal dari kepalanya tadi.
"Ingat ini baik-baik, saya mamanya' bukan kakak perempuanya. Jadi hormatilah saya seperti orangtuamu juga. Dasar bocah…"

Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang