24

31 1 0
                                    

Jadi sebab itulah' kenapa… jessika suka ngelamun, jessika… kau ini? Kau mau… aku selalu terbuka padamu tapi nyatanya! Kau yang mala gak mau terbuka denganku.
-Bro… makasih untuk pengabaranya ya' loh sangat ngebantu. Untung loh jadi pacarnya lizy. Kalau gak gua gak dapat informasi ini…

-Yo kay… itu gunanya' teman bray…bey… bey.

-Bey
Mungkin besok aja' aku kasih tau soal ini sama keluargahku, ibu harus tau soal ini… mungkin dia akan sadar dan mau merestui hubungan aku dan jessika.



.







Akhirnya sampai juga di rumahku' kulihat, jessika melongok karna memperhatikan depan rumah ini.
"Jess, ayo…"

"Om… apa kau yakin, gimana' kalau kedua orangtuamu. Gak menyukaiku…"

Kuelus rambutnya.
"Honey… percayalah' kedua orangtuaku, menyukaimu kok."
Yaialah… karna apa? Mereka sudah membaca pesan singkat tadi malam… dan itu membuat ibu dan ayahku ibah! Dan aku merasa bersyukur karna apa? Mereka berdua merestui hubungan aku dan jessika.

Waktu aku membuka pintu' kami berdua di kagetkan, karna suara letusan balon! Ayah memakai topi ultah, sedangkan ibu membawa serangkaian bunga warna-marni.

"Slamat datang' pasangan baru…"

Loh kok, kayak' aku baru nikah ya… penganten baru?? He…he… di karnakan gak sadar jadinya aku senyam-senyum sendiri, waktu aku melihat kearah jessika… dia menatap bingung kearah ibu dan ayahku.
"Ea… je… jessika?…"
Malahan dia menatap kearahku' dan kami bertiga di buatnya agak takut.

"Om… ea… om ulangtahun ya…"

Aku kira dia kenapa?
"Ha… ha, a… aku, ha… ha… aku gak ulang tahun…"
Kami bertiga ketawa' kulihat ibu memberikanya bunga dan ayah memberikanya topi ultah… dasar ayah?.

"Namamu pasti Ella jessika ya' salam kenal, namaku rossa ibunya yadi dan ini serno ayahnya yadi. Kalau mau ella bisa panggil kami berdua dengan sebutan ibu dan ayah. He… he…"

"Ibu… ayah, ayah…"

"Ia…"

Ayah dan ibu tersenyum ramah kearah jessika, yang membuatku aneh' wajah jessika melihat kebawah… bahkan bunga yang ia pegang dengan duatananya tadi kini terhempas karna jatuh tak di genggamnya lagi.

"Hihkh… hikhh…"

Langsung kupeluk tubuhnya dan jessika masih tetap nangis sejadi-jadinya' aku mengerti perasaanya sekarang… itu sebabnya kenapa dia sangat menghargai ibunya karna cuma ibunya satu-satu keluargah yang ia miliki, waktu wajahku melihat kearah ayah dan ibu… mereka berubah agak lesu karna suasananya agak sedih.

Kugenggam wajahnya jessika dan kuhapus airmatanya, matanya selalu berkaca-kacna' kuelus rambutnya dan kucium keningnya… bahkan dia juga gak menolak? Aku tau di lemas, jadi langsung kugendong dan kududukan tubuhnya di sofa… dia selalu melihat kebawah tanpa mengatakan apapun, ayah dan ibu duduk di sofa yang lain sambil memandangi jessika.
"Jess, kami bertiga udah tau kok' aku tau dari arifi' dan arifi tau dari lizy…"

Dia masih diam, tanpa mengucapkan kata-kata' kuelus rambutnya' kusandarkan kepalanya di dada bidangku dan dia memeluku… bahkan aku baru tau, jika jessika sungguh terteka dia akan berubah bertambah pendiam? Jess… maaf jika aku membahas soal tentang arifi dan lizy yang memberitaukan hal tadi! Yang membuatku kaget ayah membuka percakapan.

"Ella kau tau… jika kau terus-terusan merenung dan diam-diam menangis akan selalu membayangkan ayahmu, dia pasti gak akan tenang…"

Wajah aku dan jessika melihat kearah ayah' ayah menatap jessika dengan pandangan lembut dan tersenyum ramah, aku ngerasa jessika cukup berpikir akan apa yang ayahku katakan.

"Kau tau… di karnakan' kau masih mempunyai ibu, kau lebih melihat kondisi ibumu, apakah dia baik-baik saja. Hanya ibumulah satu-satunya keluargahmu jadi jaga dia baik-baik. Jika kau mau curhat apa-apa mendingan ke kita, anggap aja kami bertiga keluargah barumu. Keluargah keduamu yang selalu siap memberikan perhatian kepadamu…"


Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang