Yaampun… ayah-ayah' orang sekarang terlalut dalam kesedihan ceritanya ayah' noh ayah malah ngajak makan lagi… kulihat ayah mengusap kepalanya arifi lagi? Waktu ayah melihat kearah arifi, sewaktu arifi mau menyuap makananya! Yang adanya ayah memasukan makanan semuanya kedalam pirinya arifi.
"Loh… yah, kok… makanan ayah di dalam piringku…"
"He… he, perutku dah kenyang' jadi aku ngemil aja.
Ayah mengambil fitzza dan berjalan keluar memanggil tuan pengangkut barang, yang membuatku lucu' eksfresinya arifi sangat aneh.
"Di… ambil separuh punyaku' noh ayamnya ambil. Kenapa juga ayah ngeletakan di piringku! Eah… gak abis aku…"
"Sini…"
Langsung kuoporkan makanan ini kepiring ibu' padahal ibu lagi sibuk minum tadi."Lah kok"
"He…he, di karnakan' nasi ibu tinggal sedikit lagi. Mendingan ibu tambah lagi deh? Kenyang-kenyang ya bu…"
Malahan arifi ketawa karna lihat kelakuanku."Dasar, yaudah…"
"Gitu dong, he… he…"
Selesai makan' dan beres-beres rumah, temanya ayah datang memberikan amplop kuning yang agak kembung' yap… itu tagihan unuk pengadaian rumah ini, aku masih menggenggam tanganya arifi' sampai bapak yang mengendarai mobil boks barang itu bilang berangkat, kulihat ayah memeluk tubuhnya arifi dan arifi juga membalasnya dengan menggunakan tangan sebelah karna tanganya yang lain sedang menggenggam erat tanganku… dan berganti lagi ibu yang memeluk tubuhnya arifi dan dia membalasnya."Jaga kesehatan ya' selalu ramah dan tersenyum, jangan pernah berubah. Nanti jika kau berubah! Ayah dan ibu gak kenal lagi denganmu."
"He… he, aku gak akan pernah berubah ayah… ibu…"
Mereka berdua masuk kedalam mobil' bahkan arifi gak melepaskan tanganku.
"Ea… arifi, tanganku…""Heem…"
Dia mengembungkan kedua pipinya' dengan cepat langsung kucubit sebelah… dan akhirnya dia melepaskan tanganku.
"Fi… slamat menempuh hidup barumu ya' kapan-kapan nanti aku mampir ke rumahmu… kalau aku banyak lowongan waktu pasti aku kasih kabar…"
Malahan dia mengganggukan kepalanya saja' dia langsung memeluku erat dan akupun membalasnya, waktu aku mau melepaskan pelukanya yang ada dia gak mau lepas.
"Huuh… arifi, waktu kami gak banyak' kami harus menunggu bandara…""Em… maaf' dah sana pergi, he…he…"
Aku tau dia memaksakan senyum' untuk yang terakhirkalinya, aku mengusap rambutnya dan langsung aku masuk ke mobil… membuka kaca jendela mobil.
"Bey… arifi, asalamualaikum…"senyum.
Kulambaykan tangan dan dia melambaykan tanganya juga' mengucapkan kata? Waalaikumsalam… aku tau dia hampir mau nangis, waktu mobil semakin menjauh' arifi mengusap matanya kasar dan masuk kedalam mobilnya… pertanda kalau dia mau pulang.
"Arifi… maafkan aku' sebenarnya aku gak tegah meninggalkanmu. Tapi kulakukan ini demi. Jessika dan juga kakakmu…"batinku
Gak disangkah ternyata aku udah nangis.
"Hikh… hikh…"Fhasback off.
"Jadi Ayah dan nenek, kakek' ke malaysia… membeli rumah di dekat perkotaan buyut nenek' ayah kerja di kantor orang dan akhirnya di terima' tapi taunya… aku ketemu perempuan yang menabraku karna, aku mau keluar kantor di jam istirahat… ayah bertanya-tanya ternyata yang menabraku seorang guru? Dan kami berdua kenalan sampai beberapa hari dia bilang padaku' kalau dia suka padaku, sedangkan aku hanya tersenyum terpaksa dan mengatakan kalau aku juga menyukainya, aku tau melupakan orang yang kucintai gaklah mudah' tapi jika aku gak menerima cinta orang itu maka dia akan sakit hati, jadi kuterima saja… walaupun hatiku masih gak bisa melupakan jessika. Dan seorang guru itu mau mengajak nikah' aku hanya ketawa saja karna dia orangnya selalu serius…"
Berani juga tuh cewek.
"Ngajak nikah, yaampun…""Ia… dia ibumu' kau tau sendiri kenapa ibumu agak susah senyum. Emang dia udah di didik jadi wanita teguh di rumahnya. Enggak kayak ayah masih maja sama nenek dan kakek, he… he…"
Aku bersandar di bahunya ayah dan ayah mengelus kepalaku.
"Tapi yah' tak apa loh… manja sama orangtua sendiri. Kan emang itu patut di contoh untuk anak-anak! Supaya gak ada kekurangan kasih sayang dari orang tua""He…he, bisa aja' dan arava tau gak' kenapa ibumu ngajak nikah, karna ibunya, ngotot mau menjodohkan dia dengan anak teman ibunya? Yingfa…"
Rasa-rasanya' aku mau ketawa.
"Jadi ibu' mau di jodohkan dengan paman yingfa yang gayanya lebay selangit itu, ha… ha…"…
KAMU SEDANG MEMBACA
Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan Dirinya
Romance"Aku dan papamu hanya di jodohkan...bahkan aku juga gak menyangkah kalau ternyata selama aku tinggal denganya, cintaku mulai tumbuh? Aku gak tau kalau papamu punya saudara? Saudaranya itu punya teman... dan temanya itu adalah mantan pacarku sendiri...