"Em… makasih mbak…"
Dari pertama aku ngelamar kerja' aku langsung di terima karna yobbi kagum akan melihat dokumenku ataukah berkasku. Aku bersyukur kalau aku di mempermudah mendapatkan kerjaan tapi dia dulu gak tau, kalau ternyata aku teman adiknya waktu duduk di kelas sma' padahal yobbi itu adalah seniorku tapi dia gak tau gimana perkembangan adiknya sendiri, emang di bilang cukup bedah… karna apa! Arifi dan yobbi, sifat mereka berbeda jauh.Yobbi yang selalu cemas akan keadaan adiknya, karna adiknya emang suka membangkang' emang… arifi waktu sma suka bolos… dan berbohong pada guru, bahkan dia selalu membujuku supaya ikutan bolos tapi tetap aku menolak… itu sebabnya kenapa aku selalu iri pada arifi? Karna… arifi selalu ceria walaupun keluargahnya hancur berantakan, bahkan dia selalu di gerembuli akan teman-teman yang sayang padanya, gak kayak aku selalu di ejek' di bilang kutu buku, selalu belajar, patuh akan tata-tertip' sampai aku sekarang juga berhutang pada arifi karna dia menawarkan pekerjaan di kantor ini.
Tok… tok… tok…"Masuk…"
Aku masuk kedalam' kulihat dia tersenyum padaku dan menyuruhku duduk, di karnakan dia udah tau aku teman adiknya' jadi obrolan kami kayak biasa aja? Lagi pula… dia jarang tersenyum pada karyawan lainya selain aku.
"Em… ternyata yadi, ada apa denganmu, kenapa kau gak ke kantor 2 hari ini. Apa ada masalah…"
Yang kubisa hanya menganggukan kepala.
"Maaf pak' aku kurang sehat, oh ia… pak. Maaf mendadak tapi! Hari ini saya mau memundurkan diri dari perusahaan bapak…'"Loh kok tiba-tiba, apa kau kecewa karna gajinya' atau arifi melakukan hal aneh padamu…"
"Bukan iu pak, saya dan keluargah saya' besok mau pergi ke malaysia… jadi kami tinggal disana. Kebetulan keluargah disana udah membeli rumah baru buat kedua orangtuaku? Jadi apa ruginya jika hadiah harus di terima' saya dan beserta keluargah besok ijin pamit mau pindah…"
Pintu kebuka' aku menoleh kebelakang dan ternyata benar dugaanku, kalau arifi masih saja khawatir padaku."Kau mau pindah rumah di, kenapa mendadak begini hemm… apa aku punya salah padamu? Kau tegah ninggali aku gitu aja…"
"Maaf arifi, tapi ini keputusan ayah dan ibuku' sedangkan aku hanya menurut saja. Oh ia… pak aku dan arifi ijin keluar? Dan besok aku gak masuk kemari lagi. Kalau gitu saya permisi…"
Aku menarik tanganya arifi dan membawanya masuk kedalam lif.
"Jangan memberitaukan soal ini kepada jessika. Oke…""Ta… tapi-"
"Fi… aku temanmu' apa kau tegah lihat aku terluka karna melihat jessika menangis oleh kutinggalkan…"
Dia hanya menggelengkan kepala, kuelus rambutnya.
"Aku temanmu, dan kau sudah kuanggap seperti keluargah bagiku, bahkan aku menganggapmu saudaraku jugu. Jadi aku mohon pegang janji ok. Jangan memberitaukan masalah ini pada jessika…"
Arifin menganggukan kepalanya dengan airmata yang sudah mengalir' dia gak pernah berubah selalu cengeng jika bersamaku… aku hanya tersenyum lebar karna terpaksa, aku gak mau di terlalut dalam kesedihanku juga mendingan aku pura-pura bersikap biasa saja.Kami berdua, keluar dari kantor' aku kira arifi mau naik mobilnya nyatanya dia naik mobilku… dia merengek mau bareng sama aku? Jadinya kami hari ini memutuskan menghabiskan waktu berdua' jalan-jalan… waktu arifi mau ngajak je danau prahu bebekan! Aku hanya diam saja? Aku rasa dia mengerti jadinya dia memutuskan untuk mengganti tempat lain' jadinya kami menghabiskan waktu bermain di tempat kebun binatang.
…
![](https://img.wattpad.com/cover/190772207-288-k306893.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan Dirinya
Romansa"Aku dan papamu hanya di jodohkan...bahkan aku juga gak menyangkah kalau ternyata selama aku tinggal denganya, cintaku mulai tumbuh? Aku gak tau kalau papamu punya saudara? Saudaranya itu punya teman... dan temanya itu adalah mantan pacarku sendiri...