68

39 1 0
                                    

"Perjanjian… perjanjian apa, apakah hutang…"

Gimana gak ketawa, yang ada di pikiran ibu yias adalah hutang… aku hanya bisa tertawa saja? Bahkan aku juga gak nyangkah kalau ternyata ibu yias sifatnya langsung nyosor aja ngomong tanpa mendengarkan cerita orang.
"Bu… he… he, bukan hutang…"

"He… he, lalu… lalu apa?"

"Perjanjian mereka berdua adalah, ayahku mau ella berjodoh dengan anaknya suatu saat nanti' dan kenapa ayahku melakukan semua ini karna dia dan kedua orangtuanya emang udah suka sama ella dari dulu… dan ibu mesti tau… kalau aku arava calon tunanganya anak ibu, salam kenal bu' maaf jika saya terlambat datang kemari. Dan oh ia… hutang suami anda sudah ayah saya bayar? Dan wirriam sudah masuk penjara karna membunuh anak sulungnya. Di karnakan wirriam gak mau yobbi mengincar hartanya…"
Kulihat ibu yias mengangak karna gak percnaya… kalau aku bisa tau semua tentang keluargahnya.

"Ja… jadi' kau sudah di jodohkan sama ella, kenapa juga dia gak kasihtau soal ini padaku…"

"Karna dia gak mau anda khawatir bu, bahkan saya baru tau hal ini cuma beberapa hari doang, saya menerima perjodohan ini emang dari pertama saya kenal dengan anak anda waktu bertabrakan di lorong sekolah… he… he… saya baru kelas 12 sma, dan saya gak nyangka kalau saya udah di jodohkan. Dan bahkan saya di jodohkan dengan orang yang saya suka sendiri…"
Ibu yias menggenggam tanganku dan menundukan kepala.

"Jadi kau dan ayahmu yang membayar hutang suamiku. Aku sangat berterimakasih sekali padamu, bahkan kau anak yang baik' masa bodoh kau mau kayak gimana… mau kelas berapa kek, mau usia berapa kek, ataukah dari adat mana' yang penting aku sangat berterimakasih sekali padamu, karna khasus yobbi udah terpecahkan, dan hutang kami sudah di bayar, aku merestuimu menikah dengan anaku…"

Langsung kupeluk tubuhnya ibu yias.
"He… he, aku senang kalau ternyata ibu itu orangnya ramah' pasti ella sangat bersyukur mempunyai keluargah seperti ibu dan pak vio…"

"Bahkan, kau tau juga tentang suamiku…"

"Tentu tau, karna dia sayang pada ella' sampai-sampai dia meminjam uang kepada wirriam di karnakan mau memasukan ella ke sekolah bahkan dia melakukan pengobatanya lebih dulu karna gak mau anaknya sedih oleh keadaan pak vio yang sedang sakit kangker darah' iakan… aku sangat turut prihatin atas meninggalnya pak vio, bu…"
Dia mengusap punggung belakangku dan menangis sejadi-jadinya.

"Kenapa kau gak jadi menantuku dari dulu hemm, kenapa lama sekali keluargahmu menunggumu sampai-sampai di jaman seperti ini? Kau baru lahir…"

Baru lahir, di jaman seperti ini… mendengan perkataanya… membuatku tertawa.
"He… he, bu… jika aku gak lahir di waktu jaman sekarang' maka… aku gak akan bisa bertemu dengan cucumu. Kau tau? Bukan sekedar aku menyukai anakmu saja, emang aku udah menyukai jekky waktu kami berteman di sekolah… syukur jika dia adalah anaknya ella…"

"Apa kau gak keberatan' ella udah punya anak, bahkan sekarang dia janda…"

"Bu… kata orang sih' kalau cinta gak pandang usia, ya… bisa di bilang , mata dan hatiku emang udah tertuju kepada anakmu… bahkan aku senang jika kau merestuiku…"
Kulepaskan pelukan ini dan kuhapus airmatanya.
"Apa ibu tau, dimana pemakamanya' pak vio' bisa antar saya kesana…"
Dia menganggukan kepalanya.






Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang