Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan Dirinya

32

Aku hanya mengiakan kemauanya saja' sekarang kami berdua sudah berada di tengah-tengah danau dengan kedua kaki kami berdua yang sedang mengayu prahu bebek-bebekan ini, kulihat dia berhenti mengayu dan aku mengikutinya juga.

"Om…"

"Ya…"
Dia menggenggam tangan kananku, tapi wajahnya melihat ke sebelah memandangi danau.

"Apa kau tau siapa wirriam itu…"

Wirriam' bukankah itu nama bokapnya arifi.
"Ea… i… ia' tau, emangnya kenapa?"

"Om… tau, aku benci sama orang yang melihat kecantikanku saja' dan aku benci…"

"Ya… benci… benci apa lagi?…"
Sekarang… dia menatapku' dengan tatapan kosong tanpa adanya senyum lebarnya yang sebelumnya… jess… apakau membenciku? Apakau berpikir kalau aku menyukaimu di karnakan penampilan? Aku menyukaimu bukan berdasarkan itu tapi nyatanya aku menyukaimu karna kau keren… keren dalam beradu mulut dengan orang, itu sebabnya, kenapa aku mencintaimu.

"Aku benci wirriam…"

Wi… wi… wirriam, mampus aku? Arifi tau gak soal ini… jika arifi tau kalau jessika membenci ayahnya' maka pertemanan mereka hancur berai! Ta… tapi kok, jessika tau dengan wirriam.

"Gak perlu banyak mikir om, aku udah tau' siapa wirriam itu…"

Bagaikan di sambar petir' ke… kenapa jessika tau apa yang aku pikirkan, apa jangan-jangan dia bisa baca pikiran orang ya… ah mana mungkin.
"Si… siapa?…"

"Bokapnya' om arifi, iakan. Pasti kau bertanya-tanya! Kenapa aku membenci wirriam' karna ayahku berhutang padanya dan dia menagihnya, aku dan ibu harus membayar hutang ayahku. Dikarnakan wirriam itu orang kaya jadi dia hanya mau melakukan apa yang ia suka, mentang orang kaya dan dia melakukan hal sesuka hatinya saja. Enak bener dia ya… jadi semalam dia datang kerumah' menagih hutang, dan dia mau dua pilihan itu ibuku yang jawab. Tanah rumah itu di berikan padanya atau aku di jodohkan dengan anak sulungnya? Dikarnakan dia melihatku semalam dan aku mencaci-makinya karna muak dia hampir mau menginginkan kenangan rumah itu jadi' aku menolak menawarkan rumah…"

"Jadi maksudmu, kau menawarkan dirimu untuk berjodoh dengan anak sulungnya' supaya bisa membayar hutang semua ayahmu…"
Hatiku udah terlalu sakit' jessika yang ingin kunikahi tapi jadinya, dia di ambil orang lain dan di jodohkan dengan kak yobbi.

"Ia… gak ada pilihan lain, selain mengikuti kemauanya' lagi. Kenapa aku terpaksa menerima ini semua karna ibuku selalu memikirkan ekonomi dan hutangnya ayah! Lagian aku juga kasihan dengan om arifin karna kutau dia juga kecewa kepada bokapnya… jadi maafkan aku om kalau janji yang waktu dulu mau kau nikahi aku jadinya gagal total, aku juga sangat memintamaaf yang sebesar-besarnya kepada keduaorangtuamu padahal aku udah nyaman di rumahmu tapi taunya nasip udah jadi kayak gini. Aku minta maaf om…"

"Jika memang kita gak di takdirkan bersama, mungkin suatu saat nanti' kita akan bersama lagi…"senyum.
Aku mengelus rambutnya.

"Gimana jika di suatu saat nanti? Aku tidak mencintaimu lagi..."

"Walaupun disuatu saat nanti' kau tidak mencintaiku lagi dan aku masih menyukaimu walaupun aku sudah mempunyai istri. Aku berharap! Kau menjadi keluargahku? Itu sudah cukup bagiku..."
Langsung kupeluk tubuhnya dan jessikapun membalasnya, aku senang dia masih mau di peluk sama aku' padahal hari ini aku udah jadi mantanya.

"Kenapa kau sangat mengharapkanku…"

"karna... aku orangnya gak segampang itu untuk berubah, sikaf dan sifatku untukmu' tetap sama. Karna aku mencintaimu? Walaupun di suatu saat nanti kau tidak mencintaiku lagi gak apa-apa, tapi yang kuharapkan kau bisa menjadi menantuku... jika anaku laki-laki…"
bahkan aku ketawa terbahak-bahak dan jessika menganggukan kepala dan mengiakan apa yang aku katakan.
"Apa kau janji, suatu saat akan menjadi menantuku dan aku menjadi keluargahku…"

"Ia om, aku janji. Tapi jika ada kesempatan' karna apa aku gak tau kapan suamiku akan meninggal atau bisa saja aku yang meninggal duluan bukanya suamiku…"

…