45

26 0 0
                                    

Mataku melihat-lihat sekeliling pertanda gak ada orang yang dengar' langsung kutarik tanganya ke belakang kelas.

.



(- Jekky.
Awalnya aku bersembunyi di belakang pintu kelas, kelas ya… pada ribut' kudengar langkah kaki mereka sudah hampir sampai di depan kelas tapi mereka berhenti sewaktu ikbal membicarakan sesuatu.

"Sudalah va' aku emang udah tau kok. Kau di jodohkan iakan…"

"Loh tau darimana?…"

"Aku gak sengaja, menguping pembicaraan ayahmu dan ibu ella di belakang toilet waktu itu. Dan dari sana aku tau' kalau kau di jodohkan dengan ibu ella. Apa kau kecewa sama ayahmu, ataukah kau keberatan tentang perjodohan ini va…"

Suara mereka gak ada lagi' waktu aku keluar kelas, ternyata mereka kebelakang kelas… aku dengar tadi mereka mengatan tentang perjodohan,  dan juga nama mama dan ayahnya arava tau tentang perjodohan ini… aku mengikuti mereka' kulihat arava membawanya kebelakang toilet… aku langsung kesamping toilet mendengar percakapan mereka.

"Jadi bener loh di jodohin…"

"Ia, janji ya' jangan kasih tau soal ini sama jekky kau tau. Aku yakin mamanya belum memberitaukan soal ini pada anaknya. Lagian paman arifi tadi udah tau kalau aku calon kakak iparnya. Yaampun… parah bener hidup gua…"

"Yang sabar ya va' oh ia loh ingat gak kemarin jekky bilang apa? Dia bilang, kalau mamanya sampai sakit hati, dia gak akan segan-segan untuk meminta pamanya membunuh orang yang pernah menyakiti mamanya…"

"Mampus gua, aku udah tau betul kalau ibu ella' udah mulai benci sama aku. Atau dia sakit hati, yaallah…   aku tau ini susah buat aku tapi bisa gak masalah jangan datang beriringan seperti ini. Udah tau ayahku manta pacnarnya ibu ella, anaknya ibu ella adalah temanku, dan sekarang aku yang menjadi calon suami dari ibu ella. Parah emang nasibku…"

"Jika emang kau keberatan, kenapa gak batalin aja perjodohanya…"

"Tapi bal, kau tau sendiri walaupun ayahku keras kepala' aku tetap sayang sama ayahku, aku tau ayahku hampir benci sama ibu ella karna. Ibu ella maksa mau membatalkan perjodohan ini tapi… disisi lain ayahku kepengen amet kalau ibu ella jadi bagian keluargahnya. Mana kakek dan neneku emang udah suka sama ibu ella dari dulu…"

"Em… intinya' emang? Keluargahmu 100persen udah menyetujui hal itu, aku ngerti kau lagi gelisa bahkan lagi kepikiran terus soal ibu ella dan jekky. He… he… emang loh cocok jadi bokapnya jekky. Ngapai mukul kepala gua."

"Kan udah tau' gua lagi serius bal, nanti gua jadiin balon baru tau rasa… dengerin dulu omongan gua? Masalah yang kita omongin sekarang' jangan sampai ada yang tau kau paham…"

"Ia paham…"

"Jangan sampai, jekky tau soal ini' kalau dia tau. Dia beneran benci sama gua… yaallah…"

"Sabar… sabar' ayo balik ke kelas…"

Mereka udah balik ke kelas' gimana aku ngasih tau sama mereka nanti… aku habis darimana? Gimana kalau aku ke kantin aja… selesai membeli 3 kotak susu, waktu aku mau masuk kelas ternyata udah ada guru.

"Loh… anak teladan kok telat…"

"Ea… bu' saya udah nyampai sekolah, tadi saya nyariin ikbal sama arava di luar kelas tapi gak ada…"
Wajah arava nampak khawatir, he… he… emang dia kayak gitu? Tiba-tiba aja arava mau angkat tangan tapi di tahan oleh ibu' karna ibu langsung menghukumku.

"Jangan berbohong, mana buktinya' kalau arava sama ikbal di luar. Mereka di dalam kelas sedaritadi? Sekarang kau keluar kel-"

Bruuk…
Ya begitula arava' gak mau nyerah sama aku, dasar… kulihat dia tadi mengubrak meja karna kesal dan berdiri di ambang-ambang pintu ruang kelas.

"Bu… jekky gak bohong' dia emang mencarikami berdua, hanya saja aku dan ikbal yang gak tau kalau ternyata jam pelajaran udah mulai. Padahal kami mau mencarinya juga tadi."

Wajah arava melihat kearahku dan mengusap rambutku, sedangkan aku menatapnya dengan pandangan sedih.

"Emang tadi kemana dulu' kok gak kelihatan. Kenapa gak masuk kelas langsung aja…"

Cemberut.
"Heem… aku kira kalian di kantin, jadi aku kesana tapi nyatanya gak ada' di karnakan haus jadi aku beli susu untuk kalian berdua…"
Gimana gak sayang aku sama arava' dia memperlakukanku layaknya adiknya sendiri… tapi nyatanya? Cerita perjodohan itu! Yang membuatku kaget dia mencubit pipiku sebentar.

"Dasar' he…he,  oh ia bu. Apa jekky masih tetap di hukum walaupun dia udah jujur di depan kelas…"
Ibu guru itu hanya bilang silakang duduk saja' dan tak menatap kearah kami berdua lagi.




Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang