59

24 0 0
                                    

"Arifi…"
Aku bangun dari duduku dan melangkah di pertengahan jalan mau keluar dari sini.
"Kau tau… ayahmu' mengancam orangtuanya lizy, karna ayahmu gak mau kau menikah. Dan orangtuanya lizy juga terpaksa menjodohkan dengan rekan kerjamu… em… siapa namanya itu? Dedi ya… nah jadi kau sudah tau sekarang… kenapa lizy bisa di jodohkan, ella… kau menginginkan khasus tentang temanmu terbongkarkan. Dan lihat aku… aku yang membongkarnya sekarang jadi jadi dirimu baik-baik…"
Waktu aku mau membuka pintu' yang kudengar… jekky berteriak, aku berbalik kearah mereka lagi dan ternyata? Wirriam mengarahkan pistolnya kearah kepalanya jekky! Saking kesalnya aku langsung kearah wirriam tapi dia mundur menyeret jekky! Oh ia… aku diam-diam membawa pistol karna emang udah bertahun-tahun aku selalu menyembunyikan barang itu di lemariku dan saatnya sekarang aku memakainya! Waktu aku mau mengambil pistolku di dalam baju sekolahku.

"Arava… kau mundur' jika kau melawan. Calon anakmu akan tamat, kau kira aku gak tau hemm. Kau bekerja sama dengan yingfa iakan dan… dia yang mengajarimu melakukan beladiri dan juga pistol! Turunkan pistolmu di lantai sekarang…"

Kulakukan apa kemauanya' waktu aku meletakan pistol di lantai, langsung ku tentang tulang betisnya… sampai dia melepaskan pistolnya? Langsung kutangkap pistolnya… kulihat wirriam berjongkok menggenggam kakinya, sedangkan jekky berlari kearah ella! Bahkan dia juga gak nyerah… tanganya berlahan mau mengambil pistol di lantai… langsung kuinjak pistol dan kugeser supaya dia susah mengambilnya? Sekarang pistol yang kugenggam kuarahkan kepalanya.
"Perbuatmu yang bertahun-tahun lamanya, sekarang akan di gantikan kau yang akan masuk penjara. Wirriam… dengarkan aku' sekarang… musuhmu bukan lagi keluargahku tapi aku. Kau mengerti…"
Langsung kugenggam kedua tanganya dari belakang.
"Ella… cari kain panjang…"

"Jangan banyak tanya, cepat…"

Ella pergi kelantai atas, beberapkali wirriam terus memberontak' di karnakan tenagaku hari ini lumayan cukup banyak jadinya dia gak bisa lepas lagi dariku.

"Kenapa kau sampai segitunya' ayahmu gak kayak gini sama aku. Dasar boca tengik…"

Kuambil kain dari ella' waktu dia baru saja tiba di bawah… udah beberapakali aku mengikat tanganya' sampai-sampai lapisan kainya udah berlipat-lipat ganda, kusuruh wirriam duduk dan aku duduk di sebelahnya.
"Hallo yah' udah dapat rumahnya…"

"…"

"Ha… gak mau di jual' huuh… nanti kita bahas lagi. Mendingan ayah ke rumahnya wirriam aja?…"

"…"

"Datang aja…"
Setelah mematikan panggilan' kuletakan tas ini kepada arifi.
"Sekarang' uang itu milikmu. Lagian semua kantor kau yang urus dan ayah brengsekmu ini akan di tahan di penjara…"

"Woi… lepaskan aku' dasar bocah…"

Tanganku mengambil pistol di meja dan kuarahkan kepalanya.
"Wi… rri… am, dengar baik-baik' tetap tenang dan diam' kau mau aku menembakmu disini… dihadapanya istri tercintamu…"
Dia mala diam dan patuh apa yang aku ucapkan, kulihat nenek mala melamun' mungkin dia masih kaget akan terungkapnya kecelakaanya anak sulunnya.

Bruuk…

"Arava…"

Ayah datang' aku bangun dari duduku menghadap kebelakang dan dengan cepat aku langsung masukan pistol di dalam baju, setelah itu barulah aku menghadap ke depan langsung menuju kearahnya… yang membuatku kaget dia mala memeluku.
"Ea… ayah… paman arifi udah nelpon polisi jadi ayah yang ngurus kakek wirriam. Oke"

"Va… bisa kau jangan berpura-pura, aku tau kau gak mau lihat aku khawatir' jika kau gak nyaman memanggil mereka seperti paman ataukah ibu, gak apa-apa…"


Gak Di Sangkah Ternyata' Aku Di Jodohkan Dengan DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang