S t u p i d

768 96 12
                                    


Saat ini aku berada di koridor sekolah yang cukup luas ini. Papan pengumuman yang berada di koridor ini tampak ramai karena berisi pembagian kelas bagi anak-anak baru seperti kami.

Sialnya saat aku ingin melihat, kakiku malah terinjak oleh beberapa anak yang ganas meloncat-loncat ingin melihat papan pengumuman. Anak ini tak tahu jika karma nanti nya akan berlangsung.

"Oi! Jun, noh lihat kita bertiga ada di kelas mana!" Titah ku kepada Yeonjun yang langsung diangguki.

"Maaf, permisi. Boleh aku lihat?" Tanya Yeonjun yang seketika membuat seluruh siswi itu terbelah dan memberikan jalan kepada Yeonjun. Ini tak terlalu menguntungkan sih bagi Yeonjun, karena ia di foto oleh anak-anak tanpa se izin nya.

Yeonjun dengan cepat keluar dari lautan siswi itu dan menghampiri ku, Soobin dan Beomgyu yang berada di pinggir koridor.

"Kita dipisah. Aku sekelas dengan Beomgyu, sedangkan kamu sekelas dengan Soobin" Ujar Yeonjun yang membuat mood ku langsung hancur seketika.

"Aku padahal pingin kita terus sama-sama Bin, Bom" Ujarku kepada Soobin dan Beomgyu.

"Sudah, gapapa. Kan masih ada aku" Timpal Soobin.

"Huaa! Aku sedih gak sekelas sama kalian berdua. Malah sekelas sama nih anak, bikin kesel aja!" Beomgyu melirik sekilas kearah Yeonjun dengan tatapan tajam.

Aku dan anggota TxT lainnya memang tak terlalu menganggap kehadiran Yeonjun di dekat kami, jika butuh saja baru kami akan mengajaknya berbicara. Namun, baru-baru ini kurasakan bahwa Yeonjun mulai dekat dengan Soobin? Ah entahlah, aku nggak peduli.

"Tiga menit lagi masuk nih, kita harus pisah ya. Byee" Ujar Soobin seraya merangkul pundakku dan berjalan menjauhi Beomgyu dan si pembantu.

Bodohnya, selama hampir dua menit berputar-putar kami tidak menemukan kelas kami. Itu artinya tinggal tersisa satu menit lagi untuk kami sampai ke kelas kami, pada akhirnya kami pergi ke ruang guru dan menunggu guru kelas kami untuk keluar dan bersama pergi ke kelas.

"Kok kita bodoh ya Ju?" Tanya Soobin tiba-tiba kepadaku yang membuatku bingung. Berani sekali dia mengatai ku bodoh?!

"Tadi kan Yeonjun cuma bilang kalo kita sekelas! Ga bilang kelas kita dimana, ya pantesan aja kita bego nyari-nyari"

"Lah iya ya...kok aku baru mudeng"

Sungguh bodoh aku dan Soobin, kami memang tau jika kami sekelas. Namun, kami tak tau kelas kami ada di mana. Dan yang paling bodoh adalah karena aku dan Soobin baru sadar.

"Lho? Kalian berdua kok masih ada di sini? Bukannya masuk kelas?" Tanya seseorang yang menurutku adalah seorang guru.

"Kami nyasar di sini bu" Jawab Soobin yang membuatku tersentak, barusaja Soobin berbohong.

"Ooh, murid kelas apa kalian?" Tanya Guru itu.

"Nah itu bu. Kami nggak tau, pokoknya kami berdua sekelas"

"Lah? Yasudah, nama kalian berdua siapa? Biar ibu cek"

"Saya Choi Soobin, dan ini Choi Minju"

Setelah itu guru itu hanya mengangguk dan kembali masuk ke ruang guru, 2 menit kemudian guru itu keluar. Syukur kami nggak dimarahi telat masuk kelas karena alasan nyasar.

"Gimana bu? Kami di kelas apa? Dan kelasnya dimana?" Tanya Soobin cepat.

"Nah, ibu kembali ke sini karena ibu lupa nama kalian" Jawab guru itu yang membuatku hampir meledak. Jadi, selang waktu dua menit dia sudah lupa nama kami? Dan tak membawa informasi apapun?

"Ehm, biar saya saja yang lihat ya bu. Nanti ibu tolong antarkan saja ke ruang kelas kami." Aku mengusulkan dan langsung diangguki oleh guru itu, aku mencari namaku dengan cepat.
10 IPA-3

"Kami berada di kelas 10 IPA-3 bu, boleh tolong antarkan kami kesana?" Tanyaku setelah selesai melihat data yang ada di ruang guru itu.

"Wah~ ternyata saya bukan wali kelas kamu" Ujar guru itu yang sesungguhnya aku dan Soobin pun tak perduli.

Namun, dengan baik hati guru itu mengantarkan kami sampai ke depan ruang kelas kami kemudian mengatakan pada wali kelas kami bahwa kami tak telat namun nyasar.

Akhirnya kami berdua masuk setelah mengucapkan terimakasih kepada guru baik itu, dan kebetulan saja waktu itu perkenalan para murid. Kami langsung diminta untuk memperkenalkan diri masing"

"Hai~ Nama saya Choi Minju" Sapaku kepada murid sekelas dengan senyum menawan yang kugunakan seperti biasanya.

"Emh...nama saya Choi Soobin" Soobin memperkenalkan dirinya dengan membungkukkan badannya sedikit, dasar... kok sopan sekali sih?

"Jadi bagaimana cerita nya kalian berdua bisa nyasar?" Tanya guru yang kelihatannya guru kami.

"Sekolah nya besar" Jawab Soobin yang langsung membuat seisi kelas tertawa.

"Kalian berdua pacaran kah?" Celetuk salah satu murid hingga membuat sekelas hening, kelihatannya mereka semua penasaran dengan status kami.

"Bukan, kami hanya sahabat" Jawab Soobin yang langsung ku angguki.

Zaman sekarang kenapa saat perkenalan para murid baru selalu saja pertanyaan yang diajukan adalah 'Apakah kalian pacaran?' atau kalau nggak pasti 'Sudah punya pacar?'.

Tapi sekarang yang ada di pikiranku adalah Yeonjun, aku kesal padanya karena tak memberitahu kelas kami. Sebenarnya aku dan Soobin juga salah sih karena nggak bertanya kelas kami ada di mana, tapi yang paling salah adalah Yeonjun! Terserah lah! Pokoknya dia salah!

Lihat saja, pokoknya nanti akan ku buat si Yeonjun itu kesusahan. Aku harus memberinya pelajaran, agar lain kali dia nggak seperti ini lagi!

"Oke baiklah, silahkan kalian berdua duduk di bangku kosong yang berada di paling belakang itu" Bu Guru kami mempersilahkan kami berdua untuk duduk.

Kukira murid-murid lainnya bakal memilih tempat duduk di belakang karena bisa ramai. Tapi apa buktinya? Di kelasku semua anak laki-laki berebutan duduk di depan karena guru nya cantik, dasar!

Aku melirik kearah Soobin, terlihat jelas kalau di juga kesal. Mungkin dia juga kesal kepada Yeonjun karena nggak memberi tahu dimana kelas kami dan hanya memberi tahu bahwa kami sekelas.

"Soobin, kamu mau kasih pelajaran ke Yeonjun gak? Kalau mau, kita bikin bareng-bareng"

Soobin melirik ke arahku dengan tatapan bingung selama dua detik, namun seketika dia tersenyum dan mengangguk.

"Gimana rencana nya Ju? Kita suruh dia belikan kita makanan di kantin?" Tanya Soobin.

"Jangan! Itu sudah biasa. Lebih baik gausah pakai uang, kita bully dia di depan umum yang kayak di drama-drama aja."

"Tapi yang kayak gimana?"

Aku berpikir sejenak mendengar perkataan Soobin, kemudian aku mendapatkan ide yang menurutku lumayan bagus dan membisikkan nya kepada Soobin.

Soobin mengangguk-angguk kemudian terkekeh pelan, kami berdua tos bersama.

"Nanti pas istirahat kasih tau rencana kita ini juga ke Beomgyu"

Aku mengangguk.

CROWN  | Choi Yeonjun   [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang