B e n a r ?

109 27 11
                                    


Saat istirahat, Beomgyu mendekati Yeonjun lalu menepuk pundak Yeonjun. Yeonjun menyeruput es cincau nya sambil menatap kearah Beomgyu.

'Apakah antara aku dan dia masih ada masalah?' Batin Yeonjun sambil terus menyeruput cincau nya.

"Aku boleh duduk di sebelahmu?"

Yeonjun pun mengangguk kemudian meletakkan cincaunya. Ia menatap Beomgyu yang duduk di sebelahnya. Hampir seisi kantin kini menatap kearah mereka berdua.

"Yeonjun, aku minta maaf atas yang kulakukan padamu selama ini" Ujar Beomgyu sambil memainkan jari-jarinya. Yeonjun bisa melihat gurat gugup di wajah Beomgyu.

"Aku....sekarang ingin bangkit, jadi...aku akan berusaha memaafkanmu" Ujar Yeonjun yang juga tak kalah gugupnya. Sikap mereka berdua seperti kedua orang yang dijodohkan tapi baru pertamakali bertemu.

Yeji yang sedari tadi melamun pun mulai sadar mendengar keramaian di kantin, ia pun penasaran. Yeji bertanya ke Ryunjin yang barusaja memesan dua mangkuk bakso mereka berdua.

"Kenapa tiba-tiba ramai"

"Itu lho, Yeonjun sama Beomgyu duduk bareng"

"Mana?"

"Tuh di pojok"

Yeji yang melihat itu kemudian tersenyum. Ia merasa senang melihat Yeonjun sudah memiliki teman laki-laki, walaupun itu Beomgyu.

'Yeonjun, kamu sudah membuat sebuah pilihan, pilihan untuk bangkit' Batin Yeji sambil tersenyum.

"Kau ingin bicara apa?" Tanya Yeonjun tak basa-basi.

"Kenapa kamu putus dengan Yeji?"

"Itu...rahasia" Ujar Yeonjun.

"Yeonjun, kau ini nggak peka, kalau kau nggak cerita kau tak akan menemukan titik terangnya"

"Jadi...aku memang nggak peka?" Tanya Yeonjun sambil menunduk. Beomgyu merasa bersalah setelah mengatakan hal itu kepada Yeonjun, tapi mau bagaimana lagi, kalau Yeonjun tak cerita maka Beomgyu tak bisa membantu.

"Asal kamu tahu ya, Yeji itu yang suka banyak! Buanyak! Kalau kamu nggak segera bergerak cepat bisa direbut orang" Terang Beomgyu lagi yang membuat Yeonjun merasakan sesak di dadanya.

"Bom...kelihatannya aku sudah sadar aku menyukai Yeji, sebenarnya aku memacarinya hanya....hanya....hanya karena ingin saja. Tapi, dia selalu ada untukku, bagaimana bisa aku nggak suka?" Terang Yeonjun yang membuat Beomgyu prihatin.

"Dulu aku menyukai Minju.."

"Ooh Minju...eh? Minju? Min—HAH?! MINJU?!" Teriak Beomgyu yang membuat beberapa orang di kantin menatapnya. Beomgyu tak menyangka jika Yeonjun dulu menyukai Minju. Beomgyu berpikiran andai saja Minju mengetahuinya, maka Minju tak akan bodoh.

"Lalu maksudmu apa saat ditanya Guanlin kau sedang memikirkan perempuan atau tidak?"

"Kapan?"

"Kalau nggak salah setelah kau disuruh beli siomay, hari pertama kita masuk sekolah"

"Ooh, aku sedang memikirkan orang yang sudah kuanggap seperti mamaku sendiri. Lalu, setelah itu aku hanya mengerjai kalian yang tentang gadis saat PLS" Ujar Yeonjun yang membuat Beomgyu menghela nafas.

'Wah, Minju sudah membuang kesempatan berharga nya' Batin Beomgyu.

"Oh iya, kau kenapa dengan Soobin dan Minju jadi.....jauh?"

Beomgyu langsung menoleh kearah Yeonjun, sebenarnya ia sendiri juga tak mengerti alasan ia, Soobin dan Minju jadi menjauh, tapi karena Soobin dan Minju menjauh maka dia ikut-ikutan. Di group chat juga begitu, Beomgyu ikut meninggalkan groupchat setelah Minju keluar dari group disusul oleh Soobin.

"Kenapa?" Tanya Yeonjun sekalilagi.

"Ya...."

"Kenapa?" Tanya Yeonjun lagi, kelihatannya Yeonjun penasaran. Dari kemarin, Yeonjun sering menatap Minju, hanya untuk membuktikan apakah rasa sukanya sudah punah atau belum.

"Ya...gatau juga, masalahnya aku cuma ikut-ikutan aja" Terang Beomgyu yang membuat Yeonjun tersenyum flat.

Beomgyu berusaha mengalihkan topik pembicaraan sampai ia melihat Yeji sedang dimintai nomor Hp oleh seorang lelaki. Beomgyu langsung mengguncang bahu Yeonjun yang membuat cincau Yeonjun hampir tumpah, bahkan cincau Yeonjun sampai keluar dari mulutnya.

"Apaan sih?" Tanya Yeonjun kesal sambil mengusap cincau yang menetes dari mulutnya.

"Tuh Yeji lagi dideketin cowok kan!" Ujar Beomgyu yang membuat Yeonjun langsung menaruh cincaunya kemudian menatap kearah yang ditunjuk oleh Beomgyu. Yeonjun merasakan dadanya sekalilagi sesak dan penyebabnya adalah Yeji.

"Bom...gimana cara deketin Yeji lagi?"

"Yah....siapa sih yang mutusin?"

"Aku"

Beomgyu kembali melihat kearah Yeji, kemudian berpikir sebentar.

"Nah itu!"

"Gimana?"

"Aku ya nggak tau" Ujar Beomgyu yang mendapat tamparan pelan dari Yeonjun. Mereka berdua pun kini sama-sama berpikir, dua orang yang tak pernah memiliki pengalaman tentang menggaet perempuan.

"Btw Jun...kamu kok nggak pernah deketin Minju kalau suka?"

"Kan malu, lagian tiap hari juga udah bareng, mau deket gimana lagi. Kalau kamu kenapa nggak pernah deketin cewek?"

"Sudah jelas karena aku terlalu istimew—"

"Bukannya cuma kamu yang berpikiran gitu?"

Beomgyu tersenyum flat. Mereka lalu kembali berpikir bagaimana caranya agar Yeonjun bisa mendekati Yeji lagi.

"Oh aku tau!"

"Apa?"

"Kita tanya Soobin aja, kan dia punya buku...buku apa tuh? Aku lupa buku apa, pokoknya tentang cewe begitulah" Terang Beomgyu yang diangguki oleh Yeonjun.

"Dimana Soobin sekarang?"

"Paling juga lagi tiduran di kelas, gamau menunjukkan diri dia sekarang" Ujar Beomgyu berjalan menjauhi kantin diikuti oleh Yeonjun.

Beomgyu dan Yeonjun sampai di kelas Minju. Kedatangan mereka berdua mendapat perhatian besar dari murid-murid yang ada di kelas, termasuk Minju. Benar kata Beomgyu, Soobin sedang tertidur sambil menutupi wajahnya dengan jaket. Beomgyu membuka jaket yang menutupi wajah Soobin, sekarang wajah Soobin yang sedang tertidur terekspos dengan jelas.

"Apa...kita perlu membangunkannya?" Tanya Yeonjun ragu-ragu setelah melihat betapa nyenyak Soobin tertidur.

"Tunggu, jangan dibangunkan dulu" Ujar Beomgyu yang membuat Yeonjun tersenyum.

'Wah rupanya Beomgyu tau bagaimana cara tak menganggu seseorang' Batin Yeonjun.

"Kita foto dulu dong yang bener" Ujar Beomgyu cekikikan yang membuat Yeonjun menyesal telah beranggapan positif kepada Beomgyu.

Beomgyu mengeluarkan Hp nya kemudian memotret Soobin. Yeonjun takut-takut berdiri di belakang Beomgyu, Yeonjun masih mengingat betapa seramnya Soobin jika marah.

"Eungg....." Soobin menggerakan kepalanya pelan dengan mata yang masih terpejam. Semua anak yang ada di kelas terhanyut dengan indahnya Soobin yang sedang tertidur.

"Walaupun dia jahat, gue mau melting sebentar"

"Gue juga nih"

"Ih sumpah lucu banget...soft gitu"

Karena mendengar suara ramai-ramai Soobin pun membuka mata perlahan-lahan. Soobin memukul wajah Beomgyu pelan kemudian mengigau lalu terpejam lagi.

"Hahaha, wajah.....wajah Beomgyu tetep somplak diliat begimanapun" Gumam Soobin pelan namun dapat terdengar satu kelas karena satu kelas itu dalam keadaan hening. Beomgyu yang mendengar hal itu langsung tersenyum datar kemudian menyablek Soobin dengan jaketnya sendiri.

"Alarm kesayangancuu sekarang bukan cuma berisik tapi mukul" Ujar Soobin terkekeh sambil masih memejamkan mata. Ia masih mengigau rupanya.

'Waduh, kalau Soobin nggak bangun-bangun Yeji bakal direbut orang lain' Batin Yeonjun yang ingin membangunkan Soobin namun tak jadi karena kasihan.

CROWN  | Choi Yeonjun   [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang