P e n d e k a t a n p t. 2

87 25 3
                                    


Dengan gagalnya rencana pertama mereka untuk mendekati Yeji, tak membuat mereka patah semangat. Hari ini mereka janjian untuk membicarakannya lagi di rumah Yeonjun. Dua hari yang lalu Yeonjun sudah memanggil orang untuk membenarkan jendela rumahnya yang bolong.

'Beomgyu telah dikorbankan, jadi aku nggak boleh menyia-nyiakannya' Batin Yeonjun.

"Ini Beomgyu kapan datengnya? Katanya tadi jam tiga, tapi ini udah jam setengah empat"

"Ya....dia kan masih latihan paduan suara" Jawab Yeonjun sambil mengingat kejadian tragis kemarin siang di kantin.

"Yasudah, aku mau baca-baca dulu bukunya" Celetuk Soobin sambil membaca buku bersampul biru itu, ia kelihatan serius, namun sebenarnya ia tak paham apapun.

Yeonjun beringsut ke dapur untuk membawakan camilan dan minuman untuk Soobin, ia juga menyiapkan untuk Beomgyu siapa tahu tiba-tiba Beomgyu akan datang. Yeonjun pun diam-diam menelpon ayahnya yang masih ada di rumah sakit.

"Papa, gimana keadaannya?"

"Papa sudah semakin membaik, bagaimana dengan sekolahmu?"

"Tenang saja pa, sekolahku lancar-lancar saja dan nilaiku juga bagus"

"Bagaimana dengan perempuan yang waktu itu di rumah sakit?"

"Aku...sedang mendekatinya lagi"

Yeonjun pun berbincang-bincang lama dengan ayahnya sebelum ia akhirnya memutuskan panggilan teleponnya karena pulsa nya ternyata habis.

Yeonjun segera membawa camilan dan minuman itu ke Soobin. Soobin langsung memakan camilan yang dibawakan oleh Yeonjun, ia memang senang makan dan tak akan sungkan jika diberi makanan, ia akan langsung mengambilnya.

"Nih nih...hal kedua yang harus kamu lakukan, beri dia....coklat?" Celetuk Soobin bingung, namun ia berlagak sok cool lagi.

'Kenapa harus coklat ya?' Batin Soobin

"Baiklah, tapi kenapa coklat? Bukan permen?"

"Yah....tentu saja karena coklat lebih mahal, semakin mahal harganya maka Yeji mungkin akan semakin menyukainya" Celetuk Soobin sok tau namun sebenarnya ia juga tak tahu mengapa harus coklat.

"Hei, kau kira Yeji itu matre?" Ujar suara di belakang yang membuat Yeonjun dan Soobin menoleh ke belakang, mereka melihat Beomgyu dengan wajah lelahnya yang kemudian duduk di samping mereka.

"Kalian tahu kenapa pas valentine dikasihnya cokelat bukan permen?"

"Kenapa?"

"Tentu saja karena lebih romantis, kalau kalian memberinya permen jelas saja seperti kalian menggejek mereka anak kecil" Ujar Beomgyu son tahu.

"Baiklah" Ujar Yeonjun dan Soobin pelan sambil mengangguk-angguk.

"Bagaimana latihan paduan suaramu?"

"Gilaaa! Capek sekali! Kami disuruh mengulang-ulang lagu yang sama, dimarahi, istirahat hanya sebentar, kalau salah nada kami disuruh lari. Aku tak menyangka cobaan anak paduan suara seberat itu" Ujar Beomgyu merengek.

"Berat juga ya..." Gumam Soobin pelan

"Yaudah, kalian ke superkarket sana, aku jagain rumah sambil leha-leha dulu" Ujar Beomgyu yang mendapat tatapan kesal dari Soobin dan juga Yeonjun.

"Kenapa?"

"Yakali kita ke supermarket kamu leha-leha" Celetuk Yeonjun yang diangguki oleh Soobin.

'Dih, mereka gatau ya hari ini aku keliling lapangan sekolah sepuluh kali' Batin Beomgyu.

"Udahlah cepetan sana" Ujar Beomgyu. Soobin dan Yeonjun pun langsung memutuskan untuk pergi, mereka tak ingin membuang-buang waktu untuk menunggu Beomgyu.

CROWN  | Choi Yeonjun   [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang