S u k a ?

656 98 13
                                    


"Papa!" Teriak Yeonjun dengan panik, ayahnya terjatuh begitu saja tepat di depan pemakaman Mbak Mirna.

"Papa? Bangun pa!" Yeonjun kembali berteriak, ia segera membopong ayahnya ke mobil.

'Ini papa kenapa? Aku harus bagaimana? Bawa ke rumah sakit? Yasudahlah bawa saja ke rumah sakit' Batin Yeonjun.

Yeonjun mengendarakan mobilnya dengan cepat. Ia tak tahu harus bagaimana, yang ia tahu hanya ia harus cepat sebelum terjadi apa-apa pada ayahnya. Ia meninggalkan pemakaman dengan lega karena ia sudah berdoa untuk Mbak Mirna.

"Hm? Nah ini ada rumah sakit! Namanya...Rumah sakit....FMB? Okelah" Yeonjun memutar setir dan memasuki rumah sakit tersebut.

Yeonjun membopong ayahnya menuju ke dalam rumah sakit, para perawat segera memanggil dokter dan dokter segara menangani nya. Ia pun sudah lega karena ayahnya sekarang sedang ditangani, tak lama kemudian ia melihat seorang gadis cantik dengan seragam sekolah yang sama dengan seragam sekolahnya, sudah dipastikan gadis itu juga satu sekolah dengannya, SMA Tri Jaya.

Gadis bermata sipit dan kulit putih itu menoleh ke arah Yeonjun, kemudian ia berlari. Yeonjun melihat gadis itu meninggalkan dompetnya, dengan cepat Yeonjun mengambil dompet itu dan membaca nama di kartu pelajarnya, Hwang Yeji.

"Yeji!!" Teriak Yeonjun seraya mengejar gadis itu, ia tak mengira bahwa gadis itu berlari cepat sekali.

Namun, tak lama kemudian mereka menemukan jalan buntu. Gadis itu kehabisan jalan untuk berlari, kemudian ia menatap Yeonjun dengan takut.

"Anu...kamu...kita...satu sekolah kan? Kenapa kamu lari?" Tanya Yeonjun dengan gugup.

Gadis itu tak menjawab.

"Maaf, aku tidak berniat untuk menakuti mu. Aku hanya ingin bilang jika dompet mu ketinggalan" Tambah Yeonjun sambil mengatur nafasnya dan menjulurkan tangannya yang mengenggam dompet Yeji.

Yeji menatap Yeonjun benci, ia segera mengambil dompetnya yang berada di tangan Yeonjun. Dengan cepat Yeji menampar Yeonjun dengan segala kekuatannya, sementara Yeonjun menatap kearah Yeji dengan pandangan 'Aku salah apa?'

"Aku...aku nggak berniat jahat ke kamu" Ujar Yeonjun pelan masih tak percaya ada perempuan yang menamparnya di pertemuan pertama mereka.

Yeji mengepalkan tangannya kemudian menutup wajahnya, ia menangis.

'Nih cewek nggak beres! Aku nggak boleh deket-deket cewek ini' Batin Yeonjun seraya mengambil langkah mundur.

Yeji menarik Yeonjun mendekat kemudian menamparnya lagi, kali ini di pipi kiri. Yeonjun menatap Yeji dengan tatapan marah.

"HEH SALAHKU APA?!" Teriak Yeonjun seraya menarik kerah seragam Yeji yang membuat Yeji ketakutan.

Yeonjun sadar bahwa ia sudah bersikap kasar kepada Yeji, ia perlahan melepaskan cengkraman tangannya di kerah Yeji kemudian memegang bahu Yeji. Ia memandang Yeji, namun ada sesuatu yang membuat Yeonjun menaruh perhatiannya, telinga Yeji luka dan menunjukkan bekas darah.

"Kalau aku salah, kamu ngomong aja" Ucap Yeonjun setelah menghela nafas.

Yeji tetap diam dan terus menangis, Yeonjun semakin bingung dengan keadaan gadis yang ada di depannya. Yeji terus menangis dan memukuli Yeonjun pelan.

"Ja....at" Ucap Yeji sambil sesenggukan. Yeonjun masih tak mengerti maksud Yeji, ia mencoba menenangkan Yeji dengan memeluknya. Yeji segera mendorong tubuh Yeonjun dan memegang pundaknya, ia kaget dengan perlakuan Yeonjun barusan.

'Rasa apa ini? Kenapa jantungku berdebar?' Batin Yeji sambil memegang jantungnya.

Yeonjun dan Yeji saling bertatapan dalam diam. Sorot mata tajam Yeji menatap Yeonjun, ia seolah tak dapat memalingkan pandangannya dari Yeonjun. Lalu, ia memutus kontak mata nya dengan Yeonjun, ia merasa debaran jantungnya semakin tak karuan.

CROWN  | Choi Yeonjun   [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang