T i p u a n

476 85 10
                                    


Yeonjun memasuki kelas dengan gugup, ia masih tak bisa melupakan bagaimana teman-temannya itu mrmandangnya ketika ia dipenjara. Ia memasuki kelas dengan menunduk sampai ia mendengar bisikan-bisikan, bisikan-bisikan itu ditujukan kepada Beomgyu yang sekarang sedang tiduran dan menutup wajahnya dengan tangannya.

Yeonjun gemetar mendengar bisikan-bisikan itu, ia merasa kembali ke masa lalu hingga sampai ia menyadari sebuah tangan kecil yang lembut sudah mengenggam tangannya. Yeonjun menoleh ke samping dan melihat Yeji tersenyum kearahnya dengan wajah yang merah.

"Bisikan itu bukan untukmu" Terang Yeji pelan.

"Ka..kamu bisa mendengarnya?"

"Aku kan memakai alat bantu dengar" Ujar Yeji sambil menunjukkan alat bantu dengar yang terpasang di telinga nya.

"Setiap aku mendengar bisikan-bisikan itu....aku seolah merasa bisikan itu untukku"

Yeji menatap Yeonjun lamat-lamat kemudian melirik kearah beberapa gadis yang sedang berbisik-bisik tentang Beomgyu. Yeji menghampiri gadis-gadis itu,

"Tolong jangan membicarakan orang lain terlalu keras. Bisa-bisa telingaku jadi semakin rusak" Ujar Yeji yang membuat gadis-gadis itu terdiam, Guanlin yang mendengar hal itu langsung menoleh ke belakang.

'Tumben dia ikut campur?' Batin Guanlin lalu menghadap depan dan meneruskan kegiatan piketnya.

Beomgyu yang mendengar hal itu langsung mengangkat wajahnya sedikit, ia melihat Yeji yang melakukan itu, kemudian ia menatap Yeonjun.

"Huft" Beomgyu menghela nafas pelan lalu menangkupkan wajahnya lagi di tangannya.

Sejak kejadian itu, Beomgyu, Soobin dan Minju keluar dari group chat mereka. Hueningkai dan Taehyun sampai bingung kenapa mereka tiba-tiba keluar dari group chat. Saat di sekolah pun ketika mereka bertatapan mereka langsung mempercepat langkah. Hubungan mereka menjadi canggung.

'Sebenarnya apa yang kulakukan akhir-akhir ini' Batin Beomgyu kemudian melihat banyak pesan dari Hueningkai dan Taehyun di aplikasi chat nya.

'Mereka pasti khawatir'

Tiba-tiba seorang guru masuk dengan wajah kesal, mungkin karena sekolah mereka yang menjadi trending karena kasus-kasus kelalaian sekolah diungkap ke media sosial Chelsea. Guru itu kemudian menatap Chelsea yang berada di bangku paling belakang, Chelsea sangat shock dengan kejadian yang dialaminya, semua temannya menjauhinya.

"Apa-apaan yang kau lakukan Chelsea?!" Teriak Pak Guru yang membuat Chelsea menangis.

"Sa..saya nggak tahu apa-apa! Hp saya kemarin hilang saat saya jalan-jalan ke mall" Ujar Chelsea diselingi isak tangis.

"Baiklah kalau begitu, kita akan mengungkap siapa yang melakukan itu. Harap semua murid berbaris di lapangan!" Teriak guru itu yang membuat semua murid langsung berbaris di lapangan tak terkecuali Chelsea yang masih menangis.

'Dari primadona menjadi seorang loser. Drastis sekali' Batin Yeonjun sambil melirik Chelsea yang berjalan di belakang sendirian.

Setelah semua murid berkumpul di lapangan, Kepala sekolah mulai berkata bahwa setelah ini akan segera diketahui siapa yang menjadi dalang dari pembocor informasi tersebut, dan akan dihukum untuk tidak dinaikkan kelas dan dipenjara satu bulan.

"Mari kita lihat...siapa diantara kalian yang melakukannya" Ujar Pak kepala sekolah sembari menekan suatu alat, kelihatannya itu alat untuk melacak dimana Hp itu berada.

PIP.....PIP.....

"SUDAH KETEMU! Si pembuat bodoh sekali tak menonaktifkan Hp nya" Ujar Sang kepala sekolah dengan senyuman menyeramkan kemudian senyuman itu berubah menjadi wajah kaget. Pak Kepala Sekolah menoleh ke belakang dan melihat Hp itu ada di bawah tiang bendera.

CROWN  | Choi Yeonjun   [ Finished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang